CLAMP School! Chapitre 15 : Big Trouble

Setelah latihan yang luar biasa yang diinstruksikan oleh Nadeshiko, akhirnya malam Natal pun tiba! Acara Christmas Eve dimulai dengan adanya prom. Seperti biasa, Syaoran dengan Kobato, Syaoron dengan Nadeshiko, Subaru dengan Suu, Watanuki dengan Himawari, Kamui dengan Kotori, Eriol dengan Tomoyo dan sebagainya.
“Hm… Bisa menari nih, Kobato?” tanya Syaoran, dengan nada bercanda.
“Ih! Bisalah, aku diajari oleh Kohaku-san!” jawab Kobato sedikit kesal.
“Bercanda kok… Ayo kita mulai dansanya.” Syaoran dan Kobato pun mulai berdansa. Terlihat Yuuko, Seishirou dan Tachibana menilai para murid dan guru lainnya yang menari.
“Subaru-kun terlihat pas dengan Suu-chan.” Komentar Seishirou.
“Menurutku, Syaoran dan Kobato-chan layak menjadi pasangan.” Komentar Yuuko melirik tajam.
“Oh ya?” Seishirou dan Yuuko pun langsung adu ketajaman mata. Tachibana langsung menghentikan pertarungan itu. “Bagiku, Syaoron dan Nadeshiko yang perfect.” Tanpa basa-basi, Yuuko dan Seishirou langsung adu ketajaman mata dengan Tachibana. Touya dan Yukito – yang sedang asik meminum cocktail, serem sendiri ngeliatin para juri ngadu ketajaman mata.
“Busyet dah. Yuuko-san, Seishirou-san dan Tachibana-san seren amat.” Kata Yukito meneguk cocktailnya.
“Yuuko-san pake mata iblis, Seishirou-san pake mata butanya yang penuh sihir –tapi serem, Tachibana-san pake mata monster!” tambah Touya, membuat Yuuko dkk melirik tajam Touya. Touya langsung kabur menarik Yukito.
Alunan musik yang dimainkan oleh Kohaku, memakai piano memang sangat melengkapi prom. Tibalah saatnya untuk tukar kado! Syaoran pun mendapat kado berupa jam tangan dari Himawari, Kobato mendapat kado berupa bando dengan hiasan bunga dari Misaki, Suu mendapat gelang dari Chii, Nadeshiko mendapat gaun dari Tomoyo, Syaoron mendapat syal dari Sakura, Watanuki mendapat kacamata dari Misaki, Kamui mendapat sepatu kets dari Kotaro (Angelic Layer), Kotori mendapat kalung dari Nadeshiko, Misaki mendapat anting dari Suu, Tomoyo mendapat make-up set dari Kobato, dan lain-lainnya.
Karena Nadeshiko dapat gaun, Tomoyo pun menyarankan Nadeshiko untuk memakai gaun itu. “Nah, ini hadiahku kan? Pakai saja… Dan, aku ingin minta maaf padamu.” Kata Tomoyo.
“Eh? Tidak apa sih, aku maafkan.” Kata Nadeshiko tersenyum.
“Terima kasih… Aku sadar kalau aku ini salah. Aku mendapat peringatan dari Eriol dan aku pun berniat juga untuk memaafkan dirimu soal keisenganku.” Nadeshiko pun benar-benar sudah bersahabat dengan Tomoyo. Dia pun mengganti pakaiannya dengan gaun dari Tomoyo. Sebuah gaun warna hijau olive yang terbuat dari satin, dilengkapi dengan hiasan bunga lily di bagian atas, pita yang mengaitkan gaun, dan mutiara yang melengkapi pakaian itu.
“Tomoyo… Ini…” Tanpa pikir panjang, Tomoyo mengatur sedikit rambut Nadeshiko, dan jadi! Nadeshiko pun keluar dengan tampilan yang mempesona. Syaoron langsung blushing melihatnya.
“Wah, wah… Cantik kamu, Nadeshiko-chan!” kata Suu.
“Thanks. Ini berkat Tomoyo. Dia udah baik kok.” Suu dan yang lainnya pun langsung berakraban dengan Tomoyo, sementara Sakura dan Himawari makin geram.
Drama Sleeping Beauty pun dimulai. Himawari pun bertindak menjadi Narrator. “Kami akan mempersembahkan sebuah drama berjudul Sleeping Beauty. Selamat menonton…” kata Himawari. Langsung saja muncul background kastil, dimana ada sang Ratu Tomoyo dan Raja Eriol, dan seorang bayi (boneka) tergeletak di keranjang bayi. Sedang terjadi sebuah pesta penyambutan.
“Oh, bayi ini sangat cantik. Akan kuberi namanya Aurora, yang berarti emas.” Kata Tomoyo.
“Nama yang sangat cantik, istriku.” Komentar Eriol (wuih). Lalu, datanglah tiga penyihir dengan sihir (asli, soalnya Nadeshiko yang memberi sihirnya).
“Kami tiga penyihir ingin memberi hadiah untuk putri yang baru lahir ini.” Kata mereka bersamaan – Penyihir Pink, Chii. Penyihir Biru, Misaki. Penyihir Hijau, Yuzuriha.
“Aku, si penyihir pink akan menghadiahkan putri Aurora kecantikan yang sangat luar biasa.” Kata Chii.
“Aku, si penyihir biru akan menghadiahkan putri keakraban yang bagus pada setiap rakyatnya, dia akan dicintai oleh para rakyat.” Kata Misaki.
“Aku…” Kata-kata Yuzuriha terpotong oleh kedatangan sang penyihir jahat, Kotori!
“Kejutan!” seru Kotori.
“Penyihir jahat! Apa-apaan kamu kesini?” tanya Eriol geram.
“Tentu saja untuk menghadiahkan putri dong. Lagian, aku nggak diundang!” balas Kotori licik. Tomoyo pun melindungi sang bayi (padahal boneka). “Aku akan menghadiahkan sang putri, kutukan! Saat berumur 16 tahun, dia akan tertusuk jarum pintal dan mati!” Kemudian, Kotori pergi.
Tomoyo dan Eriol langsung masang muka khawatir dan sedih (jago akting sih). “Anakku… Bagaimana nasibnya nanti?” tanya Tomoyo sedih.
“Aku akan melarang mesin pintal di negeri ini!” kata Eriol.
“Paduka raja, aku belum memberi hadiahku.” Eriol pun sedikit lega, dan Yuzuriha pun memberi hadiahnya. “Aku, si penyihir hijau akan menghadiahkan sang putri, agar saat umurnya 16 tahun dan tertusuk jarum pintal, tidak akan mati melainkan tertidur. Untuk kembali bangun, sang putri harus dicium oleh seorang pangeran.”
“Terima kasih, para penyihir.” Kata Tomoyo.
Setting pun langsung berganti ke istana. Muncullah Aurora, yaitu si Kobato. “Ayah, ibu… Ada apa?” tanya Kobato lembut.
“Kamu baik-baik saja, Aurora? Umurmu genap 16 tahun.” Kata Tomoyo pelan.
“Aku baik kok, memang ada pa?” Tomoyo dan Eriol pun menggeleng. Kemudian, setting langung berganti ke sebuah menara. Kobato harus kembali dulu ke backstage. Sakura, dengan liciknya menginjak gaun Kobato yang super panjang, lalu terjatuh. “Ah! Sakit!” Kaki Kobato yang lecet, membuat Kobato tidak bisa melanjutkan.
Pantas, Kobato tidak keluar-keluar dari backstage. Sakura pun akan dijadikan relawan, tapi Yuuko menolak. “Biar si Nadeshiko saja. Diakan instruktur dan warna rambutnya tergolong agak mirip dengan Kobato.” Nadeshiko pun langsung dijadikan Auroranya!
“Eh… Kalau Nadeshiko-chan jadi Aurora… Terus, waktu acara ciumannya… Gawat!” Sebuah pikiran telah terlintas di pikiran Suu. Bisa-bisa, drama ini berantakan!
Nadeshiko pun yang keluar. Para penonton mengerti apa yang terjadi sebab Yuuko sudah mengumumkan sesuatu sebelumnya. Nadeshiko pun melihat seorang nenek yang sedang memintal.
“Nek, itu apa?” tanya Nadeshiko polos.
“Ini mesin pintal nak. Mau mencoba?” Nadeshiko pun mengangguk, dan jarinya tertusuk. Langsung saja, Nadeshiko pingsan. Para penyihir yang mengetahui hal ini, langsung kaget. “Kau! Penyihir jahat!”
Kotori yang menyamar pun langsung pergi. Akhirnya, para penyihir menyihir semua penghuni istana untuk tidur.
============================================================
Kemudian, ada seorang pangeran datang…
“Hah? Istana tertutupi oleh tanaman mawar yang merambat? Biar kubereskan!” ujar Syaoran, menebasi tanaman-tanaman itu. Dia tahu kalau Kobato digantikan Nadeshiko.
Dia sampai di istana, lalu melihat semua penghuni istana tertidur. “Oh, ada apa ini? Mana sang putri?” gumam Syaoran. Dia pun sampai di kamar Aurora, dan melihat Nadeshiko tergeletak di tempat tidurnya.
DAG! DIG! DUG! Hati Syaoran berguncang, soalnya… mana mungkin dia mencium Nadeshiko? Syaoron dan Kobato bisa cemburu! Tapi, demi suksesnya drama, itu harus…
“Oh, putri yang sangat cantik!” kata Syaoran, mulai mendekatkan wajahnya.
Syaoron dan Kobato pun makin merinding melihatnya. Saat Syaoran baru saja akan menyentuh bibirnya Nadeshiko, Kobato sama Syaoron langsung menerjang adegan itu. “Heh! Sialan kau, Syaoran!” seru Syaoron. “Nadeshiko-chan! Kamu…” tambah Kobato.
Penonton pada kaget, kemudian tertawa. Yuuko cukup menikmatinya. Bodohnya, Kobato malah mendorong Syaoran, otomatis Syaoran langsung saja mencium Nadeshiko!
“Ah…” kata Kobato dan Syaoron. Mereka langsung kabur ke backstage. Syaoran dan Nadeshiko langsung memerah wajahnya. Haiya, terjadi! Duh, pendapat Syaoron dan Kobato gimana…?
“Putri…” kata Syaoran.
“Terima kasih sudah membangunkanku!” kata Nadeshiko memeluk Syaoran.
To be continued… Chapitre 16.

Selesai juga, vol. 3! Kisah yang tidak terduga di drama sekolah! Tunggu saja chapitre 16, pembuka vol.4! 5 langkah menuju final chapitre! Terima kasih, sudah mendukungku. Peringatan : Karakter-karakter fanfic ini punya CLAMP, tapi aku memiliki Nadeshiko dan Yukino. Sasha (my bff) memiliki Suu, Chizuru dan Chigusa!
BYE! BYE!

0 comments:

Post a Comment