Blue Bird Lyrics

[Naruto Shippuden Opening Song 3]
Blue Bird
Album : My Song Your Song

Performed by Ikimono Gakari
Written and Composed by Mizuno Yoshiki
Arranged by Eguchi Ryou


habataitara modoranai to itte
mezashita no wa aoi aoi ano sora

"Kanashimi" wa mada oboerarezu "Setsunasa" wa ima tsukamihajimeta
anata e to idaku kono kanjou mo ima "Kotoba" ni kawatteku

michi naru sekai no yume kara mezamete
kono hane wo hiroge tobitatsu

habataitara modoranai to itte
mezashita no wa shiroi shiroi ano kumo
tsukinuketara mitsukaru to shitte
furikiru hodo aoi aoi ano sora
aoi aoi ano sora
aoi aoi ano sora

aisou tsukita you na oto de sabireta furui mado wa kowareta
miakita kago wa hora sutete yuku furikaeru koto wa mou nai

takanaru kodou ni kokyuu wo azukete
kono mado wo kette tobitatsu

kakedashitara te ni dekiru to itte
izanau no wa tooi tooi ano koe
mabushisugita anata no te mo nigitte
motomeru hodo aoi aoi ano sora

ochiteiku to wakatteita soredemo hikari wo oitsuzuketeku yo

habataitara modoranai to itte
sagashita no wa shiroi shiroi ano kumo
tsukinuketara mitsukaru to shitte
furikiru hodo aoi aoi ano sora
aoi aoi ano sora
aoi aoi ano sora

Dikutip dari Anime Lyrics dot Com.

Rename Blog

Karena saya baru notice kalau author di Jacinta's World itu ada dua... (aduh telmi saya kumat) Jadi akhirnya saya ubah nama blognya jadi "Feather and Cherry's Blog". Coba search di Google kalau bisa... Namanya diambil dari para author : *FEatHErs_-_CLaw* dan FlurryCherry.

Selain itu link ke blognya juga diubah jadi http://feathercherry.blogspot.com/
Silahkan dicek, terutama buat author yang satu lagi!

Maaf agak mendadak, tapi saya baru kepikiran sekarang! Jadi, jangan nulis link yang lama ya...

Sekian~~~

Okimono Kimono

Di benak kalian, apakah Okimono Kimono itu? Mungkin sebuah jenis Kimono terbaru... Sayangnya, bukan. Okimono Kimono adalah sebuah buku! Dan buku apakah itu? Mari kita lebih jauh mengenal Okimono Kimono!

Okimono Kimono adalah sebuah karya dari CLAMP yang secara resmi dikeluarkan di Jepang tahun 2007, namun di Amerika keluarnya baru tahun 2010. Mokona, salah satu penggambar di CLAMP sangat mencintai kimono, dan memutuskan untuk memakai kimono setiap harinya sejak tahun 2003.

Isinya berupa Okimono Art, Okimono Coordination, Okimono Sanpo, Okimono Komono, Okimono Nikki, Okimono Work. Okimono Art berisikan gambar-gambar model yang mengenakan kimono. Okimono Coordination berisikan menunjukkan berbagai macam gaya mengenakan kimono untuk berbagai acara.

Kalau Okimono Sanpo berisi mengenai gambar-gambar model mengenakan kimono di sekitar daerah Asakusa. Okimono Komono itu berisi mengenai tips untuk memakai kimono di setiap acara seperti Party Kimono atau Summer Kimono. Okimono Nikki adalah diary kimono Mokona, dimana Mokona mengenakan kimono di tempat kerja dari Januari 2005 sampai October 2006. Terakhir, Okimono Work adalah sebuah komik pendek yang kelihatannya dibuat oleh Tsubaki Nekoi yang berisikan 6 halaman.

Selain itu, ada juga Kimono Talk yang ada dua bagian, sebenarnya merupakan wawancara. Yang Part 1 adalah wawancara dengan Ami Onuki yang berasal dari grup J-Pop Puffy. Ingat Puffy AmiYumi??? Part 2 adalah Mokona berbincang-bincang dengan Yumioka Katsumi yang menulis "Kimono and the Colours of Japan".

Sekian~~~ Arigatou ne!

X/2011 Chapter 1 : The Reunion of Heroes

Chapter 1
The Reunion of Heroes
>>><<<
12 tahun yang lalu…
Tokyo pun berhasil terselamatkan. Fuuma pun tersadar dan dia menyadari bahwa Kamui telah sekarat. Fuuma yang tidak menginginkan kematian Kamui terjadi, mencari cara sebelum detik-detik terakhir. “Apa yang harus kulakukan?! Kalau tidak bertindak… Kamui bisa mati!”
“Fuuma-san…” kata Yuzuriha yang masih hidup, meski agak sedikit lemas.
“Yuzuriha, apa kamu punya suatu cara untuk menyelamatkan Kamui?” tanya Fuuma yang udah khawatir banget mengenai kondisi Kamui.
“Aku tidak tahu… Tapi, kenapa tidak bertanya saja pada Sang Penyihir Dimensi…?”
“Penyihir Dimensi? Tolong pertemukan aku dengannya! Gunakanlah Inuki, Yuzuriha!” seru Fuuma. Yuzuriha pun mengubah Inuki menjadi sebuah alat yang bisa mempertemukan orang meski berada di dimensi lain.
“Apa permintaanmu?” tanya seorang laki-laki berkacamata yang didampingi oleh sebuah makhluk seperti kelinci berwarna hitam.
“Aku ingin… Kamui tidak mati! Tolong beri dia kehidupan, biarpun itu hanya dalam waktu yang pendek!” seru Fuuma, air matanya mengalir dari mata.
“Hmm… Itu akan membutuhkan sesuatu yang sangat berharga, supaya besarnya sama dengan permintaannya… Kalau begitu. Keakrabanmu dengan laki-laki itu, dengan begitu kalian akan berakhir menjadi orang yang hanya saling kenal dan tidak akan bisa lebih akrab seperti sebelumnya. Bagaimana?” ujar laki-laki berkacamata itu menawarkan ‘harga’.
“Apakah aku harus membayarnya?” tanya Fuuma.
“Iya.” Jawab laki-laki berkacamata itu tegas.
“Fuuma-san…” kata Yuzuriha yang agak sedikit terkejut dengan harga yang ditawarkan oleh Penyihir Dimensi.
“Pikirkanlah baik-baik…” tambah laki-laki berkacamata itu.
“Baiklah. Akan kuberikan keakrabanku padanya!” seru Fuuma mantap.
“Kalau begitu, aku akan memberikannya kehidupan sekali lagi… Namun, ingat. Kamu tidak akan pernah akrab dengannya lagi. Jangan biarkan ia mati, atau apa yang kuberikan ini sia-sia.” Layar pun menghilang, dan dengan cepat terdengar suara dari Kamui.
“Se..muanya?” ujarnya agak terengah-engah.
“Kamui!” seru Fuuma bahagia.
“Kamui-san!” seru Yuzuriha juga yang sangat bersyukur melihat Kamui baik-baik saja.
“Yuzuriha? Ah… Anda siapa ya? Em… Monou-san, ya?” Fuuma agak sedikit shock mendengar pernyataan Kamui. Memang benar apa yang dikatakan sang Penyihir. Kamui tidak akan mengenal lebih dekat mengenai Fuuma.
“Ya…” ujar Fuuma tersenyum kecil.
“Bagaimana dengan Arashi-san? Sorata-san? Aoki-san?” tanya Kamui.
“Mereka selamat kok, namun Sora perlu pengobatan intensif. Kalau Aoki-san, aku tidak begitu tahu…” jawab Yuzuriha.
>>><<<
Dua belas tahun berlalu dengan berbagai macam pembangunan ulang kota Tokyo, dan sekarang para Seven Seals dan Seven Angels gencatan senjata alias pensiun. Mereka memilih untuk hidup damai dan tenang. Kamui pun malah semakin akrab dengan Yuzuriha, dan akhirnya memutuskan untuk menikah.
Mereka pun telah memiliki dua anak kembar – Shirou Tetsuya dan Shirou Tatsuya. Sifat mereka pun bertolak belakang. Tetsuya adalah anak yang agak pemalas, namun periang dan hobinya bangun siang. Tatsuya kebalikannya, seorang anak yang rajin, ramah dan penurut. Namun, Kamui dan Yuzuriha sama-sama menyayangi mereka.
Di lain tempat, Sorata yang sudah sembuh pun telah menikah dengan Arashi dan memiliki seorang anak perempuan bernama Arisugawa Hikaru. Hikaru adalah anak yang tomboy, pandai olah raga dan easygoing, serta sok innocent kayak bapaknya.
Mengenai Subaru, dia sempat memiliki seorang istri yang sebenarnya hasil permintaan dari neneknya. Istrinya telah meninggal, dan yang tersisa darinya hanyalah seorang gadis bernama Chiharu yang merupakan darah daging Subaru sendiri. Subaru pun merawatnya hingga besar, kemudian setelah dia pergi meninggalkan Chiharu, Fuumalah yang mengadopsi Chiharu, dan otomatis Chiharu berganti nama menjadi Monou Chiharu.
Hinoto sendiri telah mati, namun ada penggantinya yang bernama Miyuki, kerabat jauh Hinoto. Miyuki juga seorang pelihat mimpi, dan dia mendapati sebuah mimpi. Mimpi itu merupakan kejadian di masa depan yang akan terjadi perang antara Seven Seals dan Seven Angels. Karena takut itu terjadi, Miyuki pun memanggil para Seven Seals yang “baru”.
Markas Seven Seals telah berubah, sekarang berada di Kuil Teisou yang tidak begitu jauh dari markas sebelumnya. Sesampainya disana, Miyuki telah menunggu kedatangan Seven Seals yang baru. “Selamat datang, para Seven Seals baru…” ujarnya.
“Ya!” seru empat orang yang datang – Tetsuya, Tatsuya, Chiharu, Hikaru.
“Hmm… Baru empat orang. Masih kurang tiga orang lagi, tapi tenang saja… Aku tahu akan ada yang datang nanti,” Kata Miyuki menghitung jumlah para Seals baru. Apa yang dikatakan Miyuki benar. Seorang gadis berambut merah berdiri tepat di atas tiang memandang Kuil Teisou. “Bagaimana kalau kita keluar? Orangnya sudah datang…”
Mereka pun keluar, dan mereka melihat benar-benar seorang gadis berambut merah yang kelihatannya familiar itu. “Selamat siang, Miyuki-san…” sapa gadis itu meloncat turun ke bawah.
“Kenalkan dirimu.” Ujar Miyuki.
“Aku Hatsune. Tsukishima Hatsune…” Ternyata, gadis berambut merah itu bernama Tsukishima Hatsune. Dia kelihatan cukup kuat, ditandai dengan rambutnya yang berwarna merah bagai api yang menyala-nyala, bahkan berkibar-kibar.
“Baiklah. Sudah ada lima orang!” seru Yuzuriha menghitung kembali.
“Ada ahli pedang, pemilik inugami, kakushi miko, onmyouji dan pengendali api.” Tambah Arashi melihat semua yang ditekuni oleh para Seals baru.
“Tinggal dua lagi kan?” tanya Kamui kepada Miyuki.
“Duanya lagi pun sudah datang.” Ada dua orang datang tiba-tiba. Yang satunya berambut coklat tua, dan gaya rambutnya agak mirip-mirip Syaoran cuma sedikit lebih lepek (?). Yang satunya lagi berambut hitam pekat dan agak shady kayak Seishirou.
“Aku Li Tsubasa. Dan dia adalah Sakurazuka Seiichirou.” Ujar si cowok berambut coklat berambut coklat tua.
“Kalau begitu lengkap semua…” ujar Fuuma yang giliran menghitung.
“Semuanya telah bersiap.” Kata Miyuki.
Para Seven Seals yang baru pun, bersiap untuk menghadapi masa depan baru mereka – menyelamatkan Tokyo sekali lagi, dan tidak membiarkan terjadi kehancuran yang lebih parah dari pada yang sebelumnya!

Preparation in Drawing Manga

Dalam Menggambar manga, tentunya selain kemampuan menggambar juga dibutuhkan peralatan yang mendukung guna mendapat hasil yang bagus dan setara dengan manga buatan mangaka profesional. Alat alat tsb sangat khusus dan tidak tersedia disembarang tempat. Alat-alat yang sering di gunakan oleh beberapa mangaka profesional seperti Rumiko Takahashi, Hiro Mashima, Clamp, dll . Berikut Peralatan Yang di butuhkan dalam Menggambar Manga :

MANUSCRIPT PAPER ( KERTAS NASKAH )
Kertas ini sangat sulit ditemukan di indonesia, aku pikir mungkin ga ada malah. Namun jangan khawatir, kamu bisa gantiin sama kertas HVS ukuran A4 dengan memberinya garis tepi seperti yang kalian liat pada contoh gambar disamping ini.









PENA ( G-Pen, Maru-Pen, Drawing Pen, Rotring )

G-Pen

Harga G-pen sangat mahal karena G-pen adalah pena original dari negara Jepang. G-pen Biasanya digunakan Oleh para mangaka untuk menggambarkan rambut, mata dan lekuk wajah, dll. Namun ada juga mangaka yang memakainya untuk menggambar lekuk tangan dan kaki, tapi G-pen ini sangat jarang di jumpai. Selain Mahal, G-pen juga sangat Sulit dicari di indonesia. Pena jenis ini juga sulit digunakan jika si pengguna belum terbiasa.




Maru Pen

Maru Pen biasanya digunakan untuk menggambar latar belakang, seperti background pepohonon, dll. Harganya relatif mahal juga karena merupakan pena kualitas tinggi buatan jepang.




Rotring Pen

Rotring pen berfungsi sebagai pengganti Maru pen, pena ini juga berfungsi untuk membuat latar belakang. Harga pena ini cukup terjangkau. Biasanya Orang menggunakan yang berukuran 0,1.



Drawing Pen

Merupakan Pena yang berfungsi untuk menggantikan G pen dan Maru pen. Di bandingkan G pen, pena ini lebih mudah di gunakan. Selain itu harganya juga lebih murah dan gampang dicari di toko2 alat tulis. Untuk kualitas terbaik sebaiknya pilih yang waterproof dengan ukuran 0,05 - 0,3 ( Yang saya pake loh ).


FUDE PEN DAN MCKEE PEN
Masih Berbicara mengenai jenis-jenis Pena, namun ini beda. Fude pen dan McKee Pen digunakan untuk menghitamkan bagian tertentu


Fude Pen

Digunakan untuk menghitamkan Rambut dalam manga. Fude pen ini sangat penting karena dalam suatu manga pastilah ada karakter yang berambut hitam.



McKee Pen

Warna yang zaim di gunakan yaitu Pen berwarna hitam, NAmun Warna lainnya juga digunakan dalam mewarnai untuk cover chapter manga. Pen jenis ini digunakan untuk menghitamkan latar belakang, dan juga dipakai untuk memperindah latar belakang sama halnya dengan Screentone.



SCREENTONE
Screentone digunakan untuk memperindah latar belakang agar terlihat lebih bagus dan nyata. Screentone merupakan hal yang sangat penting dalam membuat manga, guna meningkatkan kualitas sebuah manga. Screentone terbagi atas dua yaitu Screentone tempel dan Burnisher.


Sreentone Tempel

Screentone jenis tempel ini lebih mudah digunakan karena sangat praktis. Ada banyak bentuk motif screentone tempel yang bermacam-macam. Walaupun screentone sangat penting, tapi jarang sekali ditemukan di indonesia.



Screentone Burnisher

Bentuknya seperti pena. Sangat sulit pemakaiannya, di butuhkan teknik khusus dalam penggunaannya. Jika sudah mahir, hasilnya bisa lebih baik dibandingkan screentone tempel. Hanya saja, sama halnya dengan screentone jenis tempel, jenis ini juga sedikit sulit dicari di indonesia.





TINTA PUTIH
Dalam menggambar manga, tinta putih juga punya peran yang penting. Digunakan di bagian-bagian tertentu dengan teknik penggunaan yang harus berhati-hati. Memiliki fungsi untuk memperindah background, memberi efek putih pada mata, rambut, dll. Sebaiknya tinta putih itu yang waterproof, biasanya di indonesia merek tipe-x.




TINTA PEN


Sangat diperlukan dalam teknik mewarnai dan menghitamkan pada sisi tertentu dalam manga. Bahan ini mudah dicari dan didapatkan. Sebaiknya gunakan Tinta Cina Atau India, Karena mutunya yang bagus, terbukti karena kebanyakan para mangaka di jepang menggunakan tinta cina, dan tinta india sebagai pengganti tinta cina.






PENSIL
Pensil merupakan salah satu peralatan yang tidak kalah pentingnya dalam proses menggambar manga. Para mangaka dijepang biasanya mengunakan pensil kayu dengan berbagai jenis dengan level ketebalan yang berbeda-beda mulai dari 2b, 2,a hingga Hb. Namun Adakalanya juga untuk menggunakan pensil Mekanik. Pensil kayu memiliki banya fungsi, yaitu untuk membuat sketsa kasar, membuat asiran, bayangan, dll. Sedangkan pensil mekanik biasanya digunakan untuk membuat gambar halus, sketsa, gambar dasar, dll. Untuk hasil maksimal pilihlah pensil mekanik yang berukuran 0,5 dengan mat pensil 0,01.



RULER

Yang ini juga tidak kalah penting, kaena merupakan unsur utama dalam pemuatan penel. Biasanya digunakan untuk membuat panel, effect, dll. Ada banyak macam penggaris yang bisa digunakan. namun yang lazim digunakan ialah pengaris berukuran 15-30 cm.



KUAS
Digunakan untuk memakai tinta hitam dan tinta putih, digunakan dalam pembuatan efek pada background juga memberi efek putih pada bagian mata dan kilauan rambut.






-------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------

A/N : Nyari-nyari dari google dan ku edit sedikit , semoga bisa ngebantu kalian para beginner termasuk aku :)

Promosi atau Informasi?

Oke deh, langsung aja. Gini-gini, gw ga publish semua fanfic gw di blog ini. Lho, why admin? It's simple. Ada beberapa fanfic yang gw tulis originally memang untuk FanFiction.net dan ada yang untuk blog. Mari saya sebut beberapa yang originally untuk blog :

1. CLAMP School! Series (satu-satunya seri terpanjang yang gw tulis)
2. X/2011 (Jaaaahhhh, fanfic X/1999, mungkin muncul besok atau lusa?)

Nah, yang originally untuk fanfic :

1. Apartment Love (cek di Tsubasa Chronicle, pen namenya FlurryCherry)

Buat yang ngecek Apartment Love di FanFiction.net, please review! Baca, lalu review yach... (wuidih, maksa!) Gak lah. Terserah sih, tapi saya harap review...
Oke deh, arigatou for read this weird post~~!

Hunter : Pleiades Egg.


A/N : OOC banget!!!! Pokoknya bikin bilingual ! Don’t like it then don’t read it! And totally never happens in real life!! O iya.. terdapat chara Clamp di fanfic ini. walau cuma sepintas dan disebut-sebut.

=========================================================================

“ Jas! Cepat!” Aku tak peduli jalan mana yang kulalui asal bisa keluar dari tempat itu.

“ Sabar ! Ini juga lagi lari!”Ok seperti biasa-walau dalam kondisi darurat- Jacinta masih bisa memarahiku.

“ Eh., telurnya bagaimana?!” waktu itu aku panik . Coba bayangkan sudah di ambil susah-susah, kalo pecah tidak setara dengan semua pengorbanan yang dilakukan.

“ Telurnya baik-baik saja!! Harusnya kamu lebih khawatir dengan nyawa kita! Asal kamu tahu aku tidak mau mati muda! Setidaknya biarkan aku jadi komikus dulu!” Ya ampun Jas. Darurat begini masih bisa memikirkan cita-cita.

“ Maaf sih! Aku tahu aku orangnya rada lemot-tidak ketolongan- tapi jangan marahin aku sekarang!” Kalau di marahi karena hal sepele(?) tentu saja aku balik membentak kan?

“ Kalian berdua sama saja! Lamban tahu!” Seekor mahluk/alien-yang lebih suka Jacinta dan aku sebut- berbentuk anak anjing bersayap di punggungnya keluar dari tempat persembunyiannya, yakni tas serempang ku.

“ Fluffy! Bawa kita ke dimensi lain sekarang!”Kataku pasrah, yaiyalah orang di kejar ribuan satpam.

“ Tidak bisa...”

“ Kenapa?! Kau ini sama sekali tidak berguna !” Mangsa bentakan kedua Jacinta: Fluffy.

Jangan bentak aku! Lagian katanya Yuko, aku belum boleh berpindah dimensi dulu!” Balas Fluffy. Jawaban ini membuat kami bingung.

“ Kok tidak bisa?! Kita kan sudah mendapat telurnya!” Kataku makin panik lalu Jacinta mengeluarkan telur tersebut dari tasnya.

“ Sasha, telurnya! black hole!!” Aku sama sekali tidak mengerti apa yang ia bicarakan.

“ Hah?! Maksud mu apa?!”

“ Aduh!! Maksudku warna cangkang telurnya seperti Black hole!! Kalau masih tidak mengerti, black hole itu seperti tata surya!”

“ Ah yang benar?!”

“ Iya!!” Tiba-tiba telur itu mengeluarkan cahaya yang sangat menyilaukan, sensasi hangat yang membuatku rela termakan olehnya. Sensasi yang membuat kami lenyap seketika dari tempat itu.

-------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------

Jacintas POV

Semuanya putih. Putih bersih, atau putih suci, aku tak dapat membedakannya .Yang aku tahu.... Aku terjebak di sebuah ruang hampa, melayang-layang tanpa tahu akan di tarik kemana oleh sensasi telur bodoh itu . Aku tak begitu peduli apa yang terjadi padaku, percayalah aku bukan orang yang gampang panikan seperti Sasha. Entah kenapa aku teringat saat kami masih bersekolah dulu. Umur kami tidak jauh berbeda, apalagi sebenarnya kami satu kelas. Waktu itu aku tidak pernah menyadari keberadaannya, jujur saja dia orangnya tidak begitu menonjol lagi pula orangnya juga suka blak-blakan sendiri. Di samping itu-bukannya aku mau merendahkan-ia itu kadang suka aneh-aneh sudah begitu cinta mati lagi sama cheese cake. Lengkaplah humor dalam hidupku. Aduh... kok jadi menghina sahabat sendiri sih? Ah semua gara-gara Fluffy . Si setan godaan, si mesin berpindah dimensi kami yang baru. Salahkan Sasha karena menghilangkan bandul api, alat pemindah dimensi yang lama di Cafe ‘The Cofee bean’ kemarin .Walau begitu semua yang ku jalani menyenangkan sekali..

Aku harap selamanya akan menyenangkan seperti ini... ya.... Selamanya....

Tidak seperti saat masih di rumah. Karena aku satu-satunya keturunan terakhir di klanku, semua tanggung jawab yang di tinggalkan oleh ayah jatuh kepadaku. Aku tidak bisa berbuat apa-apa...Memang aku punya seorang adik laki-laki, tapi kondisinya lemah dan tidak memungkinkan untuk menjadi ketua klan.. Ya ya ya klan Sumeragi , klan Onmyouji yang telah melayani kekaisaran selama berabad-abad.. masa bodoh . Aku tak peduli... Apa memang aku tak peduli?

Apa memang aku rela meninggalkan adikku menerima semua siksaan batin yang pernah ku alami? Uuuhh... Nanti sajalah memikirkannya...

Ini juga,Sasha kemana sih? Fluffy juga....

Telur Pleiadesnya... Pleiades.....

Pleiades itu ‘Subaru’....

Subaru itu... Ayah....

Sial.......

Ayah... Tega sekali kau mati saat itu... Eh... Tunggu dulu... Apa benar ayah mati?

Seumur hidupku belum pernah aku melihat kuburan ayah... nenek buyut juga tidak pernah mengizinkanku melihatnya...

Jangan-jangan.. Masih hidup?!... Tidak mungkin... Tapi... Tapi...

Kalau benar masih hidup... Orang itu... Orang itu!!!! GRRR!!!

Sumeragi Subaru, akan kubunuh kau karena meninggalkanku!!!!!!

Sashas POV

Lapar... Ukh... Aku butuh Cheese Cake... Aduh bagaimana ini.. Terombang- ambing di ruang hampa seperti ini... Mungkin karena dosaku banyak... Ahh.. Hari begini memikirkan dosa, telat.. Lagi pula, perasaanku aneh.. Ada yang salah... tapi... Walaupun salah entah kenapa enak sekali di sini.. Rasanya nyaman... Mengingatkanku pada ayah.... Ayah.... Kau kemana? Sadar tidak, kalau membuat anak khawatir?.. Setelah di pikir-pikir.... Kau itu kan tidak tahu kata ‘khawatir’.... Kau juga tipe yang suka senyum sendiri dalam situasi apapun... Yang-maaf saja- membuatku mual... Mual dan emosi... Sekarang aku tahu perasaan paman Kamui... Ayah... Kau itu.. sungguh amat sangat bokep... Terlalu bokep sampai membuatku... Aduh... Jadi sakit perut....O iya Di sini ada toilet tidak? Mules nih..

Fluffys POV

Yuko... Kenapa kau memberiku kepada anak-anak konyol ini... Kalau kau tidak suka padaku bilang saja... Aku kan tidak emosi-an... Eh... memang Emosi-an.... Dulu waktu masih berada di toko, aku nyaris membunuh Larg karena mengahabiskan sake ku... Oh Tuhan... Sampai kapan aku akan terombang-ambing seperti ini...

Apa yang akan terjadi selanjutnya?

Kobato and Ioryogi



Yak... Oke deh. Karena scannerku yang paling kusayang (?) lagi error, akhirnya terpaksa aku ambil salah satu gambar Kobato dan Ioryogi dari manga-nya, lalu kuline dan diwarnain pake Paint Tool SAI. Hasilnya berada di samping kiri~~~


Kali ini, Kobato tampil cukup manis (bagi saya) dengan pakaian lengan panjang kotak-kotak orange dan setelan musim dingin warna hijau pale dengan hiasan warna pink! Ioryogi tetap seperti biasa, namun agak lebih kalem.


Backgroundnya adalah langit gelap bersalju. Meskipun aslinya dalam komik, ada Himawari sama Watanuki numpang lewat a.k.a muncul di chapter itu. Sayangnya aku ga tau chapter brp? Please help, kalo menemukan chapter dengan gambar yang sama.


Sekian... Terima kasih sudah dilihat...

CLAMP School Season 2 Chapter 2

Disclaimer : Kucing terbang itu ga ada, kalau ada pun aku ga punya. Maka dari itu aku ga punya semua karya CLAMP yang legendaris dan hebat itu.


Chapter 2


Why My Sister Always Interfere My Love?


>>><<<


Suu pun berjalan menuju ruang kepsek. Entah apa yang terjadi hingga dia harus dipanggil Ichihara Yuuko – si kepsek yang memiliki hobi minum sake di hari pertama. Tapi, mau bagaimana lagi dia harus ke sana. Selain itu, Suu masih merasa ‘berdebar-debar’ karena kejadian tadi.


“Apa ada sesuatu ya? Kenapa sih harus dipanggil di hari pertama, apa aku bersalah ya?” pikir Suu dalam hati. Suu pun sampai di ruang kepsek, dan terlihat Yuuko sedang duduk dengan santai menunggui Suu bersama Watanuki. Seperti biasanya, Watanuki membawakan bekalnya.


“Selamat pagi, Suu-chan. Berita buruk ada untukmu, datang dari Shinonome.” Ujar Yuuko dengan nada senang.


“Buruk…? Apakah sesuatu terjadi dengan… Aoi?” tanya Suu yang kelihatannya mulai menebak-nebak berita buruk yang dikabarkan oleh Yuuko.


“Adikmu, Shirakawa Aoi menyebabkan masalah besar di Shinonome dalam waktu 2 hari dan kepseknya sudah nggak tahan dengan kelakuannya, dan aku memutuskannya untuk membawanya kesini. Selain itu, aku memintamu untuk menjaga adikmu untuk tidak melakukan masalah, ok?” Suu melongo lebar-lebar. Aoi? Ada di CLAMP School? Oh, kenapa Tuhan tidak pernah berpihak pada Suu?


Suu pun keluar dari ruang kepsek dengan penuh pundung. “Setiap hari bakal menjadi neraka bagiku.” Gumam Suu yang udah gempor dibuat adiknya. Ya, adiknya itu adalah troublemaker sejati. Sejak kecil, Suu udah dijailin sama adiknya sendiri.


Catatan 1 : Shirakawa Aoi memiliki sebuah hobi yang paling gila, membuat masalah.


Kemudian, saat Suu melewati ruang OSIS, terlihat Nadeshiko keluar dari ruangan itu. “Eh, bagaimana dengan perbincanganmu di ruang kepsek?” tanya Nadeshiko.


“Gila banget.” Jawab Suu yang masih aja pundung. Nadeshiko pun memandang Suu sebentar, membuat Suu heran. Kemudian, Nadeshiko menepuk pundak Suu yang sedang gundah.


“Sabar aja. Adikmu harus kamu tangani dengan cara apapun. Minta bantuanku kalau ingin menghadapi dia.” Suu melongo lebih lebar lagi.


“Kok… bisa? Kamu…”


“Aku bukan cenayang, ok? Selain itu, nggak usah gundah deh, Pak Subby bisa gelisah ngeliatin kamu kayak gitu.”


Lebih parah lagi. Dia tahu semua yang berada dalam pikiran Suu. Subby? Nadeshiko memberi julukan ‘Subby’? Just what the heck she thinking?


“Subby nama yang lucu kok, aku dapat inspirasi dari kata ‘Chubby’. Udah ya, bye…” kata Nadeshiko meninggalkan Suu yang masih aja kaget. Nadeshiko beneran cenayang atau apa ya? Atau Suu sendiri ada yang salah?


Suu pun pergi ke pohon di tempat biasa dia bersantai alias tempat pelarian Fisika jaman dulu gitu, sekarang Suu udah nggak pernah kabur lagi dari pelajaran Fisika. Dia mengenang masa lalunya yang cukup membahagiakan. Di saat dia kejar-kejaran bagaikan Tom and Jerry… Ok, lebih tepatnya Subaru dan Suu.


“Nostalgia nih, Suu?” ujar Subaru yang tiba-tiba saja datang. Tentu saja Suu kaget dong, namun masih kalah kaget sama yang tadi.


“Eh, iya… Nginget saat-saat kejar-kejaran sama Subaru-san…” kata Suu dengan tersipu malu.


“Nggak usah malu-malu, Suu. Oh ya, kamu kok gelisah sih? Adik kamu?” tanya Subaru. Suu lagi-lagi dikagetin. Cenayang kedua, Sumeragi Subaru. “Aku bukan cenayang, lho?”


“Aduh… Kok bisa sih?”


“Kamu mudah ditebak, bagaikan buku.” Jawab Subaru dengan santainya.


“Nasibku…”


Catatan 2 : Hanazawa Nadeshiko dan Sumeragi Subaru adalah cenayang hebat yang pernah Suu temui seumur hidupnya.


“Oh ya, kamu berdebar-debar ya, saat kupanggil namamu?” tanya Subaru, mengelus rambut Suu yang pirang itu. Suu langsung blushing dengan cepatnya. “Kamu lucu, lebih tepatnya cantik kalau lagi blushing.”


“Eh, Subaru-san… Nggak usah…”


“Ngerayu? Aduh, emangnya aku Fuuma?”


“Mirip-mirip.”


“Em… Suu, kamu nggak usah ragu-ragu manggil aku tanpa panggilan ‘-san’ kok. Subaru aja boleh…” Suu langsung berdebar-debar lagi. Manggil guru hanya dengan nama pendeknya? Itu nggak pernah dialami olehnya!


Tiba-tiba, terjadi keributan. Seorang murid CLAMP School makanannya dimakan oleh seorang gadis lincah yang tadi baru aja manjat dinding sekolah. “Hmm… Telur gulung memang selalu enak. Thanks!” serunya dengan senang.


Suu menyadari itu dan tahu siapa yang telah melakukannya. “AOI! Jangan membuat keributan di saat kamu sudah melakukannya di Shinonome, bodoh!!” seru Suu dengan nada kesal.


“Uups, Onee-chan sudah datang. Kabur ah~~~” Aoi dengan cepatnya melangkah-langkah di tembok tanpa merasa takut jatuh. Suu sendiri berusaha ngejar Aoi, meskipun sampai ngos-ngosan. Subaru pun membantunya.


“Aoi, berhenti!! Kenapa sih kamu selalu membuat masalah?” Suu pun melompat ke tempat Aoi sedang berdiri – alias tembok, dan menampar Aoi. “Puas?”


“Ma… maafkan aku, Suu-hime-sama.” Ujar Aoi yang kelihatannya bukan marah tapi bercanda sambil senyum-senyum.


“Aoi! Hentikan bercandaanmu itu!”


“Mana bisa aku berhenti bercanda? Membuat masalah hobiku, dan menjadi salah satu bagian hidupku. Onee-chan, kalau nampar aku lagi… Bisa kubeberin siapa orang yang disukai Onee-chan…” Suu kaget. Saat itulah, Aoi’s Mulut Ember Mode ON, dan Suu nggak bisa berkutik.


“Okelah, terserah kamu! Tapi sampai kamu membuatku lebih marah lagi… Aku tak peduli kalau kamu beberin itu!” ujar Suu, meloncat ke bawah dan meninggalkan Aoi. Aoi malah senyum-senyum senang saja.


>>><<<


Esok harinya, Aoi sudah berada di kelas barunya , 1-A. Dia mengenal seorang gadis bernama Li Kana, dan dia menjadikan Kana asistennya. Dalam satu hari, Suu sudah dikerjai sebanyak 3 kali. Suu yang udah marah, sampai kelewatan tetap nggak bisa berkutik.


“Duh, Aoi udah bikin stres aku banget… Rasanya nggak bisa konsentrasi ke pelajaran. Masa sih waktu pelajaran budi pekerti aku dimarahin sama Tachibana-sensei? Cuma gara-gara tuh anak satu.” Keluh Suu kepusingan.


“Suu-chan, tenanglah. Masih ada kami kok… Kenapa nggak minta bantuan Nadeshiko-chan aja? Kalau dia udah marah, melebihi Yuuko-san. Sadis pula.” Ujar Kobato, menyantapi bekalnya.


“Huduh… Temannya yang bernama Li Kana itu sama-sama sadis kayak dia, malah lebih.” Suu tuh udah bingung mau ngapain lagi soal adiknya yang benar-benar troublemaker. Sampai kapan sih dia bisa diam aja untuk satu hari.


“Apa? Kana?!” tanya Syaoran yang baru aja datang. “Gila tuh anak, kalau bersatu sama adikmu itu duo combo super parah.”


“Kamu kenal Kana?” tanya Sakura yang juga ada di sana.


“Nggak Cuma kenal, kita itu berhubungan antara paman dan keponakan. Lupa aku ceritain tadi malam dia datang…”


(Flashback)


‘TING TONG TING TONG’ Nadeshiko pun yang baru saja selesai nyuci membukakan pintu apartemen. Seorang gadis berambut coklat muda yang sedikit mirip Syaoran pun membawa koper dan ransel. “Ada Syaoran-san dan Syaoron-san?”


“Oh, tunggu sebentar ya. Syaoran! Ada tamu, seorang cewek… Dia bawa koper dan ransel.” Ujar Nadeshiko memanggil Syaoran.


“Oke, biar aku ke sana.” Syaoran melongo lebar-lebar melihat cewek yang sangat dikenalnya itu. “Kana?!”


“Paman Syaoran, aku kangen~~~” kata Kana memeluk Syaoran.


“Ada apa kamu disini?!” tanya Syaoran langsung melepas pelukan Kana.


“Aku disuruh Nenek Yelan sekolah disini, ngawasin Paman Syaoran dan Paman Syaoron. Aku sekolah di CLAMP School, jadi sama-sama Paman. Mana Paman Syaoron? Aku juga kangen!” seru Kana melirik sana-sini.


“Syaoron lagi ada shift kerja di coffee shop dekat sini, baru pulang jam setengah sepuluh malam.” Jawab Nadeshiko.


“Mumpung-mumpung, ini siapa, Paman?” tanya Kana.


“Ini Hanazawa Nadeshiko, teman Paman dan… pacar Paman Syaoron. Dia tinggal di sini.” Jawab Syaoran.


“Kakak cantik ya! Masih lebih cantik dari pada Bibi Meilin. Aku tidur di kamar kakak aja ya? Jadi, aku mau taruh bawaan dulu.”


“Oke, kamarku ada di dekat ruang TV, yang kanan.” Kana pun pergi membawa kopernya ke dalam kamar Nadeshiko.


“Nadeshiko, kok kamu bisa ngahadepin dia sih? Aku aja ogah.”


“Ah, biasa aja. Dia baru kenal sama aku, paling kalau udah agak akrab baru dia mulai bikin trouble.” Syaoran berpikir hal yang sama dengan Suu, cenayang.


“Ya udah, aku mau ke dapur dulu. Buat makan malam. Tutup pintunya, Syaoran.” Nadeshiko pun pergi meninggalkan Syaoran. Syaoran menutup pintu apartemen dan menaruh sepatu Kana yang berantakan ke dalam rak.


Sementara itu, Kana pergi ke ruang TV. “Paman~~~ Kok ga ada TV sih? Aku kan mau nonton SpongeBob, selain itu tiap pagi aku langganan nonton Humor di Pagi Hari. Apartemennya ga ngasih TV?” Syaoran menelan ludah. Jadi ingat saat merusak TV.


“Pamanmu itu, Kana-chan, merusak TV bersama dengan kakak kembarnya.” Sindir Nadeshiko sadis.


“Wah, Paman parah! Pantas Paman dan Paman Syaoron kerja, ngeganti TV? Oh, kasian.”


(End of Flashback)


“Jadi, begitu toh…” kata Kobato mendengar curhatan hari Syaoran, eits cerita kedatangan Kana. Memang cerita-cerita Syaoran selalu lucu, akibat adanya Kana dan Nadeshiko.


“Yah, nasibku…” ujar Syaoran putus asa.


Tiba-tiba, saat Suu baru mau membuka bekalnya. Ada botolan saus tomat yang dari tadi ditekan oleh tutup bekal dan menyemprot Suu. “AOI…!!!!” Suu pun mengelap mukanya dengan saus tomat, dan entah kenapa dia mulai merasa pusing.


Akhirnya, Suu sudah nggak kuat dan langsung ambruk. “Suu-chan!!” seru Kobato dan Sakura kaget. Syaoran juga ikut kaget dan segera mencari Subaru. Beberapa menit kemudian, Subaru datang.


“Apa yang terjadi dengan Suu?” tanya Subaru.


“Pingsan pak… Kayaknya badannya panas.” Jawab Sakura, mengecek suhu badannya. Ternyata Suu beneran panas. Subaru pun menggendongnya ala putri, dan dibawanya ke UKS. Setelah itu, bel berbunyi dan murid-murid harus masuk.


Sesampainya di UKS…


Subaru terus menunggui Suu. Soalnya di jam itu nggak ada pelajaran Fisika. Jadi, dia bisa menunggui Suu. Kemudian, datanglah Seishirou. “Nggak balik ke ruang guru, Subaru-chan? Atau enaknya manggil Subby?”


“Seishirou… Tak perlu manggil Subby segala deh. Dan aku lebih baik menungguinya.”


“Subby datang dari kata ‘Chubby’. Nadeshiko dan aku sempat berbincang-bincang dan kami memberimu julukan Subby. Kan imuts?” ujar Seishirou dengan nada imut dan bercandanya itu.


“Ah dasar Nadeshiko. Tapi anaknya rajin, tegas pula.” Kata Subaru, yang biasanya minta bantuan dari sang ketua OSIS itu. Bahkan, saat Subaru memutuskan untuk menjaga Suu di rumah sakit saat kecelakaan, Nadeshiko menggantikan dia mengajar.


“Subby, kalau mau terus menjalin hubungan sama Shirakawa, terus bahagiain dia. Saat ultah, kasih hadiah. Jangan pernah beralih ke cewek lain. Tetap care sama Shirakawa, kalau sakit terus jaga. Cek keadaannya dan selalu peduli sama dia. Ajak kencan juga. Turutin kemauannya dan…” jelas Seishirou panjang lebar yang mendadak jadi advisor cinta Subaru.


“Udah ah, kalau itu juga tahu.”


“Ah, Subby berubah deh. Waktu masih 16 tahun, Subby nggak kayak gini…” kata Seishirou menginginkan Subaru yang dulu.


“Jangan ungkit-ungkit masa lalu, Seishirou.”


“Dan waktu itu, kita sempat menjalin hubungan kayak Kamui-chan dan Fummy.” Kata Seishirou dengan nada yang imut seperti biasanya dan senyum iblis yang merona. Terus, dia beri nama julukan pada Fuuma, pula.


Catatan 3 : Sakurazuka Seishirou memiliki wajah yang tampan dan suara imut, dan senyumnya juga indah. Namun senyum itu rasanya membunuh, atau Devilish Smile.


“Kan udah kubilang, jangan ngungkit. Itu udah lama banget.”


“Belum lama, baru 9 tahun aja lama.”


“9 tahun tuh sama aja dengan 3285 hari, itu lama tahu.”


“Ya deh, terserah Subby.”


>>><<<


Suu terbangun dan Subaru yang dari tadi dengan setia kayak anjing Golden Retriever nungguin majikannya ngasih makan nemenin Suu. “Subaru…san? Kok masih ada disini?”


“Aku nungguin kamu. Ada masalah?” tanya Subaru dengan santainya.


“Terima kasih, Subaru.” Jawab Suu yang nggak sadar kalau dia manggil Subaru dengan nama pendeknya.


“Akhirnya, setelah sekian lama aku menunggu kamu manggil nama pendekku, terjadilah juga.” Suu memang selalu memanggil namanya dengan ‘Subaru-san’, telah mengubah panggilan itu. Kemudian, datanglah Aoi dari jendela.


“Yahooo! Bagaimana nih, si pasangan lovey-dovey? Onee-chan, tenang aja. Aku sudah merestui dan mengakui cinta kalian. Aku ngerjain kalian supaya kalian tambah dekat.” Kata Aoi.


“Kamu bukan Otou-san atau Okaa-san, ngerestuin segala. Tapi… Thanks. Cuma, jangan ikut campur deh! Selalu aja kamu ikut campur soal kisah cintaku. Waktu SD, nggak ada laki-laki yang mau kencanin aku gara-gara kamu, tahu ga?” sindir Suu.


“Adiknya protective sama kakak.” Kata Subaru mengingat kalau dia sendiri protective sama kakaknya.


“Iih, Subaru…”


“Oke deh, Onee-chan. Happy loving.”


“Jangan lagi-lagi kamu buat aku stres…!!!!” seru Suu mengejar-ngejar Aoi. Kayaknya bukan Subaru and Suu, tapi Suu and Aoi deh.


To be continued…


------------------------------------------------------------------------------------------------------------------


Oke, cerita kali ini selesai. Setelah sekian lama chapter 2 nggak pernah muncul, muncul juga. Maaf kalau publish lama, soalnya internet lagi mati T_T. Tapi, stay on ke chapter 3, karena disinilah unsur actionnya bermula. Selain itu, noticed catatan-catatan yang tertulis miring? Itu hanya komentar-komentar Suu yang menjadi tambahan agar tambah seru. Coba kalian cari catatan-catatan itu ya!


Selain itu, ada 2 profil para karakter CLAMP School, jadi liat aja tiap chapter.


Hanato Kobato


Arti nama : Merpati Kecil (Kobato)


Ulang tahun : 12 Maret (versi CLAMP School)


Zodiak : Pisces


Lahir : Tokyo (versi CLAMP School)


Fav. Food : Makanan Jepang


Fav. Flower : Lily


Fav. Subject : PKK


Li Syaoran


Arti nama : Plum (Li), Serigala Kecil (Syaoran)


Ulang Tahun : 13 Juli


Zodiak : Cancer


Lahir : Hong Kong


Fav. Food : Tenshindon dan Coklat


Fav. Flower : Peony


Fav. Subject : Matematika


Tunggu profil lainnya ya~!

Tsugi no Emono : Maybe part 1 or Maybe the End

Sakura berjalan lebih cepat dari biasanya. Setiap detiknya ia mulai menambah kecepatan kira-kira 8m/4s, ya jelaslah…. Dia telat masuk sekolah. “ Aduh, telat banget nih!” Sambil mengeluh ia tetap berjalan secepat mungkin agar sampai di sekolahnya yang tidak lain adalah Horitsuba Academy. “ Ah, kenapa juga aku pakai lupa masang weker? Mana kak Touya ga bangunin aku lagi! Dasar kakak jelek!” Sakura,Sakura… Bisa-bisanya nyalahin Touya sedangkan kamu tahu bahwa semuanya itu salahmu sendiri….

Ia melihat jam tangannya dengan tergesa-gesa.” Jam 8.30 ?! Berarti pelajarannya Pak Seishirou donk? Wah bisa tewas aku! Kenapa aku ga bolos aja sih?!” Seketika Sakura mematung di tempatnya berdiri.” O iya, apa aku bolos aja ya?” Ia mulai mengenggelengkan kepalanya guna mengusir niat buruk itu, ya namanya juga Sakura kalau sifatnya begitu ga ada yang ngefans sama dia. “ Udah sampai sini ga mungkin balik lagi!”Akhirnya, iapun berlari hingga sampai ke depan gerbang sekolahnya yang sayangnya sudah di tutup rapat-rapat.” Ah! Tewas beneran aku…” Ucapnya lirih. Ga tega dia memikirkan hukuman apa yang akan menimpanya.

“ Sedang apa berdiri di situ Kinomoto?!.” Sakura celingak-celinguk mencari sumber suara itu.” Oi, aku ada di depanmu!” Di balik pagar besi tersebut, seorang guru olah raga yang pada dasarnya beda 70 cm sama Sakura berdiri dengan gaya angkuh. “ Oh.. Hai Pak Kurogane!” Sapa Sakura. Author juga rada bingung kenapa Sakura ga sadar ada Kurogane yang tingginya bagai jerapah di belah dua.” Sudah telat masih pakai acara sapa segala lagi?!” Ya mau bagaimana lagi sih? Dari sananya Sakura emang ga bisa marah kecuali sama Touya. “ Ya gitu deh pak….” Sakura menunduk. Ia ga mau lihat wajah Kurogane yang sudah sematang air panas itu, bahaya kalau kena semprot. Nanti kulit melepuh.

“ Kamu takkan kuizinkan masuk!” Kurogane melipat tangan di dadanya, sedangkan Sakura sudah shock berat. “ Tapi Pak…” Belum di lanjutin sudah di potong.” Tak ada tapi-tapian! Mending kamu tunggu di sini sampai jam istirahat!!” Sakura berteriak, lantaran dari tadi kalah adu mulut sama Kurogane. “Pak, Ini pelajarannya Pak Seishirou!” Kurogane terdiam sesaat. Ia mulai merogoh kantong di celananya dan mengeluarkan sebuah kunci lalu dengan cepat ia membuka gerbang seberat satu ton itu. “ Kinomoto masuklah!” Sakura sedikit tercengang melihat aksi Kurogane.

“ Cepat lari.!” Akhirnya pikirannya sadar juga.” Iya!” Sambil lari Sakura mendengar kata – kata Kurogane. “Aku harap nyawamu selamat Kinomoto! Pokoknya jangan lupa doa dulu sebelum masuk kelas! Tuhan memberkatimu! “Sakura menelan ludah lalu berlari lebih cepat memasuki bangunan Horitsuba academy. Ia mulai takut-takut sendiri mengingat pesan Kurogane. Menurut rumor sih, Seishirou dianggap sebagai guru yang paling baik nomer lima dan sekaligus paling kejam nomer satu. Ia teringat saat Doumeki disuruh pakai daster hanya karena lupa mengerjakan PR Matematika yang hanya satu nomor atau tepatnya satu nomor dari A sampai Z dan pertanyaan juga ga masuk asal. Masa monyet jatuh dari pohon ditanyain kecepatannya? Mana penjelasannya Cuma itu lagi? Ya ga ketemulah. Waktu itu saja satu kelas sampai mencontek pekerjaan Syaoron.

Bagai api ketemu air, Inilah bagian akhir, Sakura pun tiba dengan selamat di depan kelasnya dengan perasaan mau mati. “Buka…Enggak…Buka…Enggak..” Mungkin karena jedanya kelamaan, pintu kelas sudah terbuka lebar. Mau ga mau ketemu juga sama Seishirou the government Assassin kan?“ Ga biasanya telat Kinomoto-chan? Kenapa? Lupa masang jam weker ya?” Seishirou tau aja, udah begitu pakai senyum mautnya pula, Bener-bener nih. Ya tuhan jikalau engkau sayang Sakura jangan dipanggil dulu. Minimal tunggu anime TRC tamatlah.”Iya pak…. Maafkan saya, sumpah ga ada maksud telat di pelajaran bapak..” Sakura udah komat-kamit sendiri disertai dengan tahan tawa dari teman satu kelasnya.

“ Iya.. Iya… Saya tau. Tapi sebelumnya masuk dulu..” Energi hitam sudah mengelilingi Sakura, mukanya sampai biru begitu. “ Iya deh…. “ Sakura masuk dengan gerakan slow motion. Kira-kira posisinya sudah di depan meja Himawari dan belakangnya papan tulis. “Sakura…” Himawari ikutan panik, Best Friend Forever sih. Karenanya kalau memang hidup Sakura tinggal saat ini, Himawari pasti akan menyusul Sakura ke dunia akhirat.

“Nē, Kinomoto-chan... De wa nai... Sakura-chan... Hukumanmu enaknya apa ya?” Seishirou memutar otaknya, Sedangkan Sakura…. Istilah setengah matilah alias sekarat. “ Ah aku tahu! Hukumanmu adalah….” Sakura sudah meneteskan keringat dingin. Himawari masih panik. Syaoron… Baca buku, wah ga setia kawan nih momen terakhir adik ipar dicuekin.

“Suruh teman baikmu Daidouji-chan di kelas 1-A untuk membuatkanku baju!” Seisi kelas cengok. “ Hah?” Sakura udah jelas speechless, hukumannya aneh gitu sih. “ Suruh Tomoyo-chan bikinin baju buatku!” Diulang dua kali lagi. “Untuk siapa pak?” Penasaran juga sih Sakura.” Untuk Subaru-kun dong! Pastikan warnanya… bla bla bla… Terus…” Dengan panjang lebar Seishirou memberi penjelasan ciri-ciri baju itu dan dengan sabarnya Sakura menuliskan ‘ketentuan’ tersebut di sebuah nota kecil. “ Udah cuma itu aja.” Sakura agak ga enak hati juga dengan Subaru, mana dia lumayan dekat sama Sakura lagi. “ Cuma segini aja ya pak?” Tapi… Walaupun Subaru teman Sakura, yang namanya diri sendiri harus diutamakan terlebih dahulu.

“Iya!” Jawab Seishirou dengan riangnya. “ Ok pak, saya ulangin sekali lagi ya..” Sakura membacakan semua isi nota tersebut dengan lancar. Kalau ga salah isinya begini :

Sebuah baju long dress bewarna putih berspot biru, disertai simpul pita besar bewarna biru juga di bagian belakang pinggang. Lalu bagian sekitar leher sampai pundak terbuka lebar dengan hanya di sertai sebuah kain karet agar baju tersebut tidak melorot. Sekitar unjung rok di beri renda bewarna biru. Hiasannya adalah sebuah pita panjang bewarna biru yang diberi pernak pernik dan di pakai di leher. Panjang baju tersebut sekitar lutut orang dewasa.

Ini mah begitu di terima Subaru, langsung di bakar… Pikir Sakura dalam hati, tapi apa daya Sakura tidak berani membantah ‘hukuman’ Seishirou.

“ Yap benar semua, kalau begitu silahkan duduk..” Sakura berjalan ke tempat duduknya dengan sedikit rasa lega, tentu saja sambil mengesampingkan perasaan Subaru. Tempat duduk yang berada di pojok kanan paling belakang merupakan tempat yang menyenangkan baginya karena dekat dengan jendela. Apalagi jauh dari perhatian guru, sebuah area yang strategis.

….(Intro)…… OSHIEMASHOU KA? SONO KAWARI DARE NI MO…. IWANAI YAKUSOKU SHITE NE….. YUBIKIRI GENMAN USO TSUITARA HARI SENBON…. ( Interlude)….. ORITATAMARETA MAMA UGOMEITE IRU MONOGATARI O HIROGETE MISETE YO KAKO MO MIRAI MO SUPER SCRIPTION OF DATA…(Eiko Shimamiya - Super Scription of Data)

Sebuah lagu yang merupakan tanda pergantian pelajaran telah bernyanyi(?). Memang tidak wajar sih, tapi ini keinginan Yuuko Ichihara si kepala sekolah. Kabarnya Yuuko ngefans banget sama Eiko Shimamiya. Maka sejak saat itu tiap bel masuk, bel tanda ganti pelajaran, bel istirahat, dan bel pulang, semuanya diubah menjadi lagu Eiko-san. Ada yang Naraku no Hana, Diorama, Chikai dan banyak lagi macamnya.

Seishirou mengakhiri pelajarannya dan keluar dari ruang kelas tanpa sepatah katapun. Ia berhenti sebentar untuk melihat sebuah pohon Sakura yang mekar sempurna di halaman Horitsuba Academy di kejauhan. “Kinomoto Sakura-chan... Anata wa watashi no tsugi no ejiki ni naru….” Tanpa disadari oleh dirinya, Seishirou menyeringai.

Pilih THE END atau BERSAMBUNG?

CLAMP School Season 2 Chapter 1

Disclaimer : Kucing terbang itu ga ada, kalau ada pun aku ga punya. Maka dari itu aku ga punya semua karya CLAMP yang legendaris dan hebat itu.
Note : Baiklah. Karena kesalahan fatal dalam penerbitan chapter awal CLAMP School! Season 2, jadi aku remake. Tenang aja, unsur romance, action dan sedikit humornya masih ada kok. Hanya kubuat ulang biar lebih seru. Enjoy~


Chapter 1
My Heart is Pounding when You Called My Name.

>>><<<

‘PIP PIP PIP PIP PIP’ Weker Suu berbunyi dengan keras, membuat Suu terbangun dan dengan segera Suu mematikan wekernya. Dia mengucek mata sebentar, lalu membuka gorden kamar. Sinar matahari langsung masuk menyinari kamar Suu, dan angin pagi yang menyegarkan juga ikut masuk. Suu pun mengambil napas sebentar. “Sudah pagi. Baiklah, aku harus cepat-cepat. Hari ini adalah hari pertama tahun ajaran baru.” Kata Suu.

Selesai mandi, Suu mengganti bajunya dengan seragam CLAMP School, kemudian dia menyisir rambutnya dan menyelip rambutnya dengan jepitan warna biru laut. Dia juga membereskan buku dan kamar. “Saatnya buat sarapan…”

Suu cukup kenyang dengan menyantap semangkuk sup krim ayam dan segelas susu segar di pagi hari. Selesai makan, tiba-tiba telepon berdering. Suu pun menghampiri telepon dan mengangkatnya.

“Selamat pagi, ini Suu.”

“Oh, Suu! Tante kangen banget sama kamu… Oh iya, ada informasi penting, Suu!” ujar Tante Chizuru.

“Ah, Tante Chizuru. Em? Informasi penting?” tanya Suu.

“Adikmu, Aoi sekolah di Tokyo. Tapi sayangnya dia nggak sekolah di CLAMP School, tapi di Shinonome.” Jawab Tante Chizuru.

Sekedar informasi saja, Shinonome Academy adalah sebuah sekolah khusus putri ternama di Tokyo.

“Shinonome?! Bagaimana caranya Aoi bisa masuk ke situ? Tapi tak apa lah, beruntung nggak satu sekolah dia sama aku, atau nggak aku bisa mati kepusingan karena dia.”

“Adikmu itu pintar, tak heran dia lulus tes dengan nilai yang sangat memuaskan. Sudah ya! Ciao.” Suu pun sedikit kaget. Setelahnya, dia memasang sepatu dan mengambil tasnya, kemudian pergi.


>>><<<

Suu pergi ke tempat dimana dia biasa bertemu dengan sahabat-sahabatnya untuk berangkat bersama. Disana sudah terlihat Kobato dan Sakura. “Selamat pagi, Kobato-chan, Sakura-chan.” Sapa Suu menghampiri mereka.

“Oh, selamat pagi juga, Suu-chan.” Balas Kobato.

“Selamat pagi juga.” Tambah Sakura.

“Kemana Nadeshiko-chan, Syaoran dan Syaoron? Biasanya kan mereka yang paling pagi?” tanya Suu heran. Kemudian, terlihat Nadeshiko, Syaoran dan Syaoron berjalan menuju ke arah mereka. Saat itu, Nadeshiko sedang asyik-asyiknya mengomeli si kembar Li itu.

“Selamat pagi, Nadeshiko-chan, Syaoran dan Syaoron!” sapa mereka bertiga bersamaan.

“Oh, selamat pagi. Latihan paduan suara ya?” tanya Syaoron yang masih saja mengingat omelan Nadeshiko yang super pedas.

“Enggak kok, Cuma ngomong bersama aja. Kenapa kamu, Syaoron?” tanya Sakura yang kelihatannya membaca sikap Syaoron agak aneh.

“Kami diomeli Nadeshiko karena kami merusak TV tadi… “ jawab Syaoran mengingat kejadian pagi tadi.

(Flashback Mode)

“Oi, aku mau nonton Discovery Channel.” Kata Syaoran yang langsung merebut remote TV dari Syaoron, kemudian mengganti program yang sedang ditonton Syaoron – Humor di Pagi Hari.

“Woi, sadar ga aku lagi nonton?” kata Syaoron dengan cepatnya merebut kembali remotenya dari Syaoran dan digantinya ke Humor di Pagi Hari.

“Aku mau nonton! Dari tadi malam Kak Syaoron sudah nonton terus!” ujar Syaoran membela dirinya.

“Terus kenapa? Aku duluan kan yang nonton!” balas Syaoron tidak mau kalah. Remote TV terus saja diperebutkan, sampai akhirnya remote TV-nya tak sengaja terlempar. Tak peduli, Syaoran langsung memencet dari tombol di TV.

“Nah, ini baru seru.” Kata Syaoran senang. Sayangnya, Syaoron langsung mencet yang lain.

“Enak aja, ini lebih seru.” Balas Syaoron. Mereka berdua pun langsung memencet tombol di TV bersamaan yang kemudian tak sengaja mereka berdua pula tersenggol dan menjatuhkan TV hingga rusak. Mana si Nadeshiko tak sengaja melihat adegan itu dan dengan tidak segan-segannya dia mengomeli mereka berdua.

“Kalau kalian mau menonton TV lagi… Cepat kalian kerja sambilan, dan beli TV baru!!!” seru Nadeshiko dengan nada super galak dan sadis. “Selain itu... Cepat pakai sepatu kalian dan ambil tas kalian, jangan sampai terlambat ke sekolah atau akan kupotong leher kalian satu-satu.”

(End of Flashback Mode)

“Oh, jadi kalian sudah memutuskan kerja sambilannya?” tanya Kobato agak khawatir dengan Syaoran dan Syaoron. Sementara Suu dan Sakura tertawa terbahak-bahak.

“Emm, aku memutuskan untuk bekerja di Coffee Shop,” Ujar Syaoron. “Di dekat apartemen kami ada Coffee Shop, jadi lebih baik kerja disana.”

“Kalau aku akan berkerja jadi koki di restoran La Voila dekat sekolah.” Ujar Syaoran. “Sudah-sudah. Hentikan pembicaraan, kita harus segera ke sekolah atau kita bakal terlambat.” Kata Nadeshiko mengingatkan mereka yang dari tadi asik berbincang-bincang.

>>><<<

Selesai upacara pembukaan tahun ajaran baru, semua murid termasuk Syaoran cs pun menghampiri papan informasi untuk melihat pembagian kelas. “Wow, kita semua sekelas!” seru Sakura kegirangan.

“Ajaib banget, Yuuko-san hebat! Kita dibuat di kelas yang sama~” komentar Tomoyo yang tiba-tiba datang menyongsong Syaoran cs.

“Bukan aku kok, murid-muridku yang manis.” Ujar Yuuko yang mendatangi mereka.

“Terus siapa dong?” tanya Kobato penasaran.

“Lihat saja nanti di kelasmu. Itu gurumu yang menentukan.” Yuuko pun meninggalkan Syaoran cs dengan penuh rasa penasaran dengan ingin tahu. Hanya Suu yang tidak kaget, soalnya dia sedang memikirkan sesuatu yang lain.

Sesampainya di kelas 2-D, Syaoran pun duduk di kursi belakang, sebelahnya adalah Kobato. Sakura duduk di depan Syaoran, sebelahnya adalah Tomoyo yang duduk didepan Kobato. Syaoron duduk di sebelah Kobato, dan Nadeshiko berada di depannya. Suu berada di depan Nadeshiko.

Kemudian, seorang guru pun masuk ke kelas yang tidak lain adalah Subaru. Wali kelas 2-D. “Selamat pagi, anak-anak. Saya akan menjadi wali kelas kalian selama tahun ajaran ini.” Kata Subaru.

Suu benar-benar kaget, dan Syaoran cs juga tercengang melihat Subaru – wali kelas mereka yang telah mempersatukan mereka di kelas yang sama. Senang sekali rasanya... terutama Suu yang merupakan ‘pasangan cinta’ Subaru. “Terus… Shirakawa Suu…” ujar Subaru dengan nada yang sangat lembut.

Suu berdebar-debar mendengar Subaru memanggil namanya, sudah lagi memakai nada yang sangat lembut. Sampai-sampai Suu terbawa perasaan, dan malah nggak menjawab Subaru. Tapi, untunglah Nadeshiko menyadarkan Suu dan Suu pun menjawab, “Ya!”

“Nanti waktu istirahat datang ke ruang kepsek.” Kata Subaru yang heran dengan jeda panjang dari Suu.

“Kenapa aku berdebar-debar ya…?” pikir Suu dalam hati.


To be Continued…