skip to main |
skip to sidebar
6:15 AM
Hola (?) \('w')/
Ah yes, sekarang mungkin gw akan jarang terlihat lagi di sini, dan berhubung CS versi sebelumnya yang telah terpost disini selama setengah tahun (probably) bakal diremake. Tapi versi remakenya ga dipost disini, tapi di blog saya yang baru (aslinya udah lama, cuma baru sadar udah buat blog itu....) di... sesuatu :
http://fumizukialisa.blogspot.com/
Jangan buka aneh2 disana.... Yang aneh2 gw tendang =w=
8:28 PM
Kapitel IV | First Round Aku akan merasa berdosa untuk hari ini dan esok. Tanganku sudah kutahu akan berlumuran oleh dosa. “Three…. SET!” Tanpa banyak berpikir aku berlari sekencang-kencangnya. Ketika aku di sekolah, aku selalu meraih nilai tertinggi dalam olahraga dibanding dengan anak perempuan lainnya, tidak heran aku dijuluki The Flash Girl. Kemampuanku yang lain ini tidak kusangka akan sangat bermanfaat dalam The Assassination Games ini. Iris biru-ku dapat menangkap sebuah tas penuh berwarna biru tua. Ya, itu adalah sasaranku. Aku segera mengambil langkah seribu untuk mendapatkannya, dan aku berhasil meraih tas itu dengan tangan kiriku. Meski sedikit sulit, karena aku bukanlah orang kidal. Tapi itu tidak mudah, karena aku berebutan dengan seorang peserta laki-laki dari Distrik 4, yang kalau kuingat namanya adalah Kirito. Tch. Sial. Aku menendang dan mendorong Kirito agak jauh, memanfaatkan latihan gulatku saat masa latihan. Dengan busur kayu elm, aku langsung menarik tiga panah sekaligus...
4:06 PM
Kapitel III | Preparations Naruhana bangkit berdiri dari tempat duduknya. “Baiklah, sebaiknya aku pergi. Selamat malam, Ren-san dan Miyu.” “Tak kusangka gadis seperti dia bisa berkata sadis seperti itu… Memang yandere banget,” Komentar Ren hanya cengok mendengar perkataannya. “Ayo kita tidur, Miyu-san. Sudah malam.” Aku hanya mengangguk dan perkataan Naruhana masih begitu terngiang di kepalaku. Namun aku mencoba untuk melupakannya dan tidur dengan nyenyak dan tenang. Besok memang belum The Assassination Games, tapi pelatihannya. Sudah lagi Chitose menyuruh kami bangun pagi. Pagi hari sekali kami bangun. Aku tidak bangun sendiri, tapi dibangunkan oleh Ren. Oh aku baru ingat, aku terlalu terbiasa mendengar nyanyian burung Canary. Kalau tidak mendengarnya, aku tidak akan bangun sama sekali. Aku menguap. “Hhoam…” “Selamat pagi, Miyu-san.” Sapa Ren sambil membuka korden, dan dia sudah berpakaian rapih dengan seragam pelatihan yang disiapkan khusus oleh pihak pengelola The Assassination Games. Terdapat angka 9 dalam Romawi di lengannya,...