Kobato masuk ke ruang makan, dan melihat Syaoran sedang melepaskan diri dari Sakura. “Ayolah Syaoran… Makan saja denganku!” kata Sakura meminta-minta.
“Tidak… Aku akan makan dengan Kobato, pergi!” Tapi, Syaoran tidak bisa melepaskan tangannya. Kobato tidak tinggal diam. Dia menghampiri Sakura. “Bisa nggak kamu lepaskan Syaoran?” tanya Kobato tajam.
“Hah? Kalau kamu mau putusin dia, aku baru lepasin.” Ancam Sakura, membuat Kobato sedikit takut. Tapi Kobato pantang menyerah, dia tidak boleh takut pada Sakura.
“Kamu pikir aku takut dengan ancamanmu?” gertak Kobato membalas Sakura.
“Heh… Sudah banyak berubah, anak bodoh ini.” Kobato pun geram, lalu mengambil ancang-ancang tangan dan menampar Sakura dengan kerasnya. Suaranya terdengar sampai ke kamar-kamar.
Sakura mengelus pipinya. Merah sekali, sakit. Sakura sudah benar-benar marah. “Sialan kamu! Rasakan ini!” Sakura menjambak rambut Kobato dengan kencang sampai Kobato menjerit kesakitan.
Syaoran yang kaget melihat pertengkaran itu. Dia segera minta bantuan Suu dan Nadeshiko. “Hei, Suu! Nadeshiko! Cepat lerai mereka!” bisik Syaoran dari kejauhan, yang terdeteksi oleh Nadeshiko. Saat mereka ingin melerai, datang Tomoyo dan Himawari menghalangi mereka.
“Ingin melerai? Hadapi kami dulu!” hadang Tomoyo dan Himawari. Tanpa basa-basi, Nadeshiko langsung mengeluarkan kuncinya. “Kunci SWORD! Jawab perintahku dan bangunlah!” Tongkat Nadeshiko berubah menjadi pedang, dan langsung mendekatkan pedang itu ke leher Tomoyo dan Himawari.
“Kamu mau mati? Pedang ini sudah menebas banyak orang. Kalian akan menjadi salah satunya.” Tomoyo dan Himawari langsung menyerah. Nadeshiko benar-benar serius soal pembunuhan ini. Nadeshiko pun menghampiri Sakura. “Bisa kamu berhenti jambak?” tanya Nadeshiko tajam.
“Nggak bisa! Kalau dia mau putusin…” Nadeshiko langsung saja menghunus pedangnya ke Sakura.
“Yakin?” tanya Nadeshiko. Sialnya, Sakura lupa bawa buku CLOW Card jadi dia ga bisa apa-apa. Dia langsung mundur. Kobato pun bersyukur, dan Yuuko serta Tachibana datang di waktu yang sangat tepat.
“Hanato dan Kinomoto…” ujar Tachibana, tapi diputusin Yuuko. “Tak apa. Ini sudah selesai, Tachibana. Lagian Nadeshiko sudah melerai mereka, tapi pake force.” Nadeshiko pun menon-aktifkan kuncinya kembali.
============================================================
Waktunya makan malam! Kobato lesu berjalan ke ruang makan. “Hahh… Suu-chan sudah ke sana sama Pak Subaru, Nadeshiko-chan sudah ke sana juga sama Syaoron… Sepi nih.” Gumam Kobato. Dia tidak lapar, soalnya dia juga tipe orang yang tidak banyak makan.
Tiba-tiba, dia melihat Syaoran sedang memandang langit berbintang di sebuah bukit bersalju diseberang ruang makan. Kobato pun menghampirinya. “Syaoran…?” tanya Kobato.
“Eh! Kobato…” kata Syaoran, lalu mengulurkan tangannya. “Mau ikut naik?” Kobato mengangguk, lalu naik ke bukit itu. Mereka duduk berdua memandang bintang-bintang.
“Apa bintang kesukaanmu, Syaoran?” tanya Kobato.
“Hm? Bintang Vega dari Lyra,” Jawab Syaoran. “Kamu apa?”
“Aku juga bintang Vega! Kebetulan sekali ya…” Kobato pun menghadap langit, dan menyadari bahwa bintang Vega terlihat jelas di langit, lalu menunjuk bintang itu.
“Wah… Bintang Vega… Tapi ini bukan kebetulan. Kamu punya kesukaan yang sama maupun bintang Vega muncul mendadak, bukan kebetulan. Di dunia ini tak ada yang namanya kebetulan. Yang ada hanyalah hitsuzen.” Kata Syaoran pelan.
Kobato pun melihat bintang jatuh, lalu mengejapkan matanya dan memohon suatu permohonan. Syaoran yang heran, kemudian menyadari bahwa Kobato sedang memohon suatu. Kemudian, Syaoran mendekat perlahan, lalu mencium Kobato. Kobato pun segera membuka matanya dan kaget. “Syaoran…” Tapi, Kobato pun diam saja.
Sepertinya, bintang telah mengabulkan permintannya. Tolong dekatkan aku dengan Syaoran. Bintang Vega pun bersinar, membuat Nadeshiko dan Syaoron menyadari sesuatu.
“Wah, bintang Vega. Di saat bintang ini muncul, Syaoran selalu melihatnya. Pantas saja, dia tidak ada.” Kata Syaoron melihat sekeliling.
“Hmm… Bintang kesukaan Kobato. Dia selalu melihatnya bersama Ioryogi-san. Pantas, nggak ada.” Kata Nadeshiko melihat sekeliling.
Syaoron dan Nadeshiko kaget. “Hahaha, hitsuzen bagi mereka berdua…” ujar mereka bersama.
To be continued… Chapitre 11.
Akhirnya!! Vol. 2 terselesaikan… (chap 6-10). Kali ini, isinya agak sedikit soalnya lagi malas berpikir. Oh ya, school trip belum selesai lho. Baru akan berakhir di chapitre 12. Jadi, ikuti terus kejadian school trip di CLAMP School!
BYE! BYE! Have a nice day.
Chapter 6: Yukari's Lovey Dovey Plan!
12 years ago
0 comments:
Post a Comment