Hero School

Be aware... This isn't a fanfiction...

Nah! Stop "English Talking"-nya. Saya, Jacinta Dianti selaku Administrator Jacinta's
World, sedang membuat game RPG dengan judul HERO SCHOOL. Dibuat dengan program RPG Maker VX.

Karena masih belum komplit, jadi ditunggu saja. Game ini tidak begitu panjang, tapi nggak pendek-pendek amat juga. Anggaplah sedang ukurannya.

STORY
Kamu ingin menjadi pahlawan, dan selalu berusaha untuk menolong setiap orang agar dianggap pahlawan, namun itu tidak efektif. Orangtuamu menemukan sekolah HERO SCHOOL dan mengirimkanmu kesana.

CHARACTERS
- Kamu : Maksudnya "Kamu" ya itu dirimu sendiri yang main. Kamu bisa menamakan karakter utama dengan namamu atau nama apapun lah...
- Kyle : Sahabat satu kamar yang adalah seorang Mage.
- Brandon : Sahabat satu kamar yang adalah seorang Rogue.
- Lann : Sahabatmu yang adalah seorang Fighter.
Dan sisanya adalah para murid HERO SCHOOL, serta karyawan dan para guru.

SPECIAL CHARACTERS
- Reina : Salah satu dari sahabat cewek terdekatmu yang adalah seorang Mage.
- Ginny : Salah satu dari sahabat cewek terdekatmu yang adalah seorang Fighter.
- Karen : Salah satu dari sahabat cewek terdekatmu yang adalah seorang Rogue.

FEATURES
- Pakai Sideview Battle System RPG Tankentai SBS 3.4d + ATB 1.2c Kaduki
- Karakter dan Face-nya adalah Kaduki Battlers
- Bisa memasak, menggunakan bank, berkebun, berburu
- Menambah hubungan dengan para SPECIAL CHARACTERS?
- Mapnya sih simpel tapi harap-harap bagus ya bagi anda

NOTE
Untuk memainkan game ini, diharap untuk memiliki RPG Maker VX atau memiliki RGSS2 Player. Search diwebsite mana pun!

Sekian....

Hunters: Truth.

A/N: Ku rasa semuanya berjalan baik. Walau aku payah dalam membuat cerita setidaknya aku telah mencobanya dan ku pikir hasilnya lumayan bagus. Well, enjoy the story! Hope you like it! O Iya, Happy Birthday Jacinta! Panjang umur ya!

==================================================================
Masih di negeri yang sama, kami tetap berjalan ( Seperti orang melarat).

" Hei." Tanyaku.

"........." Tak ada jawaban.

"Jacinta.."

"........" Masih tak ada jawaban.

" Sumeragi!"

Akhirnya ia menjawab padaku." Apa?! Harusnya kau tidak usah memanggil ku seperti itu! Dari tadi kan aku disebelah mu!"

Aku melihatnya dengan tatapan penuh tanya." Masa sih?"

Ia menghela napas." Sesekali gunakanlah otak mu agar tidak konslet."

" Aku rasa akan susah.." Kataku.

" Sungguh.... Meladeni mu itu sama saja dengan mengurus adikku."

" Adikmu ya? Bagaimana dengan kabarnya?" Tanyaku.

" Aku tak tahu... Terakhir kali aku melihatnya saat aku kabur dari rumah." Ia terlihat kaget dan secepat mungkin menutup mulutnya.

Aku memandangnya. Ada sedikit penyesalan di hatinya." Kau kabur? Bagaimana ceritanya?"

Ia membalas pandanganku dan berharap agar aku dapat mengganti topik pembicaraan. Tapi ia tahu bahwa aku bukan orang yang dengan gampang melepas rasa penasaran.

" Begini....." Ia melanjutkan kata-katanya.

"Sebelum berpindah dimensi kau hanya tahu aku sebagai teman sekelasmu kan?"

Aku mengangguk.

" Berarti aku harus menceritakannya dari awal. " Ucapnya dengan jujur.

"Well, to the point sajalah..." Kataku tak mau repot.

" Sabar! Ini juga sedang mengingat flashback!" Bentaknya.

" Iya... " Kataku mengalah. Aku mendengarkannya berbicara dan berusaha untuk mencerna ceritanya di dalam otak konslet ku.

------------------------------------------------------------------------------------------------------------------

" Berhentilah memaksaku! " Teriak ku seraya berusaha menyingkir di jalan yang gelap itu.

" Tapi kau harus melakukannya!" Seorang wanita tua dihadapanku terus memaksa ku.

" Aku tidak ingin Obaa-san..." Akhirnya aku jatuh tersungkur di hadapan nenekku.

" Aku tahu.. Tapi sebagai pemimpin keluarga onmyouji Sumeragi ke 14, kau harus menggantikan ayahmu yang telah meninggal."

Aku melihat nenekku dengan pandangan benci." Aku yakin ayah juga tidak ingin aku hidup seperti ini..."

" Lebih baik kau diam dan lanjutkan latihanmu.." Katanya sambil membalas pandanganku dengan serius.

Aku memulai pemberontakan ku " Obaa-san pikir aku takut dengan Obaa-san? Aku muak dengan semua ini! Selama hidupku aku terikat dengan semua peraturan yang kau berikan! Aku berusaha untuk tidak mengeluh tapi kau terus-terusan menyiksa ku dengan semua ini!!!" aku berusaha menjelaskan perasaanku tapi tidak berhasil.

" Kau harus melihat posisimu nak... Sebagai pemimpin klan Su.." Aku memotong pembicaraan nenekku.

" Klan Sumeragi! Klan Sumeragi! Apa hanya itu yang terpikirkan di benak Obaa-san?! Tak heran ayah juga membenci sikap mu!"

Nenekku terdiam dan kemudian mengeluarkan kata-kata yang sangat amat membuatku terluka.
" Diam kau! Kalau tidak karena iblis seperti kalian, klan Sumeragi tidak akan kehilangan pemimpin terkuat seperti Subaru-san!"

Aku kaget. Kata- katanya sangat menyakitkan. Kenapa dia berbicara seperti itu kepadaku? Kenapa ia juga memasukkan adik dan ibuku kedalam kata-katanya dan menjejerkan mereka setara dengan iblis? Aku tak ingin tahu....

Obaa-san menghela napas." Lanjutkan saja latihanmu..." Ia berbalik dan meninggalkanku di jalan.

Hujan turun dengan deras setelah kepergiannya. Aku tertunduk. Hujan menjadi perwakilan atas segala kesedihanku dan saat itu aku bersumpah untuk melepas gelar pemimpin klan Sumeragi dari diriku...

Hingga aku menemukan toko yang bisa mengabulkan permintaan....

---------------------------------------------------------------------------------------------------------------

" Jadi kau tertekan atas semua peraturan itu?" Tanyaku.

Jacinta menjawab." Ya... Dan selama hidupku aku tidak bisa bebas dari itu semua. Aku merasa sangat menderita ......"

Aku terdiam." Nama ayahmu siapa?" Aku berusaha mencari topik lain agar Jacinta tidak kembali bersedih.

Ia menjawab lagi. " Subaru Sumeragi."

Aku hanya bisa memandanginya." Begitu ya.....Jadi Kau tahu toko Yuko dari siapa?"

Ia balik memandangku." Pertanyaan bagus.... Aku tahu dari ayahku sebelum dia meninggal. Tapi ia tidak memberi deskripsi toko itu sehingga aku tidak dapat menemukannya....." Ia memandang langit." Aku baru menemukannya ketika aku bersekolah di Tokyo."

Sebelum aku bisa mengomentari perkataannya dia bertanya." Kalau Sasha? Kenapa kau ingin pindah dimensi?"

Aku terdiam ." Aku ingin menemukan ayahku..."

Jacinta menatapku." Ayahmu? Bukankah ayahmu itu arkeolog? Apa hubungannya dengan dimensi lain?"

Aku menjawab." Tidak, itu bohong... Sebenarnya dia masih satu profesi dengan kita..."

Jacinta bingung." Maksudmu dia Hunter juga?"

" Ya.. dan Ia juga berpindah dimensi. Jelas saja aku tahu toko Yuko." Tambahku.

" Lalu kenapa kau harus mencarinya?" Tanyanya.

" Ayah selalu pulang setahun sekali. Dan pastinya saat ulang tahunku karena itu imbalan yang diberikan ke Yuko, Tapi sudah 3 tahun ia tidak pulang... Aku khawatir mengingat dia satu-satunya keluargaku.."

" Kau tidak punya ibu?" Tanya Jacinta dengan hati-hati.

" Tidak, ibuku meninggal saat aku dilahirkan. Lalu setelah ayahku menghilang aku diasuh oleh keluarga Shirou. Entah kenapa aku tidak di perbolehkan mengganti nama keluargaku oleh pamanku yang bernama Kamui..." Jelasku panjang lebar.

" Jangan sampai kau bernasib sama sepertiku....." Kata Jacinta padaku.

" Aku harap...."

" Nama ayahmu siapa? Aku penasaran." Katanya . Dia tidak lihat aku kecapekan menjawab apa?

" Fuuma Monou."

Ia terbelalak kaget. " Kok namanya mirip kucing gitu?!"

Aku mengerutkan kening. " Enak aja ngehina bapak orang!" Biar sekalian puas, ku jitak saja kepalanya.

" Heh, Maksudku kan baik! Siapa tahu ayahmu kalau jadi kucing lucunya setengah mati. Atau jangan-jangan nakutin?" Candanya.

" Yang ada ayahku cakep tahu!" Kataku membela nama baik ayahku.

" Iya, iya maaf... Memang umurnya berapa?" Katanya sambil menahan tawa.

Aku agak ragu juga mengatakannya tapi akhirnya kukatakn juga." Umurnya 25 tahun..."

" Hah?! Muda amat! Ayahku saja waktu meninggal umurnya 45!" Jeritnya seperti kesetanan.

" Nasib!" Ucapku senang.

" Kalau maksudmu nasib ayahku meninggal, ku potong tanganmu terus kumasukin ke mulutmu!" Ancamnya dengan cara yang-untuk pertama kalinya- sangat mengerikan.

"Tidak bukan itu maksudku! " Aku menggeleng-geleng dan memilih diam.

" Ya sudah, lebih baik kita cari Telur 'Pleiades' di negeri maju ini.." Ujarnya. Aku mengangguk.

Kulihat sekitarku... Ada banyak orang disekitar kami. Anehnya mereka tidak heran melihat pakaian kami berbeda dari mereka. Ada Banyak juga kendaraan beterbangan dan bangunan yang memuncak tinggi. Walau begitu banyak tumbuhan hijau yang menjadikan negeri itu sangat indah. Nama negeri itu adalah Piffle.



Hunters: The beginning

A/N : Semuanya hanya rekayasa, cerita ini hanya tentang kisah petualang para author dari Jacinta's World yang ingin bertemu tokoh Clamp. Biasalah... Author juga ingin tampil memukau. By the way ini adalah sebuah request dari semua author. Jadi jangan salahkan saya kalau anda tidak suka.

====================================================================
Kami berdua menyusuri jalan yang asing dan tidak kami ketahui... Mencari sesuatu yang kami sendiri tidak tahu apakah hal itu ada atau tidak. Tapi.. Apapun yang terjadi kami harus menemukannya...

" Sebaiknya kemana? " Tanyanya.

" Kemana sajalah, tak usah ambil repot.." Balasku dengan tatapan santai

" Ok, ok.. hanya saja ini aku belum terbiasa berpindah ke dimensi lain.." Katanya ragu-ragu.

" Jangan khawatir, Asal bukan negeri yang di landa peperangan, aku rasa tidak apa.." kataku.

" Jadi apa misi pertama?"

Dengan tatapan heran ia menjawab " Mencari dandelion hitam.. dan itu sudah kita berikan... yang harusnya kau tanya adalah misi kedua.."

" Oh..." Aku berpikir sebentar dan tanpa mempedulikannya aku bertanya lagi.... " Harga yang harus di bayar ke 'dia'? "

" Tentu saja kepada penyihir itu..." Aku melihatnya dengan tatapan parau.

Benar saja, semuanya terjadi secara kebetulan. Bukan.... Penyihir itu menyebutnya Hitsuzen.
semua yang terjadi adalah takdir. Dan takdir itu adalah sesuatu yang telah diperkirakan. Bukan secara acak....

Aku melihat langit yang mendung.. Sedikit demi sedikit hujan mulai jatuh membasahi kami, temanku menarikku ke bangunan terdekat agar kami tidak basah.

" Kenapa kau melamun? Tidakkah kau lihat bahwa hujan akan turun? padahal jelas - jelas kau melihat ke langit.." Tanyanya seperti memang kesal pada tingkah ku.

" Sesuatu terlintas di benakku" Begitulah jawabku.

" Apa? kuharap itu bukan salah satu ide gilamu..."

" Sekali saja.. Percayalah bahwa aku tidak gila..."

" Tidak.. Aku telah lama mengenalmu, dan seratus persen akan kukatakan dengan lantang. Kau gila..."

" Baiklah kurus.. Kau menang, aku memang gila."

" Cukup dengan semuanya! Sekarang jelaskan apa yang ada di dalam benakmu itu!" Paksa nya. Dan aku yakin dia hanyalah manusia pintar yang penasaran.

Aku hanya tersenyum kecil. " Ingat hari itu? Hari pertama kali kita bertemu dengan Yuko sang penyihir? "

Ia membalas pandanganku. " Iya.. hari bersejarah.."

Aku meneruskan perkataan ku. " Kalau kita tidak membuat pilihan ini, mungkin kita masih menjadi pelajar di sekolah yang membosankan dan terus hidup dengan terbeban oleh rasa kebosanan itu sampai mati."

Ia melihatku dengan datar. " Sungguh.. perkataan mu sangat keren kecuali sampai ke bagian mati itu."

" Aku rasa. " Kami berdua tertawa sambil melihat langit. Tapi aku tahu bahwa kami memikirkan hal yang sama. Hari sebelum kami melakukan perjalan ini... Hari yang mengubah hidup kami.. untuk selamanya.

--------------------------------------------------------------------------------------------------------------

" Namamu?.. " Tanya sang penyihir itu kepadaku.

" Sasha... Sasha Monou.." Jawabku.

" Jarang-jarang aku melihat seorang anak... Tidak, dua orang anak datang ke tokoku.." Gumamnya sambil tersenyum. Aku rasa memang tidak wajar dua orang anak kecil seperti kami datang ke toko itu.

" Tatapan mata yang bagus. Mata emas dan rambut pirang memang cocok untukmu. Kau memiliki jiwa ksatria" Aku sedikit luluh.. aku anggap itu sebagai pujian walau hanya basa- basi.

Ia memalingkan mukanya ke sahabatku. " Kalau kau?"

" Aku Jacinta Sumeragi.." Katanya sambil menelan ludah.

" Hmmm.. Kau cantik... mungkin sebagai bayaran aku dapat memiliki mata biru mu atau rambut coklat mu itu.." menurutku tatapan bercandanya sudah cukup untuk membuat Jacinta mati berdiri. Menurutku...

" Jadi ada apa gerangan kalian berkumpul di tokoku?" Tanya sang penyihir.

Jacinta menjawab. " Kami ingin pergi ke dimensi lain.."

Penyihir itu sedikit kaget, tapi perlahan tersenyum lagi. " Kalian yakin?"

" Ya.." Kataku lantang.

" Kalian terlalu kecil untuk membuang nyawa." Jawabnya, hanya saja kali ini dia memusatkan pandangannya ke arahku dengan tatapan serius.

" Kau pikir kami tidak tahu resikonya?" Kataku balik bertanya.

Ia tersenyum. " Kau pintar bicara ya? "

" Aku hanya bicara apa yang ingin ku bicarakan saja, tidak lebih." Jawabku santai.

Penyihir itu bertanya lagi" Kalian berdua saling kenal?"

Aku dan Jacinta berpandangan. " Ya"

" Apa alasannya kalian ingin berpindah dimensi? dimulai denganmu pirang" Ia menatapku.

Aku menunduk. "Ada seseorang yang ingin ku temui..."

" Dan orang itu ada di dimensi lain... Betul?" Lanjutnya. Aku terdiam sesaat kemudian mengangguk.

" Terus kalau si cantik?" Jacinta menatap penyihir itu dan aku rasa dia tidak suka nama panggilan yang di buatkan khusus oleh sang penyihir.

" Aku ingin pergi ke suatu tempat dimana aku tidak akan menderita lagi..." Aku melihat Jacinta dengan pandangan datar. Begitu pula dengan si penyihir.

" Baiklah, kalian dapat memanggilku Yuko..." Lanjut 'Yuko'.

" Aku akan mengabulkan permintaan kalian." Lagi-lagi ia menatap kami dengan tatapan serius.

" Tapi dengan bayaran yang setimpal."

" Kami tahu" Jawab kami.

" Mulai sekarang di tiap dimensi yang akan kalian kunjungi, aku akan meminta kalian untuk mencari 'sesuatu'. "

" Sesuatu? " Tanya kami.

" Ya. Sesuatu yang setimpal di tiap satu dimensi." Jawab Yuko.

Kami mengangguk. Tiba- tiba muncul lingkaran aneh di tempat kami berdiri.

" Itu adalah lingkaran sihir. Tiap kalian akan berpindah dimensi lingkaran itu akan muncul. Itu adalah tanda bahwa kalian mengikat perjanjian dengan ku."

Berlahan-lahan wajah Yuko menjadi samar.

" Tiap orang yang kalian temui di dimensi sebelumnya akan mengalami hidup yang berbeda di dimensi selanjutnya. Sisanya aku rasa kalian sudah tahu terutama kau pirang!" Katanya disertai candaan.

Aku tidak dapat mendengar suaranya lagi dan semuanya menjadi hampa....

------------------------------------------------------------------------------------------------------------------


" Sasha! " Aku mendengar teriakan.

" Sasha!" Aku mendengarnya lagi.

" Sasha kiamat!!!!!" Kali ini teriakannya cukup kencang hingga dapat membuat ku tersadar.

" Hah, yang benar?!" Balas ku berteriak sambil menengok kanan kiri.

" Tidaklah! Kamu bisa-bisanya tidur dengan keadaan berdiri begitu. Mana kamu senderan di pundakku lagi! Lihat ini! Air liur mu!" Bentak Jacinta kesal.

" Syukurlah" Kata ku lega.

" Syukur apa?! " Bentaknya lagi.

" Apa peduliku kurus?" Ejek ku, sesaat ku lihat langit sudah cerah.

" Sudah cerah ya? dari kapan?" Tanya ku.

" Ya, setengah jam yang lalu... " Jawab Jacinta sedikit jengkel.

" Baiklah.." Kata ku sambil menguap lebar. " Ayo selesaikan misi ke dua!"

Ia tersenyum." Ya, ya, ya...." Jawabnya seperti biasa.

Apa hari ini akan menjadi lebih baik?




To Be Continued.............







Sadness

Note: Pertama kali bikin cerita tragis, but please enjoy!

==========================================================

Mukamu pucat....

tubuhmu terasa dingin....

Kenapa kau tidak membuka matamu?

Kenapa kau tidak membalas panggilanku?

Tidakkah kau lihat air mataku yang terus mengalir ?

Aku rasa kau memang tidak melihatnya...

Semuanya memudar... aku membuka mataku...
Aku tersadar di kamarku dapat kurasa mataku sembab. Sepertinya aku menangis dalam tidurku.. sepertinya? Ya ... aku memang menangis.

Kusalahkan semuanya pada diriku. Atas semua yang telah kulakukan padamu..
Apakah kau memang menghendakinya? Aku tak tahu... Karena itu aku tak puas..
Aku ingin semua orang menyalahkan ku atas segalanya.. Aku ingin mereka menyalahkanku lebih dari ini... Agar aku tahu... Bahwa aku memang tidak mampu melindungimu.

Aku mendengar ketukan pintu...

Aku tak membukanya.. Aku tidak ingin ada yang melihatku dengan keadaan menyedihkan ini..
Sungguh.. Aku begitu menyedihkan..

Pintu perlahan-lahan terbuka.... Aku rasa ia tidak peduli bahwa aku akan keberatan ia mengganggu privasiku.. Tapi apa peduliku?

" Syaoran.." Aku melihatnya.... Gadis itu adalah Meilin ... Sepupuku...

Matanya berkaca-kaca... Aku tahu ia ingin menangis...

Aku ingin menghiburnya... Tapi aku tahu... Bahwa akulah yang membuatnya menahan air matanya itu.... Aku sungguh orang yang tidak berguna...

Ia mendekatiku dan meletakkan tangannya yang hangat di pipiku..

" Kumohon.." Aku dapat melihatnya.. Ia mulai menangis...

" Kumohon maafkanlah dirimu...." Ia terisak sambil terus melanjutkan kata-katanya.

" Karena kau gagal melindunginya.. tapi itulah jalan yang ia pilih.. untuk menyelamatkan kita semua"...

Aku mendengarnya... Tapi seperti angin yang berhembus... Aku melupakan kata-katanya..

Mataku memandang lurus bukan kearah matanya... Aku tidak peduli apa yang kulihat...
Asalkan bukan matanya..

" Syaoran, lihat aku!!! Lihat mataku, kumohon!" Teriaknya.

Aku terdiam.. Aku tidak peduli.... Walau kulihat ia menangis, aku tak dapat berbuat apa-apa...
Tubuhku ingin menenangkannya tapi jiwaku? Jiwaku menghendaki ku terus seperti itu.. Tak peduli apa yang terjadi..

" Sadarlah!! Ia sudah pergi, Sakura sudah pergi untuk selama-lamanya!!!" Teriaknya lagi.

Aku tetap terdiam...

Ia memelukku dengan erat.

" Aku tahu kau sedih... Karena aku juga merasakan apa yang kau rasakan..."
air matanya mengucur deras di pelukanku.

" Karena itu teruslah hidup demi dirinya.. Demi Sakura..."

Seakan bergejolak mendengar kata-kata terakhirnya, akhirnya jiwaku terbangun.
Kubalas pelukannya yang hangat itu... Lalu aku mulai menangis bersamanya..

" Aku bersalah... Jikalau nyawaku cukup untuk menggantikan tempatnya... Aku mau.." Kataku berharap... Walau aku tahu itu mustahil..

" Aku juga.." Balasnya padaku..

Kumohon biarkanlah aku menangis.. hanya untuk hari ini.....
karena aku tahu bahwa besok aku akan menjadi tegar untukmu...



Sakura....

==============================================================

Kisah ini diambil sehari setelah Sakura meninggal karena melawan Clow Reed..( Aku tahu Clow Reed baik, tapi sesekali jadi tokoh antagonis jahat ga pa pakan?) Syaoran yang kekuatannya ga cukup gagal melindungi Sakura yang mengorbankan nyawanya demi semua orang. O Iya, Meilin itu sepupu Syaoran kan? kalau salah maafin ya..

Let's go to Dufan! Pair : Kamui & Subaru 3

" Aduh, bisa di bunuh Pak Aoki nih.." Gumam Yuzuriha takut.
" Begitulah.... sebagai biaya ganti tembok kantor polisi, mobil sewaan Pak Aoki di sita deh..." Kata Sorata sedih.
flashback...
" Kalian bertujuh!!! Dasar! berani-beraninya ngerusak properti kantor!!!(yang dicetak miring itu bahasa Indonesia) Kata Polisinya.
" Ini orang ngomong apa? " Tanya Sorata.
" Nggak tau.. mending senyum aja deh biar kesannya kita orang baik-baik.." Ujar Karen
" Senyum embahmu! ekspresinya marah gitu!Sumpah deh Sakurazukamori kalah pamor sama ni polisi satu" Bentak Sorata.
" Kalian ganti biayanya 22 juta!" Teriak Si polisi.
" tadi dia bilang apaan sih? " Tanya Kamui penasaran.
" Aku sama sekali ga tau...." Kata Subaru seraya berbisik.
" Heh! Ayo ganti! " Bentaknya lagi.
Arashi yang dari tadi udah diem manyun, tiba-tiba berontak. Yang lainnya pada kaget melihat tindakannya itu.
" Maaf pak tapi kami belum ada uangnya..." Kata Arashi mencoba merayu si polisi.
" Kak Arashi bisa bahasa Indonesia? Hebat!" Gumam Yuzuriha kagum.
" Hebat calon istriku!" Bangga Sorata.
Kamui,Karen, dan Subaru lega.
Dilihatnya hati si polisi luluh oleh Arashi.
" OK, kalian ga usah bayar uangnya tapi..." Seru polisinya.
" Tapi...." Kata Arashi.
" Mobilmu kami sita! Atau ganti dengan uangnya!" Ujar sang polisi ( katanya luluh..).
" Apa?!" Teriak Arashi kaget, yang bikin Para Seals penasaran.
flashback udahan....
" Kok nasib harus begini ya?" Tanya Yuzuriha.
" Seenggaknya kita semua kena.." Kata Karen mencoba menghibur tapi sepertinya tidak berhasil.
" Belum biaya ganti rugi pertokoan yang kita rusak.." Ujar Subaru.
" Belum ke Dufannya..." Gerutu Arashi, kecewa juga.
" HUWAAAAA!!!!" Seru Kamui sedih atau tepatnya nangis.
" Kak Kamui kenapa? Luka kena serpihan kaca?! " Tanya Yuzuriha panik.
" Bukan.."
"Lah terus kenapa?" Tanya Sorata.
Dengan mata berkaca-kaca Kamui Berkata " Dari nada bicara kalian tadi.. hiks..hiks.. Ka..kayaknya kalian nyalahin aku..." Di lanjutkan dengan nangis lagi.
" Ga kok! " Ujar Yuzuriha nenangin.
" Ya kita cuma harus bayar 22 juta rupiah mata uang Indonesia..." Kata Subaru loyo.
" Dan itu uang yang banyak.." Kata Arashi.
" Dan sekarang kita terjebak di tengah kota yang kita sendiri ga tau ada dimana... tanpa transportasi..." Ujar Sorata.
" Mana aku pingin ke Dufan lagi..." Seru Yuzuriha terisak.
" Kayak hidup segan mati tak mau ya?" Kata Karen sedih.
" Pokoknya kita harus ke Dufan!" Teriak Kamui dengan lagak balitanya.
" Ini anak.. kita lagi kere kamui gue ulang, Kita lagi K-E-R-E, KERE! Ga da transportasi, duit udah nipis!" Bentak Sorata.
" Mana boleh gitu! udah dateng jauh-jauh dari Tokyo buat seneng-seneng, masa mau menderita juga di sini?!" Balas Kamui.
" Tapi nyatanya gitu!" Balasnya balik.
" Udah lu semua Tenang!!!!!!!!!!Gue udah muak ! Gue dari tadi udah diem dengerin lu semua ngoceh, sekarang gantian!!!!" Arashi meledak.
" ................" Timbul keheningan pada para seals
"Ehm.." kembali dengan tampang alim Arashi mulai berbicara" Semuanya lupa ya kalau kita naga langit yang bisa loncat-loncat gedung buat sampe tujuan?"
" O iya lupa...!!" Kata para naga langit malu sekaligus senang. Apa yang akan terjadi selanjutnya?????




To Be Continued......................




CLAMP School! Final Chapitre : Graduation

Akhirnya, kelulusan anak tingkat 3 tiba. Setiap murid kelas 1 dan 2 berhak untuk memasang pita kelulusan, tapi setelah selesainya pidato perpisahan dan upacaranya. Upacara dipimpin oleh Yuuko, sementara Kamui berpidato dalam pidato perpisahan.

Saat pemasangan pita, Kobato memasang pita untuk Hokuto, Syaoran pada Amaterasu, Nadeshiko pada Ryuuoh, Syaoron pada Emeraude, Suu pada Kamui dan sebagainya.

“Selamat atas kelulusannya, Kamui-san!!” seru Kobato dkk.

“Thanks. Sampai jumpa, guys. Tapi, tenang aja. Aku bakal ngunjungin kalian, dan tentu saja si Fuuma-san.” Kata Kamui.

“Uh. Aku bakal jadi ketua OSIS.” Kata Nadeshiko. Benar, Yuuko telah memilih pengurus OSIS selanjutnya, yang sebenarnya kriterianya adalah memiliki kekuatan atau ada koneksi dengan kekuatan. Kepengurusan untuk selanjutnya adalah :

Ketua OSIS : Nadeshiko Hanazawa
Wakil Ketua OSIS : Tomoyo Daidouji
Sekretaris OSIS : Kimihiro Watanuki
Bendahara OSIS : Kotaro Kobayashi

“Kok Suu-chan nggak dipilih sih?” tanya Nadeshiko.

“Habis, aku malas, nanti nggak bisa ketemu Subaru-san lebih sering lagi…” kata Suu alesan, padahal aslinya nggak mau jadi OSIS.

“Alesan. Ya udahlah, mending kita lihat penyerahan ijazah sama lempar topi kelulusannya.” Saat itulah, semua anak kelas 3 melempar topi kelulusan mereka, lalu saling berpelukan dan saling berfoto. Anak-anak kelas bawah pun memotret mereka, ada yang memberi kue dan sebagainya.

“Anak kelas 3 pada lulus… Suatu saat kita akan seperti ini…” kata Nadeshiko.

“Ya… Aku berharap kita juga seperti ini.” Balas Syaoron, membelai rambut Nadeshiko.

“Syaoron...? Oh, iya juga.. Aku ingin seperti ini. Aku berharap kita terus sekelas ya, Syaoron.” Nadeshiko pun seperti meminta permintaaannya dikabulkan oleh meteor (?)

Syaoron malah menciumnya, dan dia menganggapnya itu adalah “Ciuman Keberuntungan”. “Nadeshiko, semoga terjadi ya.”

“Apa-apaan tadi? Biarlah…” kata Nadeshiko sambil tersenyum.

Fuuma menemui Kamui. “Kamui-chan, sering-sering ke sini ya…Nanti aku bosan lho… Kamu nggak tanggung nih, kalau nanti aku malah macarin Karen?” tanya Fuuma menggoda Kamui.

“Emangnya Nona Karen mau sama Fuuma-san?Ngasal!” kata Kamui kesal.

“Tenanglah Kamui-chan… Bercanda kok. Pokoknya, sering kesini ya… Eh, Nona Karen tuh ya, bodinya ekstrim… Terus..” Kamui pun menutup mulut Fuuma.

“Heh, Nona Karen tuh punyanya Pak Aoki! Jadi, jangan sekali-sekali ngerebut hati Nona Karen, kalo nggak nanti kuaduin ke Pak Aoki.” Kata Kamui.

“Iiihh, Kamui-chan jahat!”

Akhirnya, anak kelas 3 lulus dengan bahagia, anak kelas bawah pun harus berpisah dengan mereka, dan semester baru akan segera datang. Sebentar lagi, mereka akan naik tingkat 2, dan memulai hidup baru.

~ The End ~

SELESAI! THE END! Akhirnya, CLAMP School! Selesai, dan terima kasih atas ide, masukan dan dukungan para pembaca sampai penyelesaian terakhir CLAMP School.

Waktu pemulaian CLAMP School! Season 2 bakal dimajuin jadi sekitar hari Kamis (pas waktu ultah nih) jadi makin cepet, dan para pembaca segera mengetahui season 2.

Akan ada beberapa karakter baru, seperti :

1. Midori Kanazawa
2. Kana Li
3. Rei Ryuuzaki
4. Nanami Ichinawa
5. Rosa Yumemiya
6. Takuma Fujino
Siapa itu Rei, Nanami, Rosa dan Takuma? Mereka digosipin kalau mereka adalah antagonis di season 2! Bagaimana dengan Midori dan Kana? Lihat saja di season 2!

CLAMP School! Special Chapitre : Kiss or Lick?

“Hah… Si Suu lama banget. Dimana ya dia? Udah kutunggu-tunggu nggak dateng-dateng juga. Ya udahlah, biar aku cari.” Ujar Subaru, mendesah kemudian pergi mencari Suu.

Tak lama kemudian, insting Subaru menunjuk ruang PKK, dan disana ada Suu yang sedang duduk di meja PKK. Subaru pun membuka pintu. “Suu? Kamu ngapain?” tanya Subaru.

“Eh, Subaru-san. Aku sedang buat sesuatu.” Jawab Suu.

“Apa itu?” tanyanya lagi.

“Tuh.” Suu menunjuk panci berisi coklat yang sedang dilelehkan di atas api kecil. “Aku buat ini untuk Subaru-san… Tapi ini sisa-sisa coklat waktu PKK, soalnya nggak sempat beli coklat masak. Sibuk sih.”

Setelah itu meleleh dengan sempurna, Suu pun menuangkan coklat itu ke segelas cangkir. “Nah, aku buat hot chocolate, nggak apa-apa kan?”

“Tak apa kok. Tapi sebelumnya…” Subaru pun mengambil cangkir itu, kemudian disiramnya ke Suu.

“Subaru-san?! Kok disiram sih…?!” ujar Suu kesal.

“Tenang saja, bukan marah kok…” Subaru memegang pipi Suu, kemudian dia mencium (lebih tepatnya menjilat… oh my god.) pipi Suu yang berlumuran coklat.

“Subaru…san?” Suu gemetar, bercampur senang, dan hatinya terasa mau meledak.

“Kamu tuh tambah manis kalau dilumurin coklat kayak gini… Sori ya, kalau aku nggak romantis.” Subaru pun mencium pipi Suu yang sebelahnya lagi.

“Eh… Eh… Uhm…” Wajah Suu benar-benar memerah sudah. Entah kenapa, dia tidak mau bergerak sekalipun, padahal ingin lepas.

“Nah… Terima kasih ya, Suu.” Kata Subaru, kemudian pergi meninggalkan Suu yang masih terdiam. Hatinya bergejolak. Dan tiba-tiba Nadeshiko dan Syaoron muncul.

“Hadiah terindah untuk Subaru-san, Suu… Hihihihi…” kata Nadeshiko.

“Nadeshiko-chan! Syaoron…!” kata Suu kaget.

“Mendingan kamu cuci muka deh, Suu.” Tambah Syaoron. Suu pun lari ke kamar mandi untuk cuci muka.

~ The End ~

Waktu nulis ini, rasanya udah kayak orang gila aja, soalnya bagian kiss or lick itu gw gak rela nulisnya… rasanya udah di luar batas gw nulis deh. Tapi, seru kan? Biarlah, yang penting puas. Sampai jumpa di final chapitre.

CLAMP School! Chapitre 19 : My Special Gift

Sebentar lagi, hari Valentine di CLAMP School akan diwarnai oleh berbagai acara yang diselenggarakan oleh OSIS, yaitu Valentine Couples Show (fashion show), Cross-Chocolate (tukar coklat), dan Valentine Mini Concert (mini concert).

“Gila ya, OSIS bakal kerja keras 3 kali lipat!” ujar Watanuki.

“Susah ya jadi OSIS, tapi ini tetap menyenangkan kok, Watanuki.” Sambar Kamui santai tidak seperti biasanya yang suka panikan.

“Oneng kamu! Kita bakal dikejar-kejar cewek cuma buat dikasih coklat, terus dimintain foto sama tanda tangan! Memang aku bukan Mister CLAMP sama Miss CLAMP (diselenggarakan sebelum chapter 1 dimulai) – maksud aku si Tomoyo sama si Eriol… Tapi kita tetep dapat coklat, men!” jelas Watanuki panjang lebar.

“Buset dah, tapi aku bukan ONENG! Lagian, prediksi mengatakan kalau Syaoran-Syaoron si kembar Li bakal dapat coklat paling banyak, tapi Syaoron jauh lebih banyak… Dia kan bewitching.” Balas Kamui tidak mau kalah.

“Emang lu ONENG…” Kamui langsung menjewer telinga Watanuki. “Adaaaaaaw! Sakit, Kamui!”

“Rasain tuh ONENG!” Kemudian, datanglah Suu dan Nadeshiko.

“Ada apa sih?” tanya mereka berdua heran. Kamui dan Watanuki pun langsung mejeng dengan masang wajah innocent mereka untuk menghapus suasana aneh yang tadi. Ck ck ck…
****
Kelas 1-B yang bersatu dengan 1-C diwakili oleh Syaoron dengan Nadeshiko, atas persetujuan para murid. Tomoyo secara spesial akan merancang kostum mereka, Umi akan mengajarkan modelling, Rika menyediakan aksesoris dan make-up.

“Berjuanglah, Nadeshiko-chan.” Ujar Kobato menyemangati Nadeshiko saat sedang waktu latihan.
“Thanks atas semangatnya, Kobato.” Nadeshiko pun tersenyum kecil, kemudian pergi karena harus latihan modelling dari Umi. Syaoron sudah menunggunya.

Tomoyo dibantu oleh Suu dan Sakura dalam pengerjaan kostum. Tomoyo mendesain, Suu menjahit dan Sakura memberi finishing touching pada kostum. “Suu, tolong jahit bagian situnya. Menurut fitting tadi, Syaoron tuh segitu kan?” Suu mengangguk, lalu kembali menjahit. Sakura sedang memberi payet pada kostum Nadeshiko.

Rika memiliki stok aksesoris berkat koneksinya dengan salah satu toko aksesoris di mall dekat CLAMP School. Toko itu milik Kaho Mizuki, yang juga guru di CLAMP School. Sehingga, Rika mencarikan aksesoris yang cocok.

Yang lain, membagi tugas juga. Chii memutuskan untuk memotret show nanti, Misaki akan mencetak foto-foto show dan dibagikan secara cuma-cuma ke seluruh kelas 1-B dan 1-C. Sisanya, pada menyemangati wakil mereka.
****
Semua cewek risih dan ribut soal Cross-Chocolate. Mereka juga mau memberi coklat pada orang yang digemari. Menurut polling cowok terkeren seantero CLAMP School dari SD sampe SMA, inilah rankingnya :

1. Syaoron Li (464 suara), tingkat 1 kelas B SMP
2. Kamui Shirou (461 suara), tingkat 3 kelas B SMP
3. Syaoran Li (457 suara), tingkat 1 kelas C SMP
4. Eriol Hiiragizawa (451 suara), tingkat 1 kelas A SMP
5. Rikuou Himura (443 suara), tingkat 1 kelas D SMA
6. Yukito Tsukishiro (440 suara), tingkat 1 kelas A SMA
7. Touya Kinomoto (424 suara), tingkat 1 kelas A SMA
8. Kimihiro Watanuki (413 suara), tingkat 1 kelas C SMP
9. Shizuka Doumeki (412 suara), tingkat 1 kelas B SMP
10. Kazahaya Kudou (408 suara), tingkat 1 kelas D SMA
11. Nokoru Imonoyama (401 suara), tingkat 2 kelas C SMA
12. Suoh Takamura (385 suara), tingkat 2 kelas A SMA
13. Akira Ijuin (373 suara), tingkat 2 kelas D SMA
Sisanya, carilah sendiri. Tahun lalu, Eriol adalah Mr. CLAMP (semester 1). Siapa ya Mr. CLAMP tahun ini? Alah, lewat. Sekarang, back to the topic.
Jelas aja, para cewek nggak bakal bisa menarik perhatian 3 pangeran bewitching, charming, smart and athletic-nya CLAMP School – Syaoron, Kamui, Syaoran. Terutama Syaoron. Syaoron mungkin menerima coklat mereka, tapi yang paling spesial tentu saja buatan pacarnya!

“Aku bakal buat white chocolate super gede buat Kamui-san, kyaaaa!” seru beberapa gadis. Gadis lainnya berseru, “Almond chocolate yang paling enak di lidah untuk Syaoron-san!!!! KYAAAAA!” Ada pula, “Milk chocolate terbaik yang pernah ada only for Syaoran-san! KYAAA!!”

Para cowok juga heboh, tapi mereka tidak akan partisipasi waktu Cross-Chocolate, tapi memberi bunga untuk cewek-cewek yang digemarin waktu White Day. Oh, ranking cewek cantik seantero CLAMP School :

1. Nadeshiko Hanazawa (453 suara), tingkat 1 kelas C SMP
2. Suu Shirakawa (446 suara), tingkat 1 kelas C SMP
3. Sakura Kinomoto (441 suara), tingkat 1 kelas C SMP
4. Umi Ryuuzaki (432 suara), tingkat 1 kelas C SMP
5. Tomoyo Daidouji (425 suara), tingkat 1 kelas C SMP
6. Chii Motosuwa (417 suara), tingkat 1 kelas C SMP
7. Yuzuriha Nekoi (412 suara), tingkat 2 kelas D SMP
8. Yumi Ohmura • notes :dari chobits, gw agak lupa nama• (405 suara), tingkat 2 kelas B SMP
Sisanya, cari sendiri. Para cowok ingin memberi bunga Nadeshiko spesial buat Nadeshiko (sesuai nama) dan bunga Sakura buat Sakura, serta bunga Magnolia untuk Tomoyo. Pokoknya, toko bunga deket CLAMP School bakal dipenuhi oleh murid CLAMP School yang hunting bunga!
****
Hari Valentine tiba. Perwakilan kelas 1-B dan 1-C yaitu Nadeshiko dan Syaoron sudah siap, dan sedang dirias oleh Rika, dibantu oleh Kobato.

“Rambutmu halus ya, Nadeshiko-chan.” Ujar Rika, menyisir rambut coklat Nadeshiko pakai sikat dengan lembut.

“Hahahaha… Dasarannya halus sih. Tapi ada juga pengaruh karena sering nyisir rambut.” Tambah Nadeshiko. Pantas saja, kalau Syaoron mengelus rambut Nadeshiko, lembut banget!

Perwakilan kelas lain juga berusaha, supaya bisa mengalahkan SyaoronxNadeshiko yang sama-sama meraih Ranking 1 cewek cantik dan cowok keren seantero CLAMP School. Tiba-tiba, Syaoron mengelus rambut Nadeshiko. “Pantas. Halus sih…”

“Syaoron! Bikin kaget saja!” ujar Nadeshiko kaget.

“Hahahaha…. Penasaran sih. Ayo, entar lagi acaranya mau dimulai.” Syaoron menarik tangan Nadeshiko, kemudian pergi ke backstage fashion show.

Hokuto menjadi presenter fashion show kali ini, bersama Miyuki. “Kami, Hokuto dan Miyuki akan membawakan acara fashion show dalam rangka Valentine! Kami persilahkan, peserta pertama… perwakilan kelas 2-A dan 2-D!”

Nadeshiko dan Syaoron berada di urutan 5. Misaki dan Chii sibuk memotret Nadeshiko dan Syaoron, sementara Kobato menonton saja, bersama Syaoran.

Urutan kelima pun tiba. Nadeshiko dan Syaoron pun muncul disambut oleh tepukan luar biasa dari para fans mereka. Mereka tampil gemilang dan cemerlang. Kobato pun bangga pada sahabatnya yang serba bisa itu.

“Pemenang fashion show akan diumumkan di akhir acara. Kemudian, kita mulai Cross-Chocolatenya!” Setiap murid pun mencari tempat untuk penyerahan coklat (lebih tepatnya cewek sih).

Kobato pun menyerah almond chocolate untuk Syaoran. “Ini… untuk Syaoran.” Katanya menyerahkan coklat sambil malu-malu. Syaoran pun tersenyum, lalu membelai rambut Kobato.

“Thanks.” Kata Syaoran.. Kemudian, Kobato pun ingin mengungkapkan sesuatu.

“Sebenarnya, aku ingin membalas hadiahmu waktu kita kencan di Happy Land…”

Flashback…

“San! Yon! Nana! Kemarilah…” ujar ayah Kobato memanggil tiga burung merpati.

“Itu apa, ayah?” tanya Kobato selayaknya dia masih kecil.

“Ini burung merpati, Kobato. Ayah memberimu nama ‘Kobato’ yang berarti merpati kecil karena kamu lahir disaat induk tiga merpati ini melahirkan mereka.” Kobato pun senang, lalu bermain-main dengan San, Yon dan Nana.

Suatu hari, San, Yon dan Nana pun pergi. Kobato menangis, saat itu dia masih kelas 6 SD. Padahal, dia ingin merayakan kelulusannya.

“Itulah ceritanya, disaat aku senang sekali melihat mereka kembali. Kelihatannya mereka tidak suka dengan suara konstruksi Happy Land yang ada di dekat pohon itu.” Jelas Kobato.

“Kemudian aku melihat mereka, dan merawatnya.” Tambah Syaoran.
*****
“Kami menang!!!” ujar Nadeshiko senang. Kobato pun memeluk Nadeshiko.

“Selamat! Eh, Suu-chan mana?” tanya Kobato.

“Eh iya… Mana ya?” Siapa yang tahu? Who knows? Kita lihat Suu di Special Chapter, ya!

To be continued… Final Chapitre ~ Chapitre 20.

Akhirnya selese! Perjuangan! Ini gw tulis di Mac untuk memudahkan nulis cerita di berbagai tempat. Bertotal 1200 kata lebih, chapitre 19 memang mencapaikan! Jangan lupa, ada special chapter khusus untuk Suu, diidekan oleh Sasha, dan ini persembahan spesial!

BYE!

Let's go to Dufan! Pair : Kamui & Subaru 2

"Tenang Subaru kau pasti bisa!" Sorak Kamui.
"Kalau kakak ga yakin ga usah deh...." Gumam Yuzuriha ragu-ragu.
" Tuhan... jikalau aku ditakdirkan mati hari ini, ga pa pa deh asal sama nona.." Minta Sorata sama yang di atas.
" Mending gue mati sama bebek.." Celetuh Arashi.
" Ogah Aku mati singel... " Kata Karen.
" AKU GA BISA!!!!!!" Teriak Subaru.
Yap inilah momen-momen yang di tunggu, Mereka akan pergi ke Dufan dengan naik Mobil sewaan Aoki Yang disupirin Subaru. Sang Onmyouji beken yang sama sekali belum pernah mengendarai bahkan naik mobil. Transportasinya manual sih, pake sikil mulu.... Hal ini menjadikan Para seals yang lain lebih memilih untuk diam di tempat dari pada di supirin dia.
" Ayolah Subaru! Jangan kayak ayam kehilangan induk ah! Ngerusak citramu tau!" Bentak Kamui.
Subaru hanya dapat melihat Kamui dengan tampang ' akukan ga bisa..'nya itu.
" Ok, kita jalan ya....." Kata Subaru ragu-ragu
"Akhirnya...." Gerutu Kamui.
Hmmmm, menurut pendapat author sih jalan. Tapi apa bisa disebut jalan kalau kecepatannya masih menang bekicot? ooo tidak....
" Subaru kok jalannya lelet gini?! " Teriak Sorata kesal.
" Eh liat tuh, kita diketawain anjing..." Tunjuk Yuzuriha di Jendela.
" GRRRR!!!!!!!!!!!! " Kamui sudah muak melihat kepecundangan Subaru lalu ia merebut setirnya dari tangannya. Subaru yang kaget malah menginjak gas, dan jadilah mobil itu ngamuk tak
terkendali.
"WAAAAAA!!!!!" Gila-gilaan bersama teman-teman. Bersama Menyelamatkan bumi, bersama juga nglanggar lalu lintas. Kamui yang panik membelokkan setir masuk ke dalam daerah pertokoan.
" Kamui, Awas Ada Restoran Starbucks!" Teriak Sorata. Kamui yang masih panik malah membelokkan setir dan nabrak dinding kaca Starbucks.
BRAK!!!
"Awas McDonald!" Teriak Yuzuriha.
BRUK!!!
" Pizza Hut!" Teriak Karen.
BROK!!!!
"Restoran Gajah Mada!" Teriak Subaru.
GEDEBUK!!!
" Ngg.. awas.. Solaria.." Kata Arashi tak peduli keadaan alias santai!
BYOR!!!
"Kantor Polisi!!!!!" Teriak Semua.
GEBRAK!!!
Dengan Suksesnya mereka semua tepatnya Kamui dan Subaru ngancurin pertokoan.. Dan puncaknya nyusruk di Kantor Polisi. Apa yang akan terjadi selanjutnya??




To Be Continued.....



SNSD Members Profile

Pada tahu SNSD (Soo Nyuh Shi Dae) atau Girls' Generation? Kali ini gw pengen membahas tentang profil member-member SNSD :

1. Taeyeon
Nama Lahir : Kim Tae-yeon
TTL : Jeonju, 9 Maret 1989
Tinggi : 160 cm
Gol. Darah : O

2. Jessica
Nama Lahir : Jung Su-yeon
TTL : San Fransisco, 18 April 1989
Tinggi : 163 cm
Gol. Darah : B

3. Sunny
Nama Lahir : Lee Sun-kyu
TTL : 15 Mei 1989
Tinggi : 158 cm
Gol. Darah : B

4. Tiffany
Nama Lahir : Stephanie Hwang, nama Koreanya Hwang Mi-young
TTL : Los Angeles, 1 Agustus 1989
Tinggi : 162 cm
Gol. Darah : O

5. Hyoyeon
Nama Lahir : Kim Hyo-yeon
TTL : Incheon, 22 September 1989
Tinggi : 160 cm
Gol. Darah : AB

6. Yuri
Nama Lahir : Kwon Yuri
TTL : 5 December 1989
Tinggi : 167 cm
Gol. Darah : AB

7. Sooyoung
Nama Lahir : Choi Soo-Young
TTL : Seoul, 10 February 1990
Tinggi : 170 cm
Gol. Darah : O

8. Yoona
Nama Lahir : Im Yoona
TTL : Seoul, 30 May 1990
Tinggi : 166 cm
Gol. Darah : B

9. SeoHyun
Nama Lahir : Seo Joo-hyun
TTL : Seoul, 28 June 1991
Tinggi : 168 cm
Gol. Darah : A

Sekian sekilas info!

Just a Stupid Note, Okay? But it's important.

Nggak lama lagi, CLAMP School akan mencapai titik akhir, dan blog Jacinta's World sebagai penerbit fanfic ini harus menamatkan fanfic ini. Tapi, berkat kehendak hati sang penulis dan persetujuan dari author lain dan penerbit, CLAMP School akan dilanjutkan dengan genre yang lebih seru - action dan adventure. Tentu saja, masih ada unsur romance dan comedy.

Terima kasih untuk semua orang yang pernah mengunjungi blog ini dan membaca fanfic CLAMP School, karena berkat beberapa dukungan dan ide, sebagai sang penulis gw bisa menyelesaikan fanfic yang panjangnya 20 chapter ini.

Ada ide gila yang tak pernah kubayangkan, gw ingin membuat CD Drama CLAMP School! Tapi, script dan scenario akan diubah, sehingga tidak begitu merepotkan dan memudahkan proyek. Bagaimana menurut kalian? Please comment to make me sure, dan aku berharap ide ini bisa diterima.

Setelah perundingan, CLAMP School! Season 2 yang bernama lengkap CLAMP School! Season 2 : Save the World!, akan dilaunchingkan pada hari Senin, 16 Mei 2011, sementara CLAMP School! sendiri akan selesai besok. Ada beberapa karakter baru yang tentunya original dari author, gw harap para pembaca suka. Ada juga poster promosinya :

Stupid Diary : " SaSpEp MeKyO!"

Perhatian para pembaca, cerita ini merupakan curahan hati gue dan sebelumnya gue minta maaf karena bahasa yang gue gunakan bahasa gaul terlebih karena gue bukan orang yang sopan tapi juga bukan orang yang "ga bermartabat'. Kalau merasa ga mau tau Saspep yang sesungguhnya mohon jangan dibaca karena mungkin gue orang yang sangat berbeda dari bayangan lu semua...

=====================================================================

The real me.....

Nama asli gue Sasha atau bisa di bilang pencetus ide bagi Jacinta tentang Clamp school sejak chapter 3. Pada dasarnya gue bukan orang yang suka nulis fanfic, lu bisa liat dari semua fanfic gue dan yang selese cuman Raport Day doank. Gue lebih suka baca sih.... Karena itu semua ide yang gue punya gue lempar ke Jacinta yang 'menurut gue' doyan bikin cerita panjang ampe Papua kalau lagi mood banget.

Pada dasarnya gue cuma anak biasa yang tinggal di Bekasi dan pergi ke sekolah Swasta yang lumayan membosankan. Di sekolah gue sering ngegambar ketimbang belajar sampe pernah di tegur guru BK. Tapi So What? Idup-idup gue, suka-suka gue donk gue mau apa, tangan juga tangan gue. Dan maaf banget ya tapi itu yang gue lakukan. Kalau lagi seneng, gue bisa aja jungkir balik. Kalau lagi sedih banget rasanya pingin ngancurin semua yang menghalangi jalan gue. anehkan?

Terlebih lagi gue kesel banget sama seorang cowok yang baru mutusin gue yang inisialnya 'R'.
Ok gue biasa aja pas diputusin tapi gue kecewa banget. Dia bilang dia suka ama gue, dia bilang dia mau bersama gue.. Tapi apa daya gue emang udah BT sama tu anak, mati ke laut aja lu! emang cuma lu cowok di bumi ini? Nggak!! Coba pikir.... Dia demen ngelarang gue, ngemaki gue kalau gue suka suatu hal yang dia ga suka. Gimana coba reaksinya kalau dia tau gue suka Yaoi 'Pairing'? Jijik mungkin...

Dan sejak saat itu gue sulit percaya sama cowo kecuali Bapak gue dan Kakak gue atau orang sebangsa Rio(seme) dan Tristan(uke) temen gue. Temen terdekat gue juga cuma Jacinta yang satu kelas sama gue. orang serba bisa ini bisa mengikuti ujian tanpa harus belajar yang kadang bikin orang nganga terlebih lagi sebangsa orang dengan otak pas-pasan(ga pas-pasan amatlah) kayak gue.. Kalau para manusia betina lainnya di kelas gue mah sungguh sangat amat lebay banget. Yang Dipeduliin Cuma SMASH lah, SMOSH lah, JB lah, dll. Ngapain sih peduli sama gituan? Bicarain yang lain kek, bencana alam kan, senjata kek, apa gitu? Gue ladenin kalau lu mau membahas tentang Daun ganja, karena kebetulan gue suka WARNANYA!

By The Way.....

Kayaknya cinta belum berpihak sama gue deh... Atau ga berpihak sampe gue jadi pratu? What the hell gue ga peduli... Mungkin gue kawin, mungkin juga ga. Semuanya tergantung Yang diatas sih. Tapi sosok pria yang gue pingin jadiin suami tu ciri-cirinya kudu mirip sama bapak gue. Bukan berarti semuanya musti mirip. Pokoknya baik harus ada(kayak Yukito), Disiplin(Kayak Lelouch),Tegas( Kayak Subaru), kadang Dingin, tapi ga dingin-dingin amat(Kayak Rikuou), Gampang diajak bercanda(Kayak Fuuma di TRC), Jago OR( Kayak Touya), Jago masak( Kayak Watanuki), Kepemimpinan( Kayak Suzaku), Murah senyum( Kayak Seishirou), dan cakep (okelah ga cakep-cakep amat).

And So.. Ada cowok yang telah melampaui ciri-ciri diatas? I don't think so...
because i think that's to much to ask from a little naive girl like me. So who cares? Lets just enjoy this life before apocalypse.....





CLAMP School! Chapitre 18 : You Know What I Mean

Karena pasangan yang teracak-acak, akhirnya mereka pun harus bersama dulu sampai mereka bertemu dengan pasangan awal masing-masing. Kobato yang bersama Fuuma masih tidak bisa mengangkat kaki dari rumah hantu dan terus membeku di ruangan Yuki-Onna.
Untunglah, seorang petugas berhasil menemukan mereka berdua. “Apa yang kalian lakukan disini?” tanya petugas itu.
“Ah… Kami… takut untuk melewati para Yuki-Onna ini…” jawab Fuuma resah, bercampur ketakutan, gemetar, serta rasa malu (?). Akhirnya, petugas itu mengantar Fuuma dan Kobato ke pintu keluar.
“Lain kali, hati-hati ya. Ehm… Saya pikir-pikir, kok atap atas rusak ya? Jendela sama dinding juga ada yang rusak…?” Fuuma dan Kobato langsung kabur karena mereka sudah tahu dengan pasti siapa pelakunya – sahabat-sahabat mereka!
Di lain waktu, Seishirou dan Suu menonton pertunjukan ekstrim yang sebenarnya hanya untuk 17 tahun ke atas. Tapi, berkat Seishirou, Suu bisa masuk meski ogah-ogahan. “Anak ini nggak boleh masuk, Pak.”
“Hoo… Dia itu sudah cukup umur lho. Karena badannya yang tergolong PENDEK jadi keliatannya dia masih SMP, padahal dia udah segitu umurnya.” Ujar Seishirou enteng.
“Saya mau lihat kartu pelajarnya.” Kata petugas itu. Seishirou pun langsung mempersiapkan, membuat Suu tercengang. Kemudian, petugas itu mengangguk dan Suu boleh ikut masuk.
“Pak… Itu kan beneran punya saya?” tanya Suu heran. “Dapat darimana?”
“Hohohohoho… Orang seperti saya sih tahu aja cara punya kartu pelajar kayak gitu… Lagipula aku mengambil kartu pelajar milik Nokoru-kun waktu masih SMA di CLAMP School, lalu kuubah pakai sihir datanya…” jelas Seishirou.
“Itu mah penipuan Pak? Lagipula, saya tuh nggak PENDEK ya!” Akhirnya, Suu pun menonton pertunjukkan itu dengan Seishirou.
Di lain tempat, Nadeshiko dan Syaoran malah main komedi putar. “Syaoran, seleramu tuh kekanak-kanakan banget ya?” ungkap Nadeshiko sambil menaiki kuda mainan yang sedang berputar-putar itu. “Tapi lagunya Platinum.”
“Habis, waktu kutanyain wahana-wahana yang kutawarkan, udah kamu naikin semua, Nadeshiko-san...” kata Syaoran.
“Oh, aku datang lebih dulu sebelum kamu dan Kobato. Kami (Nadeshiko dan Syaoron – Red) sudah memainkan Tornado, Hysteria, Perang Bintang, Pontang Panting, Kicir-Kicir, Halilintar, dan Istana Boneka sesuai dengan yang kamu tanyain.” Jelas Nadeshiko, membuat Syaoran tercengang sekaligus amazed.
Setelah menaiki komedi putar, mereka pun memutuskan untuk istirahat (penting untuk Nadeshiko, sebab dia telah menaiki 3 Wahana Menggilakan Happy Land – Tornado, Hysteria dan Halilintar!).
Giliran Kamui dan Syaoron datang. Karena keingintahuan Kamui untuk naik Hysteria, Syaoron pun terpaksa dua kali naik Hysteria, dan jantungnya hampir copot. Kamui heran melihat wajah Syaoron pucat dan keringat dingin. “Kamu kenapa, Syaoron?”
“Gah… Naik Hysteria dua kali memang gila…” Kamui pun kaget dan meminta-minta maaf pada Syaoron.
“Haduh… Bilang dong Syaoron!! Aku jadi kaget kan?” kata Kamui sedih.
“Yah, berdasarkan informasi dari Fuuma-san, Tokiko-san, bahkan Subaru-san pun kamu tuh jangan pernah dibiarin tidak puas karena keinginannya… Jadi kuturutin deh.” Kamui agak dikit kesel karena Fuuma, Tokiko dan Subaru ngebeberin hal kayak gitu!
Setelah itu, Yuuko dan Subaru naik Halilintar 2 kali, ditambah naik Tornado 3 kali. Entah kenapa, Yuuko nggak puas dan mau main lagi. Subaru hampir dibuat sakit olehnya. “Heee… Subaru-chan mulai sakit!” ujar Yuuko.
“Jangan panggil aku pakai ‘Chan’!” kata Subaru, mencoba untuk tenang karena memang dia udah pusing banget ngeladenin Yuuko. Soalnya, kalo gak ngeladenin Yuuko bisa dibunuh! Mending ngeladenin deh daripada dibunuh tanpa dosa! (itulah Subaru, guys. Lagian Subaru nggak tega ninggalin Suu)
“Aih, Subaru-chan nggak tega ya, ninggalin Shirakawa? Tenang aja, aku nggak bakal ngebunuh kamu kok! Tapi setidaknya, kuhukum… HOHOHOHOHOHOHO…!” Subaru malah tambah pusing melihat tingkah Yuuko. Pikirannya bercampur aduk. Pusing. Ogah. Besok gimana? Suu.
Sore harinya…
Mereka kembali bertemu dengan pasangan mereka masing-masing di lokasi bianglala. Akhirnya mereka memutuskan untuk menaiki bianglala. (hohohoho, di sini bakal dibahas mengenai Kobato dan Syaoran :P)
“Kobato… Maafkan aku, kencan pertama kita jadi agak rusak…” kata Syaoran pelan.
“Oh, tidak apa kok. Lagipula, aku cukup senang.” Sore itu, matahari bersinar cerah, betul-betul indah. Di benak Syaoran… Perfect timing!
Di saat bianglala yang mereka naiki tepat di paling atas, Syaoran pun menunjuk sebuah pohon besar di dekat Happy Land. Ada banyak burung merpati berterbangan di dekat pohon itu, kemudian terbang ke bianglala tempat Kobato dan Syaoran. “Merpati! Tunggu… ah! San! Yon! Nana!”
San, Yon, dan Nana adalah tiga burung merpati yang sering berada di dekat rumah Kobato yang benar-benar dengan Kobato. Dulu mereka menghilang, kemudian kembali! (akan dijelaskan di chapter selanjutnya)
“Syaoran… Kok kamu tahu tentang San, Yon dan Nana?” tanya Kobato.
“Ah… Aku menemukan mereka di dekat rumah, jadi kuobati, lalu merawat mereka. Setelah terawat dengan baik, dan mereka pulih, aku buatkan sarang di pohon itu. Dulu, saat kita masih kelas 6 SD, aku sering melihat kamu bersama-sama dengan burung merpati-merpati itu di pohon yang besar itu. Makanya, kamu suka sama merpati ya?” kata Syaoran.
“Iya… Terima kasih ya, aku sudah diberikan hadiah yang luar biasa!” kata Kobato terharu. Tiba-tiba, Kobato merasa bibirnya seperti disentuh, dan ternyata dia dicium oleh Syaoran! “Syaoran…?”
“Ini hadiah tambahan dariku, Kobato!” kata Syaoran. “Kamu tahu kan, apa yang kumaksud dengan ini?” Di lain bianglala, Nadeshiko dan Syaoron serta Suu dan Subaru melihat semua kejadian antara Kobato dan Syaoran.
“Yah, happy couple.” Komentar Nadeshiko.
“Adik kecilku makin bertambah dewasa ya…” tambah Syaoron.
“Kobato-chan mendapat hadiah yang membahagiakan seumur hidupnya.” Kata Suu.
“Li dan Hanato memang sudah selayaknya menjadi pasangan…” kata Subaru memperjelas segalanya.
To be continued…. Chapitre 19.

Akhirnya selese juga, setelah CLAMP School! bener-bener finish dari break yang sebab-musababnya adalah browser gw ga mau jalan padahal internet 101% worked tapi ga mau jalan dan baru bisa jalan setelah bapak gw memperbaikinya. (thx pa!)

Terima kasih karena sudah mendukung seri ini sampai bagian-bagian terakhir dari seri ini. Untuk sementara, ada break selama 1 minggu untuk refreshing setelah penyelesaian CLAMP School, yang diperkirakan akan selese pada tanggal 11 atau 12! (kebanyakan break yach)

Pokoknya, tunggu aja season 2, dan beberapa proyek baru. Untuk mengobati kekecewaan para pembaca akibat kelamaan update plus refreshing seminggu, gw mungkin akan publish mengenai beberapa cerita pendek tentang X/1999 dan Angelic Layer (kepikiran sesuatu).

Sekian notes di chap ini (panjang, ga kayak biasanya). Sori, karena kelamaan update, tapi gw akan berusaha untuk memperbaiki waktu nge-update. Jacinta ganbarimasu! BYE! BYE! Have a nice day, today.

CLAMP School! Chapitre 17 : First Date

Sebelum membaca, mohon dibaca : Maaf atas keterlambatan chapitre kali ini karena kemarin internet sempet gak jalan-jalan... Baru bisa dipublish hari ini. Sekali lagi, maaf... T_T


Kobato membuka lembaran-lembaran majalah. Dia menemukan sebuah tempat yang sangat menarik, dan baru saja dibuka. Tempat itu bernama Happy Land – sebuah taman hiburan besar yang dikelola oleh sebuah perusahaan besar. “Syaoran! Aku menemukan tempat yang bagus untuk kita kencan nanti… Nih!” kata Kobato menunjukkan majalah yang baru saja ia buka-buka.
“Bagus deh. Baiklah, besok kita pergi.” Syaoran pun tersenyum senang, Kobato pun juga.
============================================================
Happy Land, tempat dimana Syaoran dan Kobato akan kencan…
“Hah… Syaoran lama.” Kata Kobato, mengecek hp-nya. Ternyata sudah jam 10 lewat 15 menit, padahal janjiannya jam 9 lewat 45 menit.
Terlihat, Syaoran tergesa-gesa berlari menuju Kobato. “Maaf, aku telat… 25 menit ya?” kata Syaoran. Kobato pun mengangguk, lalu menawarkannya sebotol air mineral. Syaoran langsung saja meneguk air itu.
Saat Syaoran menoleh ke arah Kobato lagi, dia melihat apa yang dipakai Kobato. Terusan manis bermotif bunga warna hijau, ditutupi oleh cardigan yang warnanya juga hijau. Rambutnya digerai, tanpa topi dan ada jepitan di rambutnya. Dia juga membawa tas tangan. “Kamu cantik, Kobato.” Kata Syaoran blushing.
“Terima kasih…” jawab Kobato ikut-ikutan blushing.
Mereka pun mulai naik roller coaster. Awalnya pengen bianglala, tapi nggak jadi karena jauh dari pintu masuk. “Tolong kencangkan sabuk pengaman masing-masing.” Kata petugasnya. Saat roller coaster mulai naik, Kobato sudah merinding. Dan ketika sudah turun meluncur… Kobato menjerit. “KYAAAAAAAAAAAA!!!!!!!!!” Syaoran sendiri udah gemetar juga, tapi teriaknya juga nggak kalah keras. “HUWAAAAAAAAAAAAAA!!!!!!!”
Setelah dari roller coaster, mereka membeli permen kapas. “Hmm… Enak ya.” Kata Kobato tersenyum. Syaoran pun tersenyum juga melihat senyum Kobato.
Di lain tempat…
“Haah… Gila! Naik tuh satu wahana yang namanya Tornado bikin jantung copot!” kata Nadeshiko mengelus dadanya. Dia dan Syaoron ternyata ada di taman hiburan itu juga. Baru pertama, udah naik Tornado.
“Gila tuh petugasnya, langsung suruh naik… Mentang-mentang kita pengunjung pertamanya!” tambah Syaoron yang sama-sama merinding plus gemetar.
Nggak cuma mereka berdua, Suu dan Subaru juga ada di Happy Land. Suu dan Subaru baru aja selesai main dari kicir-kicir. Gila aja, Suu menjerit sepanjang permainan. Subaru cuek aja sambil menyantaikan diri.
“Hyaa… Tadi itu memang gila bagiku.” Kata Suu.
“Yah, aku sih cuek, Suu. Tak apa!” Subaru pun merangkul Suu, sambil mengelus rambutnya.
Ada pula Fuuma dan Kamui, menghabiskan waktu liburan. Mereka baru aja selesai dari main perang bintang. Mereka menghabiskan waktu yang cukup menyenangkan. Hebatnya, poin Kamui lebih besar dari Fuuma. “Fuuma-san kalah taruhan! Beliin aku Magnum donk!” kata Kamui penuh kemenangan.
“Sial! Tapi, karena ini Kamui-chan yang kusayang dan menang atas taruhan, oke deh… Sabar ya!” Fuuma menghampiri kios-kios, sementara Kamui duduk santai sambil menunggu.
Yuuko dan Seishirou nggak mau kalah. Mereka baru datang dan langsung pergi ke rumah hantu. Ternyata, semua pasangan bertemu di rumah hantu. “EHHHHHHHH??!!” seru mereka bersamaan.
Akhirnya, mereka masuk ke rumah hantu. Kobato dan Syaoran maju duluan, diikuti yang lainnya. Saat itu, keributan mulai terjadi. Mereka tanpa disadari teracak, sehingga mereka jadi berubah pasangan. Kobato malah kena sama Fuuma, saat berada di lokasi Yuki-Onna. Suu kena dengan Seishirou, berada di lokasi Kuchisake-Onna. Nadeshiko malah ketemu Syaoran di lokasi Futakuchi-Onna, Kamui malah bersama Syaoron di lokasi Nurarihyon, Yuuko bersama Subaru di lokasi yang hantunya bercampur!
“Haiya… Gimana cara ngelewatin para Yuki-Onna ini?” tanya Kobato pada Fuuma. Fuuma keringat dingin melihatnya. Tak ada langkah sedikit pun diantara mereka berdua. Lebih tepatnya, nggak berani lewat! Udah gelap, serem lagi!
Sementara itu, Suu dan Seishirou paling aman. Semua setan takluk pada Seishirou, meski itu juga Cuma para manusia yang nyamar… Seishirou menggunakan kekuatannya untuk lolos dari tempat itu. “Hyaa… Seishirou-san ini, nggak usah pake kekuatan deh…” kata Suu.
“Kalau gak gitu, kamu nggak akan bisa lewat kan?” Betul juga. Suu termasuk orang yang takut akan setan, meski itu juga manusia.
“Yah… Manusia ini.” Kata Suu. Tapi, dengan senyum liciknya, Seishirou berkata, “Terserah aku dong… Kan nyamar jadi setan, artinya jadi setan juga!” Setelah itu, mereka berhasil keluar dari rumah hantu itu.
Kamui dengan Syaoron kabur bersama, dan karena gelap tanpa sadar mereka menubruk dinding sampai hancur. Mereka telah keluar. “Hah, hah, hah… Hampir aja! Kamui, yakin nih?” tanya Syaoran. Kamui heran. “Maksudmu?”
“Dindingnya! Mending kita cepet kabur…” Langsung saja, mereka berdua kabur menjauhi rumah hantu itu.
Nadeshiko dan Syaoran lari saja, sampai menemukan cahaya dari jendela. Syaoran langsung memecahkan kaca dengan tendangannya dan lari keluar dari rumah hantu. “Kabur!!!!” Meski sudah tidak ada setan, tapi mereka melakukan perusakan properti!
Subaru dan Yuuko juga melakukan perusakan properti. Yuuko ngehancurin atap dan langsung kabur lewat atas. Tanpa disadari, Subaru udah khawatir juga bersama-sama dengan Yuuko. Bagaimanakah kisah mereka selanjutnya?
To be continued… Chapitre 18.

Haiyaa… Akhirnya chap 17 selese meski sempet break dulu karena capek + males! Yang jelas, 3 langkah menuju final chapitre! Akan saya beri bocoran mengenai 3 chapitre terakhir…
Chapitre 18 : Kelanjutan kencan hancur-hancuran Kobato dan Syaoran. Kejadian romantis yang tak terbayangkan?
Chapitre 19 : Valentine Day dan White Day di CLAMP School! Kobato memberi coklat yang terbaik yang pernah ada untuk Syaoran.
Final Chapitre : Ujian akhir semester semua murid CLAMP School. Kelulusan murid kelas 3 dan kenaikan kelas!
Meski CLAMP School! akan berakhir, tapi akan terus berlanjut di season 2! Jadi, terus ikuti perkembangan seri fanfic ini. Terima kasih sudah mendukungku selama ini! Sampai jumpa…