Hunter : Pleiades Egg.


A/N : OOC banget!!!! Pokoknya bikin bilingual ! Don’t like it then don’t read it! And totally never happens in real life!! O iya.. terdapat chara Clamp di fanfic ini. walau cuma sepintas dan disebut-sebut.

=========================================================================

“ Jas! Cepat!” Aku tak peduli jalan mana yang kulalui asal bisa keluar dari tempat itu.

“ Sabar ! Ini juga lagi lari!”Ok seperti biasa-walau dalam kondisi darurat- Jacinta masih bisa memarahiku.

“ Eh., telurnya bagaimana?!” waktu itu aku panik . Coba bayangkan sudah di ambil susah-susah, kalo pecah tidak setara dengan semua pengorbanan yang dilakukan.

“ Telurnya baik-baik saja!! Harusnya kamu lebih khawatir dengan nyawa kita! Asal kamu tahu aku tidak mau mati muda! Setidaknya biarkan aku jadi komikus dulu!” Ya ampun Jas. Darurat begini masih bisa memikirkan cita-cita.

“ Maaf sih! Aku tahu aku orangnya rada lemot-tidak ketolongan- tapi jangan marahin aku sekarang!” Kalau di marahi karena hal sepele(?) tentu saja aku balik membentak kan?

“ Kalian berdua sama saja! Lamban tahu!” Seekor mahluk/alien-yang lebih suka Jacinta dan aku sebut- berbentuk anak anjing bersayap di punggungnya keluar dari tempat persembunyiannya, yakni tas serempang ku.

“ Fluffy! Bawa kita ke dimensi lain sekarang!”Kataku pasrah, yaiyalah orang di kejar ribuan satpam.

“ Tidak bisa...”

“ Kenapa?! Kau ini sama sekali tidak berguna !” Mangsa bentakan kedua Jacinta: Fluffy.

Jangan bentak aku! Lagian katanya Yuko, aku belum boleh berpindah dimensi dulu!” Balas Fluffy. Jawaban ini membuat kami bingung.

“ Kok tidak bisa?! Kita kan sudah mendapat telurnya!” Kataku makin panik lalu Jacinta mengeluarkan telur tersebut dari tasnya.

“ Sasha, telurnya! black hole!!” Aku sama sekali tidak mengerti apa yang ia bicarakan.

“ Hah?! Maksud mu apa?!”

“ Aduh!! Maksudku warna cangkang telurnya seperti Black hole!! Kalau masih tidak mengerti, black hole itu seperti tata surya!”

“ Ah yang benar?!”

“ Iya!!” Tiba-tiba telur itu mengeluarkan cahaya yang sangat menyilaukan, sensasi hangat yang membuatku rela termakan olehnya. Sensasi yang membuat kami lenyap seketika dari tempat itu.

-------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------

Jacintas POV

Semuanya putih. Putih bersih, atau putih suci, aku tak dapat membedakannya .Yang aku tahu.... Aku terjebak di sebuah ruang hampa, melayang-layang tanpa tahu akan di tarik kemana oleh sensasi telur bodoh itu . Aku tak begitu peduli apa yang terjadi padaku, percayalah aku bukan orang yang gampang panikan seperti Sasha. Entah kenapa aku teringat saat kami masih bersekolah dulu. Umur kami tidak jauh berbeda, apalagi sebenarnya kami satu kelas. Waktu itu aku tidak pernah menyadari keberadaannya, jujur saja dia orangnya tidak begitu menonjol lagi pula orangnya juga suka blak-blakan sendiri. Di samping itu-bukannya aku mau merendahkan-ia itu kadang suka aneh-aneh sudah begitu cinta mati lagi sama cheese cake. Lengkaplah humor dalam hidupku. Aduh... kok jadi menghina sahabat sendiri sih? Ah semua gara-gara Fluffy . Si setan godaan, si mesin berpindah dimensi kami yang baru. Salahkan Sasha karena menghilangkan bandul api, alat pemindah dimensi yang lama di Cafe ‘The Cofee bean’ kemarin .Walau begitu semua yang ku jalani menyenangkan sekali..

Aku harap selamanya akan menyenangkan seperti ini... ya.... Selamanya....

Tidak seperti saat masih di rumah. Karena aku satu-satunya keturunan terakhir di klanku, semua tanggung jawab yang di tinggalkan oleh ayah jatuh kepadaku. Aku tidak bisa berbuat apa-apa...Memang aku punya seorang adik laki-laki, tapi kondisinya lemah dan tidak memungkinkan untuk menjadi ketua klan.. Ya ya ya klan Sumeragi , klan Onmyouji yang telah melayani kekaisaran selama berabad-abad.. masa bodoh . Aku tak peduli... Apa memang aku tak peduli?

Apa memang aku rela meninggalkan adikku menerima semua siksaan batin yang pernah ku alami? Uuuhh... Nanti sajalah memikirkannya...

Ini juga,Sasha kemana sih? Fluffy juga....

Telur Pleiadesnya... Pleiades.....

Pleiades itu ‘Subaru’....

Subaru itu... Ayah....

Sial.......

Ayah... Tega sekali kau mati saat itu... Eh... Tunggu dulu... Apa benar ayah mati?

Seumur hidupku belum pernah aku melihat kuburan ayah... nenek buyut juga tidak pernah mengizinkanku melihatnya...

Jangan-jangan.. Masih hidup?!... Tidak mungkin... Tapi... Tapi...

Kalau benar masih hidup... Orang itu... Orang itu!!!! GRRR!!!

Sumeragi Subaru, akan kubunuh kau karena meninggalkanku!!!!!!

Sashas POV

Lapar... Ukh... Aku butuh Cheese Cake... Aduh bagaimana ini.. Terombang- ambing di ruang hampa seperti ini... Mungkin karena dosaku banyak... Ahh.. Hari begini memikirkan dosa, telat.. Lagi pula, perasaanku aneh.. Ada yang salah... tapi... Walaupun salah entah kenapa enak sekali di sini.. Rasanya nyaman... Mengingatkanku pada ayah.... Ayah.... Kau kemana? Sadar tidak, kalau membuat anak khawatir?.. Setelah di pikir-pikir.... Kau itu kan tidak tahu kata ‘khawatir’.... Kau juga tipe yang suka senyum sendiri dalam situasi apapun... Yang-maaf saja- membuatku mual... Mual dan emosi... Sekarang aku tahu perasaan paman Kamui... Ayah... Kau itu.. sungguh amat sangat bokep... Terlalu bokep sampai membuatku... Aduh... Jadi sakit perut....O iya Di sini ada toilet tidak? Mules nih..

Fluffys POV

Yuko... Kenapa kau memberiku kepada anak-anak konyol ini... Kalau kau tidak suka padaku bilang saja... Aku kan tidak emosi-an... Eh... memang Emosi-an.... Dulu waktu masih berada di toko, aku nyaris membunuh Larg karena mengahabiskan sake ku... Oh Tuhan... Sampai kapan aku akan terombang-ambing seperti ini...

Apa yang akan terjadi selanjutnya?

1 comments:

Maria said...

hahahaha.......! Lucu! Tapi juga seru banget!

Post a Comment