Sakura mengetahui bahwa Syaoran memang berpacaran lewat kabar dari Tomoyo. Sakura padahal juga mencintai Syaoran, dan dia berniat untuk menyingkirkan Kobato dari Syaoran dengan cara apapun. Dia pun meminta bantuan pada Tomoyo dan Himawari.
“Kumohon… Tomoyo-chan! Himawari-chan! Bantu aku… menyingkirkan Kobato!” kata Sakura memohon pada Tomoyo dan Himawari.
“Baiklah, kalau itu permintaan sahabatku Sakura.” Ujar Tomoyo setuju.
“Aku juga setuju, soalnya aku kesel sama Kobato yang lamban dan ceroboh itu. Masa sih Syaoran bisa jatuh cinta sama orang kayak gitu?” tambah Himawari mencibir.
“Aku punya rencana…” Sakura menjelaskan rencananya, yaitu mengerjai Kobato. Lagipula, Kobato kan sangat mudah untuk dikerjai, jadi tidak ada masalah.
Di lain tempat, ruang OSIS…
“Kamui-san… Ini, laporan rapat kemarin.” Ujar Nadeshiko menyerahkan laporan rapat OSIS kemarin.
“Terima kasih, Nadeshiko. Oh ya, mumpung-mumpung Tomoyo-san mana ya? Dia bukannya harus mengetik laporan ini…?” Tanya Kamui.
“Entahlah… Tapi akhir-akhir ini dia sering berbisik dengan Sakura-san dan Himawari-san.” Nadeshiko mencoba untuk mengetahui keanehan itu, dan mendadak saja terlintas pikiran yang tidak pernah dia duga. “Bisa jadi… ada sesuatu yang ingin mereka lakukan pada Kobato-san!”
“Maksudmu?” Tanya Kamui lagi.
“Sakura-san dan kawan-kawannya sering melirik tajam Kobato lalu berbisik. Bisa saja Kobato-san dikerjai!” Nadeshiko langsung mencari Kobato ke atap sekolah, salah satu tempat Kobato sering hang-out.
“Kobato-san!” seru Nadeshiko. Dilihatnya Kobato sudah basah kuyup diguyur air dingin.
“Nadeshiko-chan…?” Tanya Kobato menggigil.
“Kamu kenapa? Cepat, ceritakan apa yang terjadi tadi!” Kobato pun mulai menceritakan apa yang terjadi.
<<< Flashback
“Hey, Kobato… Nanti kamu datang ke atap ya.” Kata Sakura.
“Oke!” Kobato pun pergi ke atap. Saat pintunya dibuka, tak sengaja ada ember berisi air dingin jatuh menumpahinya dan ada pula air di lantai yang membuatnya terpeleset. “Sakura-san…?”
Sakura, Tomoyo dan Himawari pun cekikikan sambil mengejek Kobato. “Target sudah terperangkap… Ayo kita pergi.” Kata Himawari pergi, diikuti Sakura dan Tomoyo. Bodohnya, mereka tidak mengunci pintu sehingga Nadeshiko dapat masuk dengan mudah.
>>> End of Flashback
“Jadi begitu… Apa yang kuduga terjadi! Kobato-san, ayo… Ikut aku ke UKS.” Kata Nadeshiko. Lalu, datanglah Kamui dan Watanuki.
“Kobato-san! Apa yang terjadi?” Tanya Kamui.
“Dia dikerjai oleh Sakura cs. Dia harus dibawa ke UKS!” jawab Nadeshiko, sambil menghangatkan badan Kobato sebentar.
“Aku akan panggil Syaoran.” Watanuki pun langsung lari mencari Syaoran, kemudian kembali 10 menit setelahnya. Syaoran terkejut melihat keadaan Kobato.
“Kobato-san… Kamu nggak apa-apa?” Tanya Syaoran khawatir.
“Aku… kedinginan…” Kobato langsung menggigil, dan Syaoran langsung menggendongnya ala putri ke UKS. Nadeshiko, Kamui dan Watanuki pun mengikuti Syaoran.
Kobato dirawat dengan baik oleh Seishirou, sang dokter sekolah yang juga guru matematika. Dia segera diberi kompres berisi air hangat, diminumkan obat dan kaki Kobato yang lecet disembuhkan. Akhirnya, Kobato harus beristirahat.
“Kobato-san lebih baik tidur saja di sini dulu,” Kata Seishirou, beres-beres. Dia harus segera ke kelas selanjutnya. “Syaoran kalau mau temani saja.”
“Ya… Aku akan menjaganya. Nadeshiko, bisa kamu fotokopikan catatan untukku dan Kobato-san?” Tanya Syaoran.
“Baiklah… Nah, Kamui-san, Watanuki-san, kita pergi.” Nadeshiko, Kamui dan Watanuki pun kembali ke kelas masing-masing, sementara Syaoran dengan sabarnya menunggui Kobato. Terkadang, ia mengecek suhu tubuhnya, sampai akhirnya ia tertidur juga.
Sementara itu, di kelas 1-C…
“Syaoran-kun mana ya…? Jangan-jangan… Aduh! Ketahuan!” gumam Sakura dalam hati, lalu melirik Nadeshiko dengan tajam. Dialah pengganggu! Akan ku singkirkan juga!
“Ada apa, Sakura-san?” Tanya Chii, teman sebelahnya.
“Nggak!” kata Sakura kembali menekuni pekerjaan Fisikanya.
“Oh ya, anak-anak. Pertemuan selanjutnya, akan ada ulangan Fisika. Dan… Kinomoto, Daidouji dan Kunogi, harap ikut saya ke ruang BK.” Ujar Subaru. Sakura, Tomoyo dan Himawari langsung gemetar. Ketahuan semuanya apa yang telah mereka lakukan pada Kobato.
Suu yang biasanya kabur dari pelajaran Fisika, hari ini tidak. Dia ingin sekali saja mencoba untuk tekun, meski ada satu hal yang dia inginkan – terus bersama Subaru selama pelajarannya.
============================================================
Kobato terbangun. Suhu badannya sudah kembali normal, dan dilihatnya Syaoran dengan setia menungguinya. “Syaoran-san…” kata Kobato sambil menangis terharu.
Syaoran pun ikut terbangun, dan kaget melihat Kobato menangis. “Kobato…! Kamu kenapa menangis?” tanyanya. Syaoran sadar kalau dia memanggil “Kobato”. Kobato pun tersenyum bahagia, meski air matanya masih mengalir. Syaoran pun mengusap air matanya dan memeluknya.
“Syaoran…san?” Tanya Kobato bingung.
“Kamu tidak perlu khawatir… Aku akan melindungimu, apapun yang terjadi.” Kata Syaoran menetapkan keputusan, dan dibalik itu semua, Nadeshiko dan Syaoron menonton peristiwa itu.
“Happy couple, pikirku.” Ujar Nadeshiko.
“Terus… Kita bukan happy couple gitu?” Tanya Syaoron dengan nada agak bercanda.
“Hmm… Susah dijawab kalau itu… Tapi kayaknya iya deh.” Jawab Nadeshiko juga dengan nada bercanda, sambil menjulurkan lidah.
****
Sementara itu, di ruang BK…
“Kalian telah melanggar peraturan sekolah… Sebagai hukumannya, bersihkan toilet sekolah untuk satu minggu ini! Tahukah kalian, hal yang kalian lakukan itu bisa membahayakan orang!” bentak Tachibana selaku guru BK. Sakura, Tomoyo dan Himawari pun mengeluh dan gemetaran.
“Baik Pak… Kami akan melakukannya.” Kata Tomoyo mewakili teman-temannya.
“Kalau kalian sampai tidak melakukan hukuman, nanti akan saya tambah!” Tachibana pun pergi meninggalkan ruang BK, yang berisi Tomoyo, Sakura dan Himawari yang terdiam sambil cengok.
To be continued… Chapitre 8.
Masih ada lho, chapitre yang akan ada acara balas dendam Sakura lagi, tapi bukan chapitre selanjutnya. Tunggu aja ya! Dan… Syaoran pun memanggil nama pendek Kobato!
SyaoranxKobato : 20%
Nah, sampai jumpa! Sampai bertemu di chapitre selanjutnya.
Chapter 6: Yukari's Lovey Dovey Plan!
12 years ago
0 comments:
Post a Comment