Sakura, Tomoyo dan Himawari mengerjakan hukuman mereka seminggu penuh. Mereka mulai merencanakan sesuatu untuk menyingkirkan teman-teman Kobato. Kali ini, mereka menargetkan Suu. Mereka tahu bahwa Suu mempunyai suatu hubungan terlarang dengan Subaru.
“Hmm… Menyingkirkan Suu akan sangat mudah. Hubungan terlarang bisa kita bongkar!” kata Himawari.
“Tapi, Pak Tachibana itu orangnya kan susah mempercayai. Gimana cara ngebuktiinnya?” tanya Sakura.
“Gampang. Kita cari peristiwa dimana mereka melakukan sesuatu, lalu dipotret dan kita laporkan ke Pak Tachibana!” usul Tomoyo. Himawari dan Sakura setuju, lalu mulai mengintai Suu dan Subaru untuk mendapatkan potretan yang bagus!
Suu sendiri tidak menyadari keberadaan mereka, apalagi Subaru. Entah mengapa, tidak terjadi apa-apa di antara mereka. Hampir saja Tomoyo dkk putus asa, tapi akhirnya suatu keajaiban untuk mereka terjadi.
Saat itu, di atap sekolah. Subaru memeluk Suu karena dia rindu pada Suu. Seminggu yang lalu, Suu mengikuti lomba di sekolah lain dan Subaru benar-benar rindu padanya. (owwww)
Langsung saja, Tomoyo memotret kejadian itu, lalu segera mencetaknya di ruang publikasi. Segera ia cuci fotonya, dan ia serahkan ke Tachibana. “Foto apa ini?! Subaru dan Shirakawa?!” ujar Tachibana geram.
“Betul pak! Mereka mempunyai hubungan terlarang!” tambah Himawari.
“Tidak bisa dibiarkan… Akan saya segera laporkan pada Yuuko-san!” Tachibana langsung keluar dari ruang BK dan pergi ke ruang kepsek. Sakura dkk tersenyum senang, karena rencana mereka berhasil!
Sesampainya di ruang kepsek…
“Yuuko-san! Lihat ini… Subaru melanggar peraturan sekolah!!” ujar Tachibana menyerahkan selembar foto.
“Hmm… Hubungan terlarang ya… Saya sih bisa saja menghakiminya, tapi sebagai guru BK anda dapat menentukannya.” Kata Yuuko tenang dan santai. Terlihat Watanuki sedang menuangkan sake di gelas Yuuko. “Yuuko-san, ini sakenya. Saya pergi dulu,” kata Watanuki, lalu pergi.
“Ah! Saya punya ide bagus! Di sekolah kenalan saya ada lowongan, kita pindahkan saja Subaru ke sana!” usul Tachibana. Yuuko mengangguk saja. Untuk apa aku mengurusi orang ini, ah malas. Lagian orang ini juga susah diatur.
============================================================
Keesokan harinya…
Tersebar berita kepindahan Subaru! Suu sampai shock mendengarnya. Subaru sendiri meminta penjelasan pada Yuuko. “Apa maksud ini semua, Yuuko-san?!” tanya Subaru.
“Tanya saja pada Tachibana, biang kerok semua ini.” Jawab Yuuko, meneguk sakenya. Tanpa pikir panjang, Subaru langsung menggertak Tachibana.
“Apa maksudmu soal ini, hah?!” gertak Subaru, mengambil ancang-ancang untuk menumpasnya.
“Hmm… Kamu itu sudah melanggar peraturan! Mempunyai hubungan terlarang dengan murid!” Subaru langsung terkejut. Darimana ia tahu itu?!
“Terkejut? Yah… Kamu tidak akan pernah tahu siapa yang memberitahuku.” Subaru langsung menumpas Tachibana, tapi ditahan oleh Sakura. “Hmm, tak ada kekerasan lho. Oh ya, Shirakawa menunggumu di gerbang sekolah.”
Subaru pun pergi ke gerbang, dan dilihatnya Suu menangis. “Suu?” tanya Subaru pelan.
“Bapak akan pergi hari ini?” tanya Suu menangis, bercampur kecewa. Dia benar-benar mencintai Subaru. Subaru pun memeluknya, untuk menghibur. “Tenanglah, aku pasti akan kembali untukmu. Hanya untukmu saja…”
Nadeshiko, Syaoron, Kobato, Syaoran, Watanuki dan Kamui mengetahui siapa pelaku semua kejadian memilukan ini – Sakura cs! Nadeshiko dan Syaoron langsung bertanya pada Yuuko.
“Yuuko-san… Tolong, jangan pindahkan Pak Subaru!!” ujar Nadeshiko memohon.
“Hmm… Itu butuh bayaran, untuk membatalkan hal ini.” Kata Yuuko.
“Saya akan membayarnya dengan empat botol wine dari Italia asli! Saya juga akan membayarnya dengan dua botol sake murni dari Kyoto!” tambah Syaoron memohon-mohon.
Hati Yuuko langsung girang. “Oh! Hadiah yang hebat, baiklah… Tapi saya harus dapat dulu. Saya beri waktu 3 hari!” Yes! Tapi, tidak ada waktu untuk senang dulu. Kita harus mencari wine dan sake!
Watanuki bertugas ke Kyoto untuk mencari sake, sementara Kobato meminta wine pada Yuui. Syaoran juga mencari sake murni dari Kyoto di toko-toko terdekat, alias exploring. Kamui mencari wine di bar-bar terkenal di Tokyo.
“Eh… Adakah sake murni dari Kyoto?” tanya Syaoran pada penjaga toko.
“Beruntung kau nak, ada satu botol terakhir… Tapi mahal lho!” ujar penjaga toko itu.
“Berapa harganya? Saya hargai 1000 yen!” Penjaga toko itu pun setuju, dan Syaoran langsung mendapatkan sebotol sake murni dari Kyoto.
Sementara itu di Kyoto…
Watanuki sampai di sebuah toko minuman, lalu langsung menyambar satu botol sake murni yang berharga 958 yen, lalu segera pergi lagi naik shinkansen ke Tokyo.
Kembali lagi ke Tokyo…
Kobato memohon pada Yuui untuk meminta dua botol wine asli dari Italia. “Yuui-san… Boleh aku minta dua botol wine asli dari Italia?” tanya Kobato.
“Oh, tak apa-apa. Lagi pula aku sedang ada stoknya sebanyak 8 botol, kemarin sahabatku mengantarkannya. Nah, silahkan, dua botol wine.” Kobato langsung lari keluar dan akan berkumpul di apartemen Nadeshiko.
Kamui berhasil mendapat wine dengan merayu para bartender wanita di sana. Dibawanya dua botol wine dari Italia asli dengan tergesa-gesa bercampur ngos-ngosan.
Di rumah Nadeshiko…
“Baiklah. Setorkan botol-botol yang sudah kita pertaruhkan demi Yuuko-san.” Kata Syaoron. Langsung tersedia empat botol wine asli dari Italia dan dua botol sake murni dari Kyoto.
“Dengan begini, semua beres!” tambah Nadeshiko, menaruh botol-botol itu di sebuah kantong.
============================================================
Di sekolah, sore harinya…
Suu benar-benar sudah tidak bisa menahan tangisnya. Subaru akan pergi dan mengucapkan selamat tinggal. Suu ditemani oleh Chii dalam perpisahannnya dengan Subaru. “Pak Subaru…” ucapnya pelan sambil menangis.
“Maafkan aku Suu, tapi pasti aku akan kembali demi dirimu.” Kata Subaru, mengangkat tasnya untuk pergi. Saat dia akan meninggalkan gerbang sekolah, Yuuko, Nadeshiko, Syaoron, Kobato, Syaoran, Watanuki, Kamui mengejarnya.
“Subaru!” ujar Yuuko dari kejauhan.
“Yuuko-san… Ada apa?” tanya Subaru yang sudah pasrah, menoleh.
“Kamu tidak jadi dipindahkan… Tachibana pula sudah menyetujuinya, sebab sudah kumabuki dia! Aku sudah dapat bayaran yang lebih dari setimpal dari murid-muridmu yang baik hati ini.” Jelas Yuuko menunjukkan empat botol wine dan dua botol sake.
“Apa…? Terima kasih… Anak-anak…” ujar Subaru terharu senang. Syaoran cs tersenyum bahagia. Suu sendiri bahagia tak karuan. Dia langsung memeluk Subaru dengan penuh kebahagiaan. Dan akhirnya, mereka melakukan apa yang sempat dilakukan di rumah sakit dan kolam renang (chap 3 bag. Akhir dan chap 6 bag. Akhir).
“Pak Subaru…!” ujar Suu malu, tapi yang lain hanya tersenyum senang.
“Sudah… Lagian Cuma kita ini yang tahu kan? Nah, kita pulang…”
To be continued… Chapitre 9.
Akhirnya, selesai juga chapitre 8. Subaru dan Suu telah melakukan hal itu untuk ketiga kalinya (kepolosan saya mendadak lenyap)… Hahahaha, Yuuko sempat memabuki Tachibana agar setuju dengan pembatalan! Perjuangan keras Syaoron cs!
SubaruxSuu : 40%
Nah, sampai jumpa di chapitre selanjutnya! Terus ikuti perkembangan fanfic saya ini!
Chapter 6: Yukari's Lovey Dovey Plan!
12 years ago
0 comments:
Post a Comment