CLAMP School! Chapitre 9 : School Trip

“Dua hari lagi, sekolah kita akan mengadakan darmawisata musim dingin selama 4 hari 3 malam di Hokkaido!” ujar Yuuko via radio sekolah. Anak-anak langsung sorak sorai gak jelas. Pikir-pikir, CLAMP School memang sekolah yang uangnya kelimpahan!
Kamui, Suu, Nadeshiko dan Watanuki selaku pengurus inti OSIS membagikan selebaran yang berisi informasi dan daftar keperluan. “Nah, semuanya sudah terbagikan. Jangan lupa serahkan selebaran ini ke orang rumah ya!” ujar Kamui.
Kobato melirik daftar keperluannya. Ternyata, uangnya juga nggak cukup untuk mememenuhi semuanya, terutama peralatan ski! Syaoran lalu menghampirinya. “Kobato, kalau soal peralatan ski, di rumahku ada tiga dan lengkap. Satunya bisa kupinjamkan kok!” ujar Syaoran.
“Benarkah, Syaoran?” tanya Kobato.
“Tak apa.” Jawab Syaoran tersenyum. Kobato pun bersyukur – tapi masih ada satu lagi yang harus diatasi. Kan aku nggak bisa main ski?
Sakura enteng-enteng saja soal ski. Dia jago berbagai macam olahraga, apalagi ski. Dia punya julukan “Sakura the Ice Crusher”. Diliriknya tajam Kobato dengan licik. Kasian, pasti dia nggak akan bisa mendekati Syaoran dengan mudah.
Suu juga nggak bisa, tapi dia mengandalkan Kamui dan Subaru yang jago ski. Beruntung, ia ditawari Kamui dan sempat minta bantuan juga ke Subaru. “Kobato-chan bakal diajarin siapa ya?” gumam Suu. “Mungkin Syaoran. Dia kan jago ski, sama aja kayak Sakura.”
Nadeshiko juga siap-siap saja menghadapi ski, soalnya setiap musim dingin dia sering main ski jadi mengerti teknik-tekniknya. Tapi dia juga minta diajari Syaoron. “Syaoron memang baik ya, mau ajarin.” Gumamnya dalam hati.

Di rumah Nadeshiko…
“Aku pulang… Ah! Yukino-san!” ujar Nadeshiko melihat Yukino, tutor sekaligus sahabat lamanya sedang memasak. “Berkunjung lagi hari ini?”
“Aku ditugaskan ke sini sih, untuk mengantarkan keperluanmu untuk darmawisata. Sekalian menginap, kan sudah lama tidak bertemu.” Kata Yukino, menata paella di sebuah piring besar.
“Hmm… Tahu dari mana?” tanya Nadeshiko, menyendoki paella.
“Yuuko-san lah. Dia tahu kamu sendirian, sehingga dia minta padaku. Barang-barangnya ada di kamarmu.” Nadeshiko dan Yukino pun makan malam bersama sambil berbincang-bincang.
“Jadi kamu punya pacar?” tanya Yukino.
“Eh… Iya. Dia kakak kembar sahabatku, di kelas sebelah.” Ujar Nadeshiko blushing.
“Hahaha, kamu memang lucu kalau lagi blushing!”
Sementara itu, Kobato sudah tertidur lelap di kamarnya. Syaoran masih sibuk menyiapkan barang-barang yang diperlukan. Dia terus memikirkan Kobato. Dia sudah tidak punya perasaan lagi pada Sakura sejak kejadian Kobato dikerjai. Hanya satu di hatinya, Kobato.
============================================================
Akhirnya hari darmawisata musim dingin tiba. Ada 9 bus yang sudah diparkir di depan CLAMP School. Semua anak mengenakan baju bebas, membawa ransel, sepatu kets dan tentu saja mengenakan baju dingin… Sebab ini musim dingin!
“Euh… Dingin.” Ujar Kobato menggigil. Dia mengenakan floral dress orange yang disertai cardigan hijau lalu ditutupi oleh baju dingin berwarna orange tua. Ada penutup telinga warna kuning di kepalanya.
“Kobato… Kamu cantik juga hari ini.” Kata Syaoran blushing. Kobato sendiri juga blushing karena ia dipuji. Syaoran mengenakan sweater hijau dan celana panjang warna khaki lalu ditutupi oleh baju dingin berwarna hijau pula dan penutup telinga warna putih.
Tiba-tiba, muncullah ketua kelas 1-C, Fuu Hououji. “Kalian berdua, ayo cepat masuk ke bus! Mau ditinggal?” Syaoran dan Kobato langsung lari ke bus. Dilihatnya Nadeshiko dan Suu menyisakan satu kursi untuk Kobato.
“Hey, Kobato-chan! Disini!” seru Suu memanggil Kobato. Dia mengenakan kaus biru laut dan celana selutut warna putih, lalu ditutup oleh baju dingin berwarna biru laut pula yang ada tutupan berbentuk telinga kucing di kepala.
“Oke!” Kobato pun duduk di kursi paling tengah. Suu duduk dekat jendela, sementara Nadeshiko ada di pinggir.
“Hey, tadi kamu ngapain sama Syaoran, Kobato?” tanya Nadeshiko. Dia mengenakan tanktop warna hitam dan jaket warna hijau, serta celana jeans selutut, lalu ditutupi oleh baju dingin warna ungu dan penutup telinga warna ungu.
“Nggak ada apa-apa kok!” ujar Kobato.
“Oh… Kukira ada sesuatu.” Kata Nadeshiko.
Karena memakan waktu yang lama, semua murid tertidur lelap sampai akhirnya mereka sampai di sebuah resort musim dingin yang ternyata dikelola oleh CLAMP Inc. (CLAMP School adalah bagian dari CLAMP Inc.)
“Kita sampai anak-anak! Nah, silahkan pergi ke kamar masing-masing, sesuai yang sudah ditentukan… Seperti yang sudah diberitahu, ada 3 anak dalam satu kamar!” ujar Yuuko.
Beruntung, Kobato sekamar dengan Nadeshiko dan Suu, dan mana pula Sakura sekamar dengan Tomoyo dan Himawari. Inilah daftar besar kamar-kamar para perempuan (kelas 1,2,3 dan guru dicampur) :
• Ruang 1 = Sakura Kinomoto, Tomoyo Daidouji, Himawari Kunogi
• Ruang 2 = Kobato Hanato, Nadeshiko Hanazawa, Suu Shirakawa
• Ruang 3 = Chii Motosuwa (pake nama Hideki ya), Misaki Suzuhara, Fuu Hououji
• Ruang 4 = Umi Ryuuzaki, Hinata Asahi, Meilin Li
• Ruang 5 = Hikaru Shidou, Yuuko Ichihara, Arashi Kishuu
• Ruang 6 = Kaho Mizuki, Miyuki-chan, Naoko Yanagisawa
• Ruang 7 = Yuzuriha Nekoi, Kohaku, Rika Sasaki
• Ruang 8 = Kotori Monou, Karen Kasumi, Hokuto Sumeragi
• Ruang 9 = Chiharu Mihara, Utako Ohkawa, Eri Chusonji (ini dari Duklyon)
• Ruang 10 = Chun Hyang, Nagisa Azuya, Sue
Fuuh, memang cukup banyak murid CLAMP School tapi masih ada ruangan lain yang tidak akan saya sebutkan. Saya juga akan menampilkan ruang 1-8 untuk kamar-kamar para laki-laki :
• Ruang 1 = Kamui Shiro, Fuuma Monou, Shizuka Doumeki
• Ruang 2 = Subaru Sumeragi, Seishirou Sakurazuka, Syaoron Li
• Ruang 3 = Syaoran Li, Kimihiro Watanuki, Eriol Hiiragizawa
• Ruang 4 = Takahito Chikahito, Sakura, Tachibana (wow complete gate 7)
• Ruang 5 = Takashi Yamazaki, Sorata Arisugawa, Rikuou Himura
• Ruang 6 = Kazahaya Kudou, Touya Kinomoto, Yukito Tsukishiro
• Ruang 7 = Nokoru Imonoyama, Suoh Takamura, Akira Ijuin (complete clamp school detectives)
• Ruang 8 = Hideki Motosuwa, Hiromu Shinbo (chobits), Minoru Kokubunji
Nah, semua sudah. Kobato pun melangkah ke ruang 3, dimana Syaoran berada. “Syaoran…?” tanya Kobato mengetuk pintu. Ternyata, Syaoran tidak ada. Kemanakah dia? Kobato pun coba bertanya pada Watanuki.
“Syaoran? Dia sih sama Sakura ke ruang makan. Tapi si Syaoran kelihatannya nolak-nolak tapi dipaksa.” Kata Watanuki.
“Terima kasih!” Kobato pun langsung mengejar Syaoran.
To be continued… Chapitre 10.

Cerita kali ini hanyalah informasi dan awal dari klimaks di school trip. Kobato tidak tahu apa yang akan dilakukan Sakura dan Syaoran dan memutuskan untuk mengejar mereka. Emang kurang seru sich, tapi ini adalah awalnya. Jika ingin more experience, silahkan baca chap 10.
BYE! BYE!

0 comments:

Post a Comment