CLAMP School! Chapitre 13 : My Decision

TRIIIIINNNGGG! Telepon rumah Suu berbunyi. Suu pun segera mengangkatnya. “Halo, ini kediaman Shirakawa… Ah! Tante Chizuru!” kata Suu. Chizuru Shirakawa, adalah tante Suu. Chizuru adalah adik dari ibunya.
“Suu, aku sudah mendengar kabar kalau kak Chigusa sudah meninggal… Maaf kalau aku baru bilang sekarang, soalnya waktu itu aku sangat sibuk sekali, bolak balik dari Nagasaki – Jerman!” kata Chizuru.
“Tidak apa, Tante Chizuru. Terus, ada apa?” tanya Suu.
“Begini, Suu… Aku telah berpikir bahwa lebih baik aku merawatmu.” Jawab Chizuru. Suu jelas saja kaget. Kalau aku dirawat Tante Chizuru, maka… “Dan kamu dengan terpaksa harus pindah sekolah karena aku sekarang masih di Nagasaki.”
Tiba-tiba saja, Suu langsung menutup teleponnya. “Apa komentar teman-teman soal ini? Aku akan kehilangan teman-teman terbaikku… Bahkan, orang yang kucintai.” Gumam Suu. Saking terus kepikiran, Suu tidak bisa tidur.
============================================================
Di sekolah…
“Suu-chan, selamat pagi!” ujar Kobato.
“Pagi… Hoahm.” Balas Suu sambil menguap.
“Kamu kenapa? Kurang tidur ya?” Suu pun mengangguk, dan tanpa sadar dia mulai tertidur di mejanya. Untung, Kobato membangunkannya kembali.
Pelajaran pertama pada hari ini adalah Fisika. Subaru sendiri heran melihat Suu yang biasanya ceria dan kabur dari pelajarannya nggak berkutik sekalipun, malah tidak menunjukkan satu gerak. Alah… Susah amat, itu sih TIDUR namanya!
“Hei, Shirakawa.” Kata Subaru mencoba untuk membangunkan Suu.
“Enngghhh… Apa?” Suu kaget waktu Subaru membangunkannya, lalu langsung kabur mendadak ke tempat biasanya. Entah kenapa, Subaru nggak ngejar Suu, seperti biasanya.
“Sudahlah… Kita lanjutkan. Tolong buka halaman 117,” Kata Subaru. “Hanazawa, nanti kamu suruh dia ngerjakan halaman 117.” Nadeshiko mengangguk, lalu mulai menekuni latihan itu.
Sementara itu, di pohon Sakura tempat Suu selalu minggat…
“Haduh… Kepalaku memang penuh oleh ajakan Tante Chizuru. Aku harus ngapain ya… Apa mending aku ikut Tante Chizuru saja? Jadi aku tidak akan sendirian di rumah? Tapi, aku akan meninggalkan teman-temanku dan Pak Subaru…” kata Suu dalam hati. Tiba-tiba, pundaknya ditepuk seseorang.
“Hei, Suu.” Kata orang itu.
“Syaoron-san!” Syaoron pun duduk di samping Suu, lalu heran melihat wajah Suu yang biasanya ceria jadi muram gitu.
“Kamu kenapa?” tanya Syaoron.
“Yah… Kebanyakan pikiran. Mumpung-mumpung, Syaoron-san ada apaan sampai bisa ke sini?” tanya Suu bergantian.
“Oh, hari ini PKK, dan aku sudah menyelesaikan praktekku. Kata Pak Yuui boleh jalan-jalan kok, jadi aku keliling aja.” Jelas Syaoron santai. “Bukannya kamu hari ini ada Fisika? Kabur lagi nih?”
“Iya… Oh, apakah Syaoron-san bisa beri advice?” minta Suu.
“Okelah. Tentang apa?” Suu pun menjelaskan rencananya untuk tinggal bersama tantenya, Chizuru. Syaoron pun mengerti permasalahannya dan mulai memberi advice pada Suu. “Suu, kalau kamu ingin tinggal bersama tantemu, kamu harus siap akan resikonya – meninggalkan kami semua. Tapi, kalau kamu menolak, kamu akan tetap sama kami, tapi mungkin kamu akan menyesal di lain hari karena menolak tawaran tantemu.”
“Oh… Aku mengerti. Aku sudah tahu apa yang harus kulakukan. Terima kasih, Syaoron-san.” Kata Suu.
“Tidak apa, aku siap untuk membantu. Kamu hanya perlu menunggu keajaiban datang. Mungkin sesuatu akan terjadi?” kata Syaoron memandang langit. Suu pun mencoba untuk mempercayai kata-kata Syaoron.
Saat itu, Subaru yang berada di balik semak mendengar semua cerita Suu dan langsung berpikir, “Apa yang akan dia pilih? Aku sudah mendapat orang yang kucintai, tetapi kenapa kita harus dipisahkan lagi?”
“Syaoron-san, sebelumnya, waktu pulang dari school trip kok lama sekali nggak pulang-pulang?” tanya Suu. Syaoron pun mengaku. (orang yang jujur)
“Yah… Aku nggak sengaja dicium oleh Sakura untuk membuat Nadeshiko cemburu. Lalu, Nadeshiko nangis dan aku pun memutuskan untuk mengejarnya. Dia sempat membenciku, tapi kemudian kami baikan dengan cepat lagi.” Jelas Syaoron.
“Oh, Syaoron-san memang orang yang jujur. Apa seharusnya aku jujur saja ya pada yang lain?” tanya Suu.
“Tentu saja! Keberanian dan kejujuran akan menyelesaikan semua ini.” Syaoron pun langsung berdiri dan pergi meninggalkan Suu.
============================================================
Suu pun membuat pengakuan pada semuanya sepulang sekolah. “Maaf aku baru bilang sekarang, tapi sore ini tante Chizuru akan mengambilku dan kita akan segera ke Nagasaki. Kuputuskan untuk ikut tante Chizuru.” Jelas Suu.
Kobato dan Nadeshiko langsung memeluk Suu, karena mereka akan berpisah. Syaoron dan Syaoran mengucapkan, “Selamat tinggal Suu. Kontak kami selalu ya.” Kamui menyalami Suu, Watanuki memberinya satu bento untuk Suu dalam perjalanannya.
Subaru yang udah ogah melihat perpisahan itu, hanya bisa diam. Suu sempat tersenyum padanya, tapi Subaru hanya diam. Chizuru pun datang. Tapi, tidak ada koper atau paket apapun di mobilnya. “Suu, kamu tidak perlu ke Nagasaki denganku. Aku akan tinggal bersamamu disini. Direkturku memindahkanku ke sini karena cabang departemen perusahaan tempat aku kerja berada di sini.”
Suu terharu bahagia, lalu Kobato dan Nadeshiko sekali lagi memeluk Suu. Syaoron dan Syaoran cukup bahagia, melihat salah satu sahabat mereka tidak jadi pergi. Watanuki tetap membiarkan bentonya untuk Suu, dan sekali lagi Kamui menyalami Suu dalam rangka ‘Selamat Datang Kembali’.
Suu pun berterima kasih pada Syaoron. “Terima kasih Syaoron-san.” Kata Suu. Terlihat, Suu pun menghampiri Subaru, lalu memeluknya. Subaru pun tersenyum dan bersyukur karena orang yang paling ia cintai tidak jadi pergi meninggalkannya. “Syukurlah kalau kamu tidak jadi pergi, Suu.”
To be continued… Chapitre 14.

Beuh, jadi juga. Aduh… Break sebentar, jadi sori ya… Dan, it’s the road to the end! Vol. 3 sebentar lagi akan berakhir di chapitre 15, lalu beralih ke Vol. 4! Tenang saja, CLAMP School! akan terus dilanjutkan dengan adanya Season 2. Season 2 bercerita tentang para tokoh jahat yang ingin menghancurkan Tokyo, dan CLAMP School! pun beraksi! Jadi, Season 2 bertema action, adventure dan romance. Sementara season 1 ini bertema romance dan friendship saja.
Bye…!

0 comments:

Post a Comment