X/2011 Chapter 1 : The Reunion of Heroes

Chapter 1
The Reunion of Heroes
>>><<<
12 tahun yang lalu…
Tokyo pun berhasil terselamatkan. Fuuma pun tersadar dan dia menyadari bahwa Kamui telah sekarat. Fuuma yang tidak menginginkan kematian Kamui terjadi, mencari cara sebelum detik-detik terakhir. “Apa yang harus kulakukan?! Kalau tidak bertindak… Kamui bisa mati!”
“Fuuma-san…” kata Yuzuriha yang masih hidup, meski agak sedikit lemas.
“Yuzuriha, apa kamu punya suatu cara untuk menyelamatkan Kamui?” tanya Fuuma yang udah khawatir banget mengenai kondisi Kamui.
“Aku tidak tahu… Tapi, kenapa tidak bertanya saja pada Sang Penyihir Dimensi…?”
“Penyihir Dimensi? Tolong pertemukan aku dengannya! Gunakanlah Inuki, Yuzuriha!” seru Fuuma. Yuzuriha pun mengubah Inuki menjadi sebuah alat yang bisa mempertemukan orang meski berada di dimensi lain.
“Apa permintaanmu?” tanya seorang laki-laki berkacamata yang didampingi oleh sebuah makhluk seperti kelinci berwarna hitam.
“Aku ingin… Kamui tidak mati! Tolong beri dia kehidupan, biarpun itu hanya dalam waktu yang pendek!” seru Fuuma, air matanya mengalir dari mata.
“Hmm… Itu akan membutuhkan sesuatu yang sangat berharga, supaya besarnya sama dengan permintaannya… Kalau begitu. Keakrabanmu dengan laki-laki itu, dengan begitu kalian akan berakhir menjadi orang yang hanya saling kenal dan tidak akan bisa lebih akrab seperti sebelumnya. Bagaimana?” ujar laki-laki berkacamata itu menawarkan ‘harga’.
“Apakah aku harus membayarnya?” tanya Fuuma.
“Iya.” Jawab laki-laki berkacamata itu tegas.
“Fuuma-san…” kata Yuzuriha yang agak sedikit terkejut dengan harga yang ditawarkan oleh Penyihir Dimensi.
“Pikirkanlah baik-baik…” tambah laki-laki berkacamata itu.
“Baiklah. Akan kuberikan keakrabanku padanya!” seru Fuuma mantap.
“Kalau begitu, aku akan memberikannya kehidupan sekali lagi… Namun, ingat. Kamu tidak akan pernah akrab dengannya lagi. Jangan biarkan ia mati, atau apa yang kuberikan ini sia-sia.” Layar pun menghilang, dan dengan cepat terdengar suara dari Kamui.
“Se..muanya?” ujarnya agak terengah-engah.
“Kamui!” seru Fuuma bahagia.
“Kamui-san!” seru Yuzuriha juga yang sangat bersyukur melihat Kamui baik-baik saja.
“Yuzuriha? Ah… Anda siapa ya? Em… Monou-san, ya?” Fuuma agak sedikit shock mendengar pernyataan Kamui. Memang benar apa yang dikatakan sang Penyihir. Kamui tidak akan mengenal lebih dekat mengenai Fuuma.
“Ya…” ujar Fuuma tersenyum kecil.
“Bagaimana dengan Arashi-san? Sorata-san? Aoki-san?” tanya Kamui.
“Mereka selamat kok, namun Sora perlu pengobatan intensif. Kalau Aoki-san, aku tidak begitu tahu…” jawab Yuzuriha.
>>><<<
Dua belas tahun berlalu dengan berbagai macam pembangunan ulang kota Tokyo, dan sekarang para Seven Seals dan Seven Angels gencatan senjata alias pensiun. Mereka memilih untuk hidup damai dan tenang. Kamui pun malah semakin akrab dengan Yuzuriha, dan akhirnya memutuskan untuk menikah.
Mereka pun telah memiliki dua anak kembar – Shirou Tetsuya dan Shirou Tatsuya. Sifat mereka pun bertolak belakang. Tetsuya adalah anak yang agak pemalas, namun periang dan hobinya bangun siang. Tatsuya kebalikannya, seorang anak yang rajin, ramah dan penurut. Namun, Kamui dan Yuzuriha sama-sama menyayangi mereka.
Di lain tempat, Sorata yang sudah sembuh pun telah menikah dengan Arashi dan memiliki seorang anak perempuan bernama Arisugawa Hikaru. Hikaru adalah anak yang tomboy, pandai olah raga dan easygoing, serta sok innocent kayak bapaknya.
Mengenai Subaru, dia sempat memiliki seorang istri yang sebenarnya hasil permintaan dari neneknya. Istrinya telah meninggal, dan yang tersisa darinya hanyalah seorang gadis bernama Chiharu yang merupakan darah daging Subaru sendiri. Subaru pun merawatnya hingga besar, kemudian setelah dia pergi meninggalkan Chiharu, Fuumalah yang mengadopsi Chiharu, dan otomatis Chiharu berganti nama menjadi Monou Chiharu.
Hinoto sendiri telah mati, namun ada penggantinya yang bernama Miyuki, kerabat jauh Hinoto. Miyuki juga seorang pelihat mimpi, dan dia mendapati sebuah mimpi. Mimpi itu merupakan kejadian di masa depan yang akan terjadi perang antara Seven Seals dan Seven Angels. Karena takut itu terjadi, Miyuki pun memanggil para Seven Seals yang “baru”.
Markas Seven Seals telah berubah, sekarang berada di Kuil Teisou yang tidak begitu jauh dari markas sebelumnya. Sesampainya disana, Miyuki telah menunggu kedatangan Seven Seals yang baru. “Selamat datang, para Seven Seals baru…” ujarnya.
“Ya!” seru empat orang yang datang – Tetsuya, Tatsuya, Chiharu, Hikaru.
“Hmm… Baru empat orang. Masih kurang tiga orang lagi, tapi tenang saja… Aku tahu akan ada yang datang nanti,” Kata Miyuki menghitung jumlah para Seals baru. Apa yang dikatakan Miyuki benar. Seorang gadis berambut merah berdiri tepat di atas tiang memandang Kuil Teisou. “Bagaimana kalau kita keluar? Orangnya sudah datang…”
Mereka pun keluar, dan mereka melihat benar-benar seorang gadis berambut merah yang kelihatannya familiar itu. “Selamat siang, Miyuki-san…” sapa gadis itu meloncat turun ke bawah.
“Kenalkan dirimu.” Ujar Miyuki.
“Aku Hatsune. Tsukishima Hatsune…” Ternyata, gadis berambut merah itu bernama Tsukishima Hatsune. Dia kelihatan cukup kuat, ditandai dengan rambutnya yang berwarna merah bagai api yang menyala-nyala, bahkan berkibar-kibar.
“Baiklah. Sudah ada lima orang!” seru Yuzuriha menghitung kembali.
“Ada ahli pedang, pemilik inugami, kakushi miko, onmyouji dan pengendali api.” Tambah Arashi melihat semua yang ditekuni oleh para Seals baru.
“Tinggal dua lagi kan?” tanya Kamui kepada Miyuki.
“Duanya lagi pun sudah datang.” Ada dua orang datang tiba-tiba. Yang satunya berambut coklat tua, dan gaya rambutnya agak mirip-mirip Syaoran cuma sedikit lebih lepek (?). Yang satunya lagi berambut hitam pekat dan agak shady kayak Seishirou.
“Aku Li Tsubasa. Dan dia adalah Sakurazuka Seiichirou.” Ujar si cowok berambut coklat berambut coklat tua.
“Kalau begitu lengkap semua…” ujar Fuuma yang giliran menghitung.
“Semuanya telah bersiap.” Kata Miyuki.
Para Seven Seals yang baru pun, bersiap untuk menghadapi masa depan baru mereka – menyelamatkan Tokyo sekali lagi, dan tidak membiarkan terjadi kehancuran yang lebih parah dari pada yang sebelumnya!

0 comments:

Post a Comment