CLAMP School Season 2 Chapter 1

Disclaimer : Kucing terbang itu ga ada, kalau ada pun aku ga punya. Maka dari itu aku ga punya semua karya CLAMP yang legendaris dan hebat itu.
Note : Baiklah. Karena kesalahan fatal dalam penerbitan chapter awal CLAMP School! Season 2, jadi aku remake. Tenang aja, unsur romance, action dan sedikit humornya masih ada kok. Hanya kubuat ulang biar lebih seru. Enjoy~


Chapter 1
My Heart is Pounding when You Called My Name.

>>><<<

‘PIP PIP PIP PIP PIP’ Weker Suu berbunyi dengan keras, membuat Suu terbangun dan dengan segera Suu mematikan wekernya. Dia mengucek mata sebentar, lalu membuka gorden kamar. Sinar matahari langsung masuk menyinari kamar Suu, dan angin pagi yang menyegarkan juga ikut masuk. Suu pun mengambil napas sebentar. “Sudah pagi. Baiklah, aku harus cepat-cepat. Hari ini adalah hari pertama tahun ajaran baru.” Kata Suu.

Selesai mandi, Suu mengganti bajunya dengan seragam CLAMP School, kemudian dia menyisir rambutnya dan menyelip rambutnya dengan jepitan warna biru laut. Dia juga membereskan buku dan kamar. “Saatnya buat sarapan…”

Suu cukup kenyang dengan menyantap semangkuk sup krim ayam dan segelas susu segar di pagi hari. Selesai makan, tiba-tiba telepon berdering. Suu pun menghampiri telepon dan mengangkatnya.

“Selamat pagi, ini Suu.”

“Oh, Suu! Tante kangen banget sama kamu… Oh iya, ada informasi penting, Suu!” ujar Tante Chizuru.

“Ah, Tante Chizuru. Em? Informasi penting?” tanya Suu.

“Adikmu, Aoi sekolah di Tokyo. Tapi sayangnya dia nggak sekolah di CLAMP School, tapi di Shinonome.” Jawab Tante Chizuru.

Sekedar informasi saja, Shinonome Academy adalah sebuah sekolah khusus putri ternama di Tokyo.

“Shinonome?! Bagaimana caranya Aoi bisa masuk ke situ? Tapi tak apa lah, beruntung nggak satu sekolah dia sama aku, atau nggak aku bisa mati kepusingan karena dia.”

“Adikmu itu pintar, tak heran dia lulus tes dengan nilai yang sangat memuaskan. Sudah ya! Ciao.” Suu pun sedikit kaget. Setelahnya, dia memasang sepatu dan mengambil tasnya, kemudian pergi.


>>><<<

Suu pergi ke tempat dimana dia biasa bertemu dengan sahabat-sahabatnya untuk berangkat bersama. Disana sudah terlihat Kobato dan Sakura. “Selamat pagi, Kobato-chan, Sakura-chan.” Sapa Suu menghampiri mereka.

“Oh, selamat pagi juga, Suu-chan.” Balas Kobato.

“Selamat pagi juga.” Tambah Sakura.

“Kemana Nadeshiko-chan, Syaoran dan Syaoron? Biasanya kan mereka yang paling pagi?” tanya Suu heran. Kemudian, terlihat Nadeshiko, Syaoran dan Syaoron berjalan menuju ke arah mereka. Saat itu, Nadeshiko sedang asyik-asyiknya mengomeli si kembar Li itu.

“Selamat pagi, Nadeshiko-chan, Syaoran dan Syaoron!” sapa mereka bertiga bersamaan.

“Oh, selamat pagi. Latihan paduan suara ya?” tanya Syaoron yang masih saja mengingat omelan Nadeshiko yang super pedas.

“Enggak kok, Cuma ngomong bersama aja. Kenapa kamu, Syaoron?” tanya Sakura yang kelihatannya membaca sikap Syaoron agak aneh.

“Kami diomeli Nadeshiko karena kami merusak TV tadi… “ jawab Syaoran mengingat kejadian pagi tadi.

(Flashback Mode)

“Oi, aku mau nonton Discovery Channel.” Kata Syaoran yang langsung merebut remote TV dari Syaoron, kemudian mengganti program yang sedang ditonton Syaoron – Humor di Pagi Hari.

“Woi, sadar ga aku lagi nonton?” kata Syaoron dengan cepatnya merebut kembali remotenya dari Syaoran dan digantinya ke Humor di Pagi Hari.

“Aku mau nonton! Dari tadi malam Kak Syaoron sudah nonton terus!” ujar Syaoran membela dirinya.

“Terus kenapa? Aku duluan kan yang nonton!” balas Syaoron tidak mau kalah. Remote TV terus saja diperebutkan, sampai akhirnya remote TV-nya tak sengaja terlempar. Tak peduli, Syaoran langsung memencet dari tombol di TV.

“Nah, ini baru seru.” Kata Syaoran senang. Sayangnya, Syaoron langsung mencet yang lain.

“Enak aja, ini lebih seru.” Balas Syaoron. Mereka berdua pun langsung memencet tombol di TV bersamaan yang kemudian tak sengaja mereka berdua pula tersenggol dan menjatuhkan TV hingga rusak. Mana si Nadeshiko tak sengaja melihat adegan itu dan dengan tidak segan-segannya dia mengomeli mereka berdua.

“Kalau kalian mau menonton TV lagi… Cepat kalian kerja sambilan, dan beli TV baru!!!” seru Nadeshiko dengan nada super galak dan sadis. “Selain itu... Cepat pakai sepatu kalian dan ambil tas kalian, jangan sampai terlambat ke sekolah atau akan kupotong leher kalian satu-satu.”

(End of Flashback Mode)

“Oh, jadi kalian sudah memutuskan kerja sambilannya?” tanya Kobato agak khawatir dengan Syaoran dan Syaoron. Sementara Suu dan Sakura tertawa terbahak-bahak.

“Emm, aku memutuskan untuk bekerja di Coffee Shop,” Ujar Syaoron. “Di dekat apartemen kami ada Coffee Shop, jadi lebih baik kerja disana.”

“Kalau aku akan berkerja jadi koki di restoran La Voila dekat sekolah.” Ujar Syaoran. “Sudah-sudah. Hentikan pembicaraan, kita harus segera ke sekolah atau kita bakal terlambat.” Kata Nadeshiko mengingatkan mereka yang dari tadi asik berbincang-bincang.

>>><<<

Selesai upacara pembukaan tahun ajaran baru, semua murid termasuk Syaoran cs pun menghampiri papan informasi untuk melihat pembagian kelas. “Wow, kita semua sekelas!” seru Sakura kegirangan.

“Ajaib banget, Yuuko-san hebat! Kita dibuat di kelas yang sama~” komentar Tomoyo yang tiba-tiba datang menyongsong Syaoran cs.

“Bukan aku kok, murid-muridku yang manis.” Ujar Yuuko yang mendatangi mereka.

“Terus siapa dong?” tanya Kobato penasaran.

“Lihat saja nanti di kelasmu. Itu gurumu yang menentukan.” Yuuko pun meninggalkan Syaoran cs dengan penuh rasa penasaran dengan ingin tahu. Hanya Suu yang tidak kaget, soalnya dia sedang memikirkan sesuatu yang lain.

Sesampainya di kelas 2-D, Syaoran pun duduk di kursi belakang, sebelahnya adalah Kobato. Sakura duduk di depan Syaoran, sebelahnya adalah Tomoyo yang duduk didepan Kobato. Syaoron duduk di sebelah Kobato, dan Nadeshiko berada di depannya. Suu berada di depan Nadeshiko.

Kemudian, seorang guru pun masuk ke kelas yang tidak lain adalah Subaru. Wali kelas 2-D. “Selamat pagi, anak-anak. Saya akan menjadi wali kelas kalian selama tahun ajaran ini.” Kata Subaru.

Suu benar-benar kaget, dan Syaoran cs juga tercengang melihat Subaru – wali kelas mereka yang telah mempersatukan mereka di kelas yang sama. Senang sekali rasanya... terutama Suu yang merupakan ‘pasangan cinta’ Subaru. “Terus… Shirakawa Suu…” ujar Subaru dengan nada yang sangat lembut.

Suu berdebar-debar mendengar Subaru memanggil namanya, sudah lagi memakai nada yang sangat lembut. Sampai-sampai Suu terbawa perasaan, dan malah nggak menjawab Subaru. Tapi, untunglah Nadeshiko menyadarkan Suu dan Suu pun menjawab, “Ya!”

“Nanti waktu istirahat datang ke ruang kepsek.” Kata Subaru yang heran dengan jeda panjang dari Suu.

“Kenapa aku berdebar-debar ya…?” pikir Suu dalam hati.


To be Continued…

0 comments:

Post a Comment